IDE FOLKLORE NYAI AGENG BANOEWATI DAN POTENSI ALAM DAERAH BAKARAN SEBAGAI BLUS WANITA
DOI:
https://doi.org/10.33153/ornamen.v18i1.3697Keywords:
Batik Bakaran, Women Fashion, Nyai Ageng banoewati.Abstract
ABSTRAK
Batik Bakaran merupakan batik yang dipercaya sebagai peninggalan Majapahit yang memiliki sejarah Panjang dan potensi artistik yang menarik. Salah satu keunikanya adalah meiliki warna khas batik pedalaman tetapi dengan corak atau motif khas pesisir seprti hasil laut. Walapun begitu batik bakaran masih bisa dibilang kalah popular dengan batik tradisi daerah lain. Selama ini pengembangan hanya terbatas flora dan fauna di daerah sekitar, masih belum banyak yang mengembangkan batik Bakaran dengan sumber ide folklore daerah tersebut yaitu Nyai Ageng Banoewati. Tujuan pengembangan ini adalah terciptanya produk Batik Bakaran yang Inovatif, Kompetitif, dan mempunyai diferensiasi produk yang tinggi.
Metode perancangan diawali dengan Analisis Permasalahan, Strategi Pemecahan Masalah, Pengumpulan Data, Uji Coba dan Gagasan Awal Perancangan. Kemudian dilanjutkan dengan Proses Perancangan Colin Clipson dalam Nanang Rizali yang melewati tahap Identifikasi Masalah, Analisa Perencanaan Produksi, Proses Kreatif, Proses Produksi dan dan Distribusi Pemasaran.
Hasil perancangan tekstil ini sebagai berikut: 1) Perancangan ini menghasilkan pembaharuan desain motif yang menampilkan visual folklore Nyai Ageng Banoewati dan potensi alam daerah Bakaran berupa 8 desain motif baru yang lebih kreatif. 2) Perancangan ini diaplikasikan sebagai fashion wanita berupa blus untuk wanita usia 20-25 tahun.
Kata Kunci: Batik Bakaran, Fashion Wanita, Nyai Ageng Banoewati
ABSTRACT
Batik bakaran is believed to be a legacy of Majapahit which has a long history and interesting artistic potential. One of the uniqueness is having the distinctive color of inland batik but with typical coastal patterns or motifs such as marine products. Even so, Batik Bakaran is still arguably less popular than the traditional batik in other regions. So far, the development of this batik only limited on flora and fauna in the surrounding area, there are still not many who have developed Batik Bakaran with the source of the local folklore idea, namely Nyai Ageng Banoewati. The purpose of this development is to create Batik Bakaran products that are innovative, competitive, and have high product differentiation.
The design method begins with Problem Analysis, Problem Solving Strategies, Data Collection, Trials and Initial Design Ideas. Then proceed with the Colin Clipson Design Process in Nanang Rizali which goes through the stages of Problem Identification, Production Planning Analysis, Creative Process, Production Process and Marketing Distribution.
The results of this textile design are as follows: 1) This design results in a renewal of the motif design featuring the visual folklore of Nyai Ageng Banoewat and the natural potential of the Bakaran area in the form of 8 new, more creative motif designs. 2) This design is applied as women's fashion in the form of blouses for women aged 20-25 years.
Keywords: Batik Bakaran, Women Fashion, Nyai Ageng banoewati.Downloads
References
Arifah A, Riyanto. 2003. Teori Busana. Bandung : Yapemdo Surakarta. Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Nuha, AU. 2019. Peran Kelompok Batik Bakaran dalam Melestraikan Potensi Lokal di Desa Bakaran Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas islam Negeri Walisongo. Semarang.
Gitingger, mattiebelle. 1989. To Speak with Cloth – Studies in Indonesia Textiles. Los Angeles: University of California
Hapsari, A Dyah., Mohammad Iqbal. 2018. Analisis Segmentasi Pasar Fashion Wanita Berdasarkan Motif Pembelian dan Shopping Lifestyle. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No. 2
Kartika, DS. 2007. Budaya Nusantara- Kajian Konsep Mandala dan Konsep Triloka/Buana terhadap Pohon Hayat Pada Batik Klasik. Bandung: Rekayasa Sains Bandung
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka
Kurniadi, Edi. 1996. Seni Kerajinan Batik. Surakarta: UNS Press.
Kusrianto, Adi. 2014. Batik-Filosoli, Motif & Kegunaan. Jogjakarta : Penerbit Andi
Lisbijanto, Herry. 2013. Batik.Yogjakarta : Graha Ilmu
Meitasari, Dyah. 2009. Cerita Rakyat “Nyai Sabirah” di Desa Bakaran Wetan Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah. Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Musman, Asti dan Ambar B. 2011. Batik – Warisan Adiluhur Nusantara. Yogyakarta: G- Media.
Musman, Asti dan Ambar B. Arini. 2011. Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta : Andi Offset
Prasetyo, Anindito. 2010. Batik Karya Agung Warisan Budaya Dunia. Yogyakarta: Pura Pustaka
Purwaningtyas, Nurina Enggar. Tri Widiarto., dan Wahyu Purwiyastuti. 2014. Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati. Jurnal of Histoy and Education Volume 16 No 3 (1-8)
Rizali, Nanang. 2012. Metode Perancangan Tekstil. Surakarta : UNS Press
____________. 2014. Nafas Islami dalam Batik Nusantara. Surakarta : UNS Press
____________. 2017. Tinjauan Desain Tekstil. Surakarta : UNS Press
Septiana, Ulfa. 2009. Kajian Pola Hias Batik Tradisi bakaran. Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Septiana, Ulfa. Yayan Sunarya., dan Achmad Haldani. 2013. Studi Komparatif antara Ragam Hias Batik Tradisional Bakaran dengan Ragam Hias Batik Keraton Surakarta. Jurnal of Visual art and Design Volume 5 No 1 (20-34)
Setyawan. 2013. Artefak Terakota Majapahit Sebagai Sumber Ide Pengembangan Desain Batik Majapahit. Laporan Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Supriyadi, Selamet. 2008. Pengembangan Model Revitalisasi Industri Batik Bakaran Sebagai Upaya Meningkatkan Ekonomi Masyarakat sekitarnya Melalui program Pariwisata Budaya (Studi Kasus Seni Batik Tradisonal Bakaran di Kab. Pati). Laporan Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Wulandari, Ari. 2011. Batik Nusantara Makna Filosofi, Cara Pembuatan, dan Industri Batik. Yogyakarta : CV. Andi Offset
Published
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with Ornamen agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.