PERTUNJUKAN WAYANG GOLEK MENAK LAKON ADAM MAKNA KAWEDHAR SEBAGAI BENTUK AKULTURASI CERITA LOKAL JAWA

Authors

  • Bagong Pujiono Prodi Teater, FSP Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Andi Wicaksono Program Studi Pedalangan, FSP Institut Seni Indonesia Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/acy.v14i1.4322

Abstract

ABSTRAK

Tujuan utama penelitian ini, yaitu menciptakan dan mempergelarkan wayang golek lakon Menak lakon Adam makna Kawedhar sebagai bentuk akulturasi cerita lokal masyarakat Jawa. Cerita kepahlawan Amir Hamzah, paman Nami Muhammad SAW disisipi dengan cerita asal-usul kitab Betal Jemur Adam Makna. Dalam kehidupan nyata, kitab ini oleh orang Jawa digunakan untuk menamai sebuah buku primbon. Target penelitian, yaitu: (1) terciptakannya struktur pertunjukan wayang golek lakon Menak Sarehas; (2) terciptakannya naskah pertunjukan wayang golek lakon Menak Sarehas; (3) tersediakannya vokabuler catur, sabet, dan iringan pertunjukan wayang golek lakon Menak Sarehas yang mudah dimengerti generasi muda; (4) tersajikannya pertunjukan wayang golek lakon Menak Sarehas garap padat secara online di channel youtube); (5) terbit artikel ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi; (6) terdokumentasikannya satu bentuk pertunjukan wayang golek lakon Menak Sarehas; dan (7) diperoleh 1 sertifikat HKI. Metode penciptaan dan penyajian meliputi: (1) observasi untuk menentukan struktur pertunjukan; (2) eksplorasi menyusun naskah lakon; (3) menyusun vokabuler gerak, catur, dan iringan; (4) merancang struktur pertunjukan, sabet, catur, dan iringan; (5) penyajian wayang golek lakon Menak Sarehas; dan (6) evaluasi hasil penciptaan. Hasil penelitian berupa naskahwayang golek lakon Adam Makna Kawedhar yang dipergelarkan pada event Hari Wayang Dunia VII ISI Surakarta yang disiarkan melalui ISI TV channel.

 

Kata Kunci: wayang golek, Menak Sarehas, akulturasi, primbon.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Harpawati, Tatik. 1990. “Serat Menak Sarehas Analisis Struktur dan Makna” Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM.

Harpawati, Tatik, Mulyanto, Sunarto, 2008 dan 2009. “Transformasi Cerita Serat Menak dalam Pertunjukan Wayang Golek Menak”.Laporan Penelitian. Surakarta: ISI Surakarta.

Poerbatjaraka. 1940. Menak Beschrijving der Handschriften. Bandoeng: A.C.Nix & Co.

Soebardi. 1975. The Book of Cabolek.The Hague: Martinus Nijhoff.

Soetarno. 2004. ”Wayang Golek Menak” Makalah disajikan pada Sarasehan Wayang Menak di. Jakarta.

Solichin. 2004. Langkah-langkah Pelestarian dan Pengembangan Wayang Menak.Makalah disajikan pada Sarasehan Wayang Menak di Jakarta.

Sukistono, Dewanto. 1996. “Kehidupan Wayang Golek Menak di Sentolo”. Skripsi.Surakarta: Sekolah Tinggi Seni Indonesia.

Yasadipura I. 1983. Serat Menak Sarehas. Jakarta: Balai Pustaka.

Downloads

Published

2022-06-22

How to Cite

Pujiono, B., & Wicaksono, A. (2022). PERTUNJUKAN WAYANG GOLEK MENAK LAKON ADAM MAKNA KAWEDHAR SEBAGAI BENTUK AKULTURASI CERITA LOKAL JAWA. Acintya , 14(1), 36–47. https://doi.org/10.33153/acy.v14i1.4322

Issue

Section

Articles