KARYA KOMPOSISI PETEGAK KREASI JEGOG “NGAKIT”
DOI:
https://doi.org/10.33153/sorai.v14i2.4148Keywords:
jegog, kotekan, nyelangkit, ngakitAbstract
Karya seni musik khususnya musik karawitan tercipta dari ide kreatif para seniman, ide penciptaan sebuah karya dapat muncul dari beberapa fenomena diantaranya fenomena alam, fenomena kehidupan, maupun fenomena musikal. Sebagian besar ide muncul dari fenomena alam dan fenomena kehidupan namun tidak menutup kemungkinan terciptanya suatu karya seni musik karawitan dapat muncul dari fenomena musikal. Hal ini menggugah penulis untuk menciptakan sebuah karya yang bertujuan memfokuskan pada fenomena musikal yang terdapat dalam karya yang berjudul “Ngakit” sehingga dapat memberikan sentuhan kreatifitas dalam musik karawitan. Metode yang digunakan dalam karya ini adalah metode penciptaan oleh I Wayan Beratha yang terdiri dari proses nguping, menahin, dan ngalusin dengan menambahkan metode ngungkap rasa untuk penghayatan pada setiap bagian lagu. Karya “Ngakit” direalisasikan dengan menggunakan media Gamelan Jegog dengan teknik musikal Kotekan dan teknik khas dari Jegog yaitu teknik Nyelangkit, kedua teknik musikal tersebut diolah sedemikian rupa sehingga membentuk pola musikal baru yang penulis sebut dengan istilah “Ngakit”.Downloads
References
A.A.M.Djelantik. (2004). Estetika Sebuah Pengantar (2nd ed.). Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MPSI).
Ardiana, K. A. N. K. S. (2021). Introduction to “Achromatic” Karawitan Artwork | Pengantar Karya Seni Karawitan “Achromatic.” Ghurnita, 1(2), 108–116.
Artayasa, I. N. (2017). Sikap Paksa Pada Gamelan Jegog Bali. Denpasar.
Bandem, I. M. (1987). Ubit-ubitan Sebuah Teknik Gamelan Bali. Denpasar: Sekolah Tinggi Seni Indonesia Denpasar.
Daniswara, I. P. (2021). Megineman A New Creative Musical Composition | Megineman Sebuah Komposisi Karawitan Kreasi Baru. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(02), 134–142.
Dibia, I. W. (2017). Kotekan Dalam Musik Dan Kehidupan Bali. Denpasar: Bali Mangsi Foundation dan ISI Denpasar.
Duija, I. N. (2019). Prasi : Karya Kreatif Estetik Unggulan Bali (Sebuah Studi Teo-Antropologi). Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 19–29. doi: 10.31091/mudra.v34i1.631
Jazuli, M. (2000). Seni Pertunjukan Global: Sebuah Pertarungan Ideologi Seniman. Global-Lokal, Jurnal Seni Pertunjukan Indonesia, X.
Kariasa, I. N., & Putra, I. W. D. (2021). Karya Karawitan Baru Manikam Nusantara. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), 222–229. doi: 10.31091/mudra.v36i2.1471
Rai, W. (2001). Gong Antropologi Pemikiran. Denpasar: Bali Mangsi.
Rianta, I. M. K. S. H. S. I. M., Santosa, H., & Sariada, I. K. (2019). Estetika Gerak Tari Rejang Sakral Lanang Di Desa Mayong, Seririt, Buleleng, Bali. MUDRA Jurnal Seni Budaya, 34(3), 385–393. doi: 10.31091/mudra.v34i3.678
Santosa, H. S. (2016). Gamelan Sistem Sepuluh Nada dalam Satu Gembyang untuk Olah Kreativitas Karawitan Bali. Pantun, 1(2), 85–96.
Sudirana, I. W. (2019). Tradisi Versus Moderen: Diskursus Pemahaman Istilah Tradisi dan Moderen di Indonesia. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 127–135. doi: 10.31091/mudra.v34i1.647
Sugiartha, I. G. A. (2015). Lekesan. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar.
Sukarta, A. G. ; I. K. M. (2021). Music Composition Bebarongan “Cepuk” | Tabuh Petegak Bebarongan “Cepuk.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(01), 29–36.
Suweca, I. W. (2007). Karawitan Bali Perspektif Rasa. Mudra, 20(1).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright
Authors who publish to Sorai: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik agrees to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or edit it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.