TINJAUAN SEMIOTIKA TERHADAPEKSISTENSI KERIS DALAM BUDAYA JAWA
DOI:
https://doi.org/10.33153/bri.v8i2.1819Abstract
Keris sebagai produk budaya bangsa Indonesia yang memiliki nilai seni adiluhung dan penuh makna simbolik yang perlu dilestarikan di satu sisi, dan dikembangkan di sisi lain. Oleh karena keberadaan keris yang sarat makna simbolik tersebut, baik sebagai tanda, ikon dan lambang, akan sangat menarik untuk dijadikan bahan kajian ilmiah dengan pendekatan semiotika.Eksistensi benda budaya keris selain dilakukan proses kreativitas, ternyata dalam kehidupan masyarakat Jawa sejak dahulu hingga sekarang masih memiliki peran yang penting, walaupun mungkin secara subtansi sedikit sudah terjadi perubahan alih fungsi. Mengenai bentuk keris secara tafsir cultural terhadap makna simboliknya, yang  sejak dahulu terutama sejak jaman Mataram selalu diajarkan kepada masyarakat oleh para pujangga atau lurahing empu. Hal ini sejalan dengan definisi kebudayaan yang secara semiotic adalah merupakan reaksi dari competence yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota suatu masyarakat untuk mengenal lambing-lambang, untuk menginterpretasi dan untuk menghasilkan sesuatu, kebudayaan dalam batasan ini akan mengejawantahkan terutama sebagai performance sebagai bentuk keseluruhan dari kebiasaan-kebiasaan tingkah-laku dan hasil-hasil darinya.
Kata kunci : Eksistensi, keris, semiotik, dan budaya
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Kuntadi Wasi Darmojo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Author continues to retain the copyright if the article is published in this journal. The publisher will only need publishing rights