AKOMODASI BUDAYA SEBAGAI MODEL KEBERTERIMAAN KESENIAN BARONGSAI

Authors

  • Isa Ansari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/acy.v10i1.2290

Abstract

The main objective of this research was to create a model of social integration in the performance of Barongsai Dance and to build understanding of multicultural awareness based on traditional arts. The target of this study was the formulation of a social integration model in the performance of Barongsai Dance. To achieve this goal, researchers used descriptive analytical methods. The data were obtained by conducting interviews, observation, documentation.  The results of this researchhave formulated an accommodation model through an adaptation process. Adaptation that is done is in the attitude adaptation which is by strengthening the emotive and cognitive elements. The second is functional adaptation by adapting to ritual functions, entertainment functions, and sports and competition functions.

 

Keywords: Integration Model, BarongsaiDance, Acceptance

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Irwan, 2010. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Cet. IV. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ali Imron, 2014, Pendidikan Multikultural melalui Reaktualisasi Teater Tradisi di Surakarta dalam Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 9, No. 1, 10 Januari 2014: P 1 – 14.

Ekstrand, L.H. “Multicultural Education†dalam Saha, Lawrence J. (Eds.). 1997. International Encyclopedia of the Sociology of Education. New York: Pergamon.

Eko Puno Hendro, 2013, Multikulturalisme Sebagai Model Integrasi Etnis Tionghoa Di Indonesia dalam Sabda,Volume 8, Tahun 2013 : 34-42.

Bagus. Haryono, 2011, Estimasi Parameter Integrasi Sosial Suku Tionghoa-Jawa Di Yogyakarta Dan Surakarta: Pengembangan Hybrid Model dalam Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 15, Nomor 2, 2011. hlm.287-307.

Diah Ayuk Kusumaningtyas, 2009, Peran Seni Pertunjukan Barongsai Dalam Pengembangan Wisata Budaya Di Kota Surakarta. Laporan Tugas Akhir fak. Seni rupa dan desain, UNS. Tidak diterbitkan.

Djakob Soemardjo, 1992, Perkembangan teater modern dan sastra drama Indonesia, Bandung, Citra Aditya Bhakti.

Garcia, Ricardo L. 1992. Teaching in a Pluralistic Society: Consepts, Models, Strategies. New York: Harper & Row Publisher.

Geertz, Cliford, 1993, Abangan Santri Priyai dalam masayrakat Jawa, Jakarta, Pustaka Jaya.

Holt, Clair, 2000, Melacak Jejak-Jejak perkembangan Seni Di Indonesia, Bandung, Arti.line dan Masyarakat Seni pertunjukan Indonesia.

Kayam, Umar. 1998. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan

Leo Suryadinata, 1990, Mencari Identitas Nasional: Dari Tjoen Bou San sampai Yap Thiam Hien, Jakarta, LP3ES.

I Wayan Wesna Astara, 2011, Multikulturalisme Kesenian Barongsai di Desa adat Kuta dalam Jurnal Mudra, Volume 26, Nomor 1, ISSN 0854-3461, p 41-52.

Nur Sahid, 2000, Interkulturalisme dalam Teater,

Shahab Y,Z. 1999, Alih Fungsi Seni dalam Masyarakat Kompleks: Kasus Liang Liong dan Barongsai, dalam jurnal Antropologi Indonesia 24 (61) : 37-46

————— 2004, Seni sebagai Ekspresi Eksistensi Tantangan Kebijakan

Sudono, Suhartono, GR Lono Lastoro Simatupang, 2013, Pertunjukan Liong dan Barongsai di Yogyakarta:Redefinisi Identitas Tionghoa dalam Jurnal Seni & Budaya Panggung Vol. 23, No. 2, Juni 2013: 109 – 240.

Downloads

Published

2018-06-16

How to Cite

Ansari, I. (2018). AKOMODASI BUDAYA SEBAGAI MODEL KEBERTERIMAAN KESENIAN BARONGSAI. Acintya , 10(1). https://doi.org/10.33153/acy.v10i1.2290

Issue

Section

Articles