VISUALISASI TIGA DIMENSIONAL MOTIF BATIK PADA MEDIA KAYU

Authors

  • Rahayu Adi Prabowo Program Studi Kriya Seni – FSRD ISI Surakarta
  • Sri Marwati Program Studi Kriya Seni – FSRD ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/acy.v12i1.3149

Abstract

ABSTRACT The beauty of batik as one form of visual culture in Indonesia is one of the priceless inheritance which has a philosophical symbolic meaning that regulates the social relationship between human and the human relationships with the God. The history of batik never revealed when batik began to exist and who created it. Batik in Indonesia has been known since the era of the Majapahit Kingdom and continues to grow until the emergence of the next kingdoms. Exploration of visual culture in Indonesia becomes a challenge in its learning and its realization. The reason is that every culture has its own social norm / custom that is very strong and influences the people's lives.The diverse application of batik motifs on various products greatly influences the strength of the existence of batik as one form of art in Indonesia which, of course, can also move the economic side of the creation of creativity that always emerges and develops in society. This artistic research of batik motifs richness that is applied into a wood carving motif is proposed to support the development of batik. This research uses a method of motifs exploration by bringing up traditional batik motifs that are packaged in a semi relief wood carving by applying a new motif patterned in accordance to the wood carving techniques. This method conveys traditional batik motifs with a three-dimensional style and in different  size in order to bring up the three-dimensional style. Keywords: Exploration, Batik Motifs, Wood Carving. ABSTRAK Keindahan batik sebagai salah satu wujud budaya rupa di Indonesia adalah merupakan salah satu warisan tak ternilai harganya, yang mempunyai kandungan makna simbolis filsafati yang mengatur hubungan sosial antar manusia serta hubungan manusia dengan Dzat Yang Maha Agung. Dalam kesejarahan tentang keberadaan batik tidak pernah diungkap kapan kali pertama muncul dan siapa yang menciptakannya. Namun batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga munculnya kerajaan-kerajaan berikutnya. Ekplorasi sebuah kekayaan budaya rupa di Indonesia merupakan sebuah tantangan dalam hal pembelajaran dan perwujudannya. Hal tersebut dikarenakan setiap kekayaan budaya diiringi sebuah norma/adat sosial yang sangat kuat dan berpengaruh dalam sendi kehidupan masyarakat. Aplikasi motif batik yang beragam pada berbagai produk ini sangat mempengaruhi kekuatan keberadaan batik sebagai salah satu wujud seni rupa di Indonesia, yang tentunya juga dapat mengerakkan sisi ekonomi dari terciptanya kreativitas yang selalu muncul dan berkembang di masyarakat. Sebagai salah satu dukungan dalam perkembangan wujud seni batik ini, maka diusulkan sebuah penelitian kekaryaan (artistik) tentang kekayaan motif batik yang mengaplikasikan ke dalam sebuah motif ukir kayu yang selama ini belum pernah dilakukan. Sajian penelitian ini menggunakan metode eksplorasi motif, yaitu memunculkan motif-motif batik tradisi yang dikemas dalam tampilan ukir kayu semi relief dengan mengaplikasikan pola motif garapan baru sesuai dengan ranah teknik ukir kayu. Metode ini menuangkan motif batik tradisi namun dengan gaya tiga dimensi yang terdapat sedikit gubahan ukuran sebagai upaya memunculkan kekuatan tiga dimensionalnya. Kata Kunci : Ekplorasi, Motif Batik, Ukir Kayu.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aryo Sunarso, 2011, Ornamen Nusantara. Semarang:Effhar Offset

Guntur, 2004, Ornamen Sebuah Pengantar. Surakarta:STSI Press

Gustami, SP, 2007, Butir-Butir Mutiara Estetika Timur, Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia, Yogyakarta: Prasista.

Hasan Shadly, 1980, Ensiklopedi Indonesia (Jakarta : PT Ichtiar Baru, Van Hoeve,

Jon Budi Prayogo, 2010, Makalah Seni Ukir Nusantara

Kasjanto dan Sapardi Djoko Damono (ed). 1991, Tifa Budaya. Jakarta : Lembaga Penunjang Pembangunan Nasional (LEPPENAS).

Kuswadji, 1981, Mengenal Seni Batik di Yogyakarta, Yogyakarta:Proyek Pengembangan Permuseuman

Mulia Tse, 1982, Hidding KAH, Ensiklopedia Indonesia, Bandung : S. Gravenhage,

Murtihadi dkk. 1979, Pengembangan Teknologi Batik Menurut SMIK, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Poerwodarminto , 1976, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: alai Pustaka.

Poespoprodjo, W.,2004, Hermeneutika. Bandung:Pustaka Setia.

Sewan Soesanto,1980, Seni Kerajinan Batik Indonesia, Yogyakarta:BBKB:

Soegeng Toekio, 1992,. Anggitan Perlambang Jawa Pada Nekaukir Kayu, Bandung: Departemen Perindustrian RI

Soeprapto, 2007, Thesis, Pascasarjana ITB. Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa 2 Semarang:Effhar Offset.

Downloads

Published

2020-08-03

Issue

Section

Articles