Pekan Seni Grafis Yogyakarta Sebagai Praktik Budaya Produksi

Authors

DOI:

https://doi.org/10.33153/brikolase.v16i2.6474

Keywords:

Pekan Seni Grafis Yogyakarta, Seni Grafis, Budaya Produksi

Abstract

Pekan Seni Grafis Yogyakarta (PSGY), diinisiasi oleh Grafis Minggiran, mempunyai peran penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni cetak grafis di Indonesia. Berlangsung setiap dua tahun, PSGY menjadi ajang memperkenalkan seni grafis ke khalayak luas melalui pameran, workshop, seminar, residensi, dan perlombaan. PSGY dapat dikatakan turut memproduksi sebuah kebudayaan, yakni kebudayaan grafis yang dapat menginspirasi para seniman dan masyarakat luas terkait seni grafis. Penelitian ini berupaya mengungkap nilai-nilai serta artikulasi dari suatu budaya yang diproduksi oleh PSGY. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan etnografi dengan pendekatan budaya produksi (culture of production) dari DuGay dan sirkuit budaya (Circuit of Culture) dari Stuart Hall. Melalui pembahasan yang dilakukan, didapat sepuluh nilai dalam PSGY, yakni informatif, edukatif, kolaboratif, nasionalisme, sejarah, kompetitif, dokumentasi, konsisten, inovatif, dan profesionalitas. Sementara produksi PSGY berartikulasi pada regulasi, konsumsi, dan representasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A. Anggito dan Setiawan J. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

Amy Zahrawaan. 2022. Perkembangan Seni Grafis di Era Kontemporer, dalam Jurnal Visual Ideas Vol. 2 No. 2.

Annabelle M. Leve. 2012. The Circuit of CUlture as a Generative Tool of Contemporary Analysis: Examining the Construction of an Education Commodity, dalam AARE 2012 Conference Proceedings & Program Australian Association for Research in Education.

Anggiat Tornado, H. Dadang Suganda, Setiawan Sabana, dan H. Reiza D. Dienaputra. (2014). Ideologi Seni rupa Indonesia Era 1990-an pada Karya Tisna Sanjaya, dalam Panggung Vol. 24 No. 2.

B. Ardhi, N. Bahari, dan AP Adi. 2018. Karakter Bima sebagai Sumber Inspirasi dalam Karya Seni Grafis, dalam Wayang Nusantara: Journal of Puppetry Vol. 2 No. 1.

B. Budiman dan Y. Sandra. 2021. Sipak Rago dalam Karya Seni Grafis, dalam Serupa: The Journal of Art Education Vol. 1 No. 10.

Bayu Aji Suseno. 2014. Eksistensi Seni Grafis Monoprint dalam Kesenirupaan Yogyakarta, dalam Journal of Urban Society’s Arts Vol. 1 No.2.

Deni Rahman. 2017. Seni Grafis Indonesia Kembali ke ‘Jalan Masif’, dalam Jurnal Brikolase Vol. 9 No. 2.

Grafis Minggiran. (2017). Katalog Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2017. Yogyakarta.

Grafis Minggiran. (2019). Katalog Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2019. Yogyakarta.

Grafis Minggiran. (2021). Katalog Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2021. Yogyakarta.

Grafis Minggiran. (2023). Katalog Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2023. Yogyakarta.

Lono Lastoro Simatupang. 2016. Menggelar Narasi dan Reputasi Pameran Seni Rupa sebagai Pergelaran, dalam Panggung Vol. 26 No. 3.

M. M. Lugis. 2014. Fenomena Siri dalam Karya Seni Grafis Woodcut. (Tesis). Yogyakarta: ISI Yogyakarta.

M.S. Ramadhan. 2018. Penerapan Metode Reduksi pada Penciptaan Karya Seni Grafis Cetak Tinggi Cukil Kayu Chiaroscuro, dalam Jurnal Rupa Vol. 3 No. 1.

Muhammad Taufiqurrohman. 2010. Produksi Budaya/Budaya Produksi Chick Lit Indonesia di Penerbit Gagasmedia. (Tesis). Depok: Universitas Indonesia.

Paul Du Gay. 1997. Production of Culture/Cultures of Production. London: Sage

Stuart Hall dan Paul du Gay. 1996. Questions of Cultural Identity. London: Sage.

Stuart Hall. 2012. Representation: Second Edition. London: Sage.

Windiani & F.N. Rahmawati. 2016. Menggunakan Metode Etnografi Dalam Penelitian Sosial, dalam Jurnal Dimensi Vol. 9.

Y. Yusandi & A. Ariusmedi. 2023. Mata Sebagai Objek dalam Karya Seni Grafis, dalam Journal on Education Vol. 6 No. 1.

Downloads

Published

2025-01-24

Issue

Section

Articles