PERFORMATIVITAS RITUAL MANGULOSI DALAM PERKAWINAN ADAT MASYARAKAT BATAK TOBA
DOI:
https://doi.org/10.33153/acy.v15i2.5117Abstract
ABSTRACTThe mangulosi ritual is part of the ulaon unjuk ritual ceremony in Toba Batak marriages. This research analyzes the performativity of the mangulosi ritual based on an "is" performance perspective. The method used is qualitative with a theater anthropology approach. The results showed that the mangulosi ritual is a spectacle that allows active interaction between the presenter and the audience. The historical condition of the culture of the Toba Batak people who do not have performing arts performances outside of traditional ceremonies, so traditional ceremonies become one of the places to watch performances. As a performance continuum, the mangulosi ritual has some basic similarities with theater. These similarities are that it has a specific time, gives symbolic value to objects, is non-productive, has certain rules, and is often held in special places. It can be a limitation of the mangulosi ritual event ("is") a performance that has similarities with theater referring to the cultural context of the Toba Batak community. Keyword: Mangulosi, Performativity, Theater Anthropology, Performance ABSTRAKRitual mangulosi merupakan bagian dari upacara ritual ulaon unjuk dalam perkawinan masyarakat Batak Toba. Penelitian ini menganalisis performativitas ritual mangulosi berdasarkan perspektif “adalah” pertunjukan (“is” performance). Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan antropologi teater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual mangulosi merupakan sebuah tontonan yang memungkinkan interaksi aktif antara penyaji dan penonton. Hal tersebut didukung oleh kondisi historis budaya masyarakat Batak Toba yang tidak memiliki seni pertunjukan yang dipergelarkan di luar upacara adat, sehingga upacara adat menjadi salah satu tempat untuk menyaksikan pertunjukan. Sebagai salah satu kontinum dari performance, ritual mangulosi memiliki beberapa persamaan dasar dengan teater. Beberapa persamaan tersebut adalah memiliki waktu tertentu, pemberian nilai simbolik pada objek, bersifat non produktif, memiliki aturan tertentu, dan kerap diselenggarakan di tempat-tempat khusus. Hal tersebut dapat menjadi pembatas peristiwa ritual mangulosi adalah pertunjukan (“is”) performance yang memiliki persamaan dengan teater mengacu pada konteks kebudayaan masyarakat Batak Toba. Kata kunci: Mangulosi, Performativitas, Antropologi Teater, PertunjukanDownloads
References
Abdussamad, Zuchri. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Edited by Patta Rapanna. Makassar: CV. syakir Media Press.
Bial, Henri, ed. 2010. The Performance Studies Reader. Second Edi. New York: Routledge.
Campbell, Steve, Melanie Greenwood, Sarah Prior, Toniele Shearer, Kerrie Walkem, Sarah Young, Danielle Bywaters, and Kim Walker. 2020. “Purposive Sampling: Complex or Simple? Research Case Examples.” Journal of Research in Nursing 25 (8): 652–61. https://doi.org/10.1177/1744987120927206.
Creswell, John W. 2016. Researh Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Campuran. Edisi Keem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Endraswara, Suwardi. 2012. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Fischer-Lichte, Erika, Minou Arjomand, and Ramona Mosse. 2014. The Routledge Introduction to Theatre and Performance Studies. The Routledge Introduction to Theatre and Performance Studies. https://doi.org/10.4324/9780203068731.
Grimes, Ronald L. 2006. “Performance.” In Theorizing Rituals: Issues, Topics, Approaches, Concepts, edited by Jens Kreinath, Jan Snoek Stausberg, and Michael Stausberg. Leiden: Brill.
Harvina, Fariani, Dharma Kelana Putra, Hotli Simanjuntak, and Deni Sihotang. 2017. Dalihan Na Tolu Pada Masyarakat Batak Toba Di Kota Medan. Banda Aceh: Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh.
Isabella, Roita Angel, Narambean Simanjuntak, Rodia Mestina Simaremare, and Nurhayati Sitorus. 2022. “An Analysis of Politeness Strategy Used in Bataknese Traditional Wedding Ceremony: A Case on Pragmatics.” American Journal of Art and Culture 1: 18–26.
Kirshenblatt-Gimblett, Barbara. 2015. “Performance Studies.” In The Performance Studies Reader, edited by Henry Bial and Sara Brady, Third Edit. New York: Routledge.
McAuley, Gay. 2002. Space in Performance, Making Meaning in Theatre. Ann Arbor: The University of Michigan Press.
Novelita, Ruth, Muhammad Luthfie, and Maria Fitriah. 2019. “Komunikasi Budaya Melalui Prosesi Perkawinan Adat Pada Suku Batak Toba.” Jurnal Komunikatio 5 (2): 35–40. https://doi.org/10.30997/jk.v5i2.1752.
Panjaitan, Lopiana Margaretha, and Dadang Sundawa. 2016. “Pelestarian Nilai-Nilai Civic Culture Dalam Memperkuat Identitas Budaya Masyarakat: Makna Simbolik Ulos Dalam Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat Batak Toba Di Sitorang.” Journal of Urban Society’s Arts 3 (2): 64–72. https://doi.org/10.24821/jousa.v3i2.1481.
Purba, Krismus. 2002. Opera Batak Tilhang Serindo: Pengikat Budaya Masyarakat Batak Toba Di Jakarta. Yogyakarta: Kalika.
Rumapea, Murni Eva, and Dini Afrianti Simanungkalit. 2015. “Dampak Modernisasi Terhadap Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba Di Kota Medan.” Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya 1 (2): 167–74.
Sagala, Jayanti Mandasari, and Yohanes Tanaka Pangihutan Manalu. 2021. “Transformasi Dan Transisi Opera Batak Studi Kasus Tilhang Serindo Dan Plot.” Jurnal Kajian Seni 8 (1): 48. https://doi.org/10.22146/jksks.67603.
Sathotho, Surya Farid. 2010. “Ritual Suran Di Dusun Kudusan, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang: Sebuah Kajian Penampilan.” Universitas Gadjah Mada.
Schechner, Richard. 2006. Performance Studies, An Introduction. New York: Routledge.
Schechner, Richard. 2007. Performance Theory. New York: Routledge.
Siahaan, Nalom. 1982. Adat Dalihan Na Tolu: Prinsip Dan Pelaksanaannya. Medan: Prima Anugerah.
Simangunsong, Emmi. 2013. “Perubahan Dan KesinambunganTradisi Gondang Dan Tortor Dalam Pesta Adat Perkawinan Pada Masyarakat Batak Toba Di Medan.” VISI 21 (2): 1412–24.
Simanjuntak, B. A. 2009. Konflik Status Dan Kekuasaan Orang Batak Toba- Bagian Sejarah Batak. Revisi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Simanjuntak, Bungaran Antonius. 1986. Pemikiran Tentang Batak. Edited by BA. Simanjuntak. Medan: Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak Universitas HKBP NOMMENSEN.
Simatupang, G.R. Lono Lastoro. 2019. Play and Display: Dua Moda Pergelaran Reyog Ponorogo Di Jawa Timur. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin, Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa.
Simatupang, Lono. 2013. Pergelaran: Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya. Yogyakarta: Jalasutra.
Tracy, Sarah J. 2013. Qualitative Research Methods: Collecting Evidence, Crafting Analysis, Communicating Impact. Wiley-Blackwell.
Vergouwen, J.C. 2004. Masyarakat Dan Hukum Adat Batak Toba. Bantul: LKiS Yogyakarta.
Victor Turner. 1982. From Ritual to Theater: The Human Seriousness of Play. New York: PAJ.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Author continues to retain the copyright if the article is published in this journal. The publisher will only need publishing rights