KEBERAGAMAN KREASI KRIYA WAYANG KULIT
DOI:
https://doi.org/10.33153/ornamen.v12i1.1607Abstract
Keberagaman berarti terdapat aneka jenis, bentuk atau hal-hal yang banyak. Hasil kreasi yang berupa karyakriya wayang kulit itu sangat banyak, tersebar luas dan beragam baik jenis, bentuk, tatahan serta
sunggingannya (pewarnaannya).Wayang adalah warisan budaya milik bangsa Indonesia yang tidak terkira
nilainya. UNESCO pada tanggal 7 Nevember 2003 menetapkan Wayang Indonesia sebagai “Masterpiece of
the Oral and Intangible Heritage of Humanityâ€. Jenis-jenis wayang di Indonesia sangat banyak, untuk
sementara yang dapat dicatat ada 55 wayang, yang terbanyak adalah wayang dari bahan kulit perkamen
(kulit sapi/kerbau yang telah diolah) ada 28 jenis.Wayang yang paling terkenal, lama umurnya, banyak
dibahas, banyak pendukungnya serta paling banyak ragamnya adalah Wayang Kulit Purwa di Jawa.Hasil
kreasi wayang kulit purwamemiliki keberagaman dalam hal:gaya, wanda, nama-nama, penggolongan,
ukuran, teknik, fungsi, pola atau bentuk baku, tatahan, sunggingan, busana, perhiasan pada wayang serta
kreasi pengembangannya.
Kata Kunci: wayang kulit, kriya, keberagaman
Downloads
References
Gandadiputra, Mulyono. 1982. “Kreativitasâ€, dalam
Analisis Kebudayaan, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun II
Nomor 2, 1082,
Guritno, Pandam. 1988. Wayang, Kebudayaan
Indonesia dan Pancasila. Jakarta: UI Press.
Gustami, Sp. 1991. “Seni Kriya Indonesia: Dilema
Pembinaan dan Pengembangannyaâ€,
dalam Seni, Jurnal Pengetahuan &
Penciptaaan Seni, Edisi I/3 Okt. BP ISI,
Yogyakarta.
Gustami, Sp. 2000. Seni Kerajinan Mebel Ukir
Jepara. Kanisius, Yogyakarta.
Lansing, Kenneth M. 1976. Art, Artists, and Art
Education. Kendal/Hunt Publishing
Company, Dubuque, Iowa.
Suwarno, Bambang. 1999. “Wanda Wayang
Kaitannya Dengan Pertunjukan Wayang
Kulit Purwa Masa Kiniâ€, Tesis, Program
Pascasarjana U G M, Yogyakarta.
Santosa, Budi. 1994. “Kesenian dan Kebudayaanâ€,
dalam Jurnal Seni Wiled, STSI Press,
Surakarta.
Senawangi; 2004, Katalog Pameran Wayang
Indonesia“The Development of Wayang
Indonesia as a Humanistic Cultural
Heritage†19-30 Avril /April, 2004,
Exposition de figurines WAYANG
INDONESIA, UNESCO.
Sujamto. 1992. Wayang dan Budaya Jawa.
Semarang: Dahara Prize.
Tim Penulis Senawangi. 1999. Ensiklopedi
Wayang Indonesia, Jilid 1 s.d 6. Jakarta:
Senawangi (Sekretariat Nasional
Pewayangan Indonesia).
Yudoseputro, Wiyoso. 1993. “Kesinambungan
Tradisi dan Sumber Pengilhamanâ€.
Makalah Pengantar, Rupa Wayang dalam
Seni Rupa Kontemporer Indonesia,
Pameran dalam rangka Pekan Wayang
Indonesia VI.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with Ornamen agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.