Kajian Batik Wayang Beber Lakon Sultan Ageng Tirtayasa Di Batik Mahkota Laweyan

Authors

  • Andi Dwi Saputro Program Studi Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Sarah Rum Handayani Program Studi Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/ornamen.v20i1.4981

Keywords:

Laweyan, Batik Mahkota Laweyan, Sultan Ageng Tirtayasa, Batik Wayang Beber

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai hal, mulai dari sumber daya alam, budaya, hingga sejarah pembentukannya, salah satu budaya yang menjadi ciri khas bangsa adalah batik. Batik sudah ada sejak lama di Indonesia dan di Indonesia juga memiliki wayang beber yang menjadi warisan budaya yang sama lamanya dengan batik. Namun perkembangan keduanya kini lama kelamaan sudah mulai digerus zaman. Berdasarkan itulah, Batik Mahkota Laweyan mulai melakukan aktivitas dengan tujuan konservasi budaya dan sejarah dengan melalui aspek kesenian kriya tekstil, yaitu batik wayang beber lakon Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pembuatan batik wayang beber, prinsip estetika wayang beber yang diterapkan pada batik, dan dampak batik wayang beber terhadap masyarakat sekitar Laweyan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pedekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal: (1) Latar belakang pembuatan batik wayang beber lakon Sultan Ageng Tirtayasa; (2) Prinsip estetika wayang beber yang diterapkan dalam pembuatan batik; (3) Dampak batik wayang beber di Batik Mahkota Laweyan dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu daya penyadar, daya pembelajar, dan daya pesona.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Boontharm, D. (2003). The Sultanate of Banten AD 1750 - 1808: A Social and Cultural History. Inggris: University of Hull.

Cisara, A. (2018). Blangkon dan Kaum Pria Jawa. Gelar: Jurnal Seni Budaya, Vol. 16, No. 2.

Djelantik, A. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Kartika, D. S. (2004). Seni Rupa Modern "Rekayasa Sains". Bandung: Rekayasa Sains.

Koentjaraningrat. (2000). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineke Cipta.

Moleong, J. L. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, J. L. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sachari, A. (2002). Estetika: Makna, Simbol, Daya. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Stavorinus, J. S. (1798). The Whole Comprising Afull and Accurate of All the Present and Late Possessions of the Dutch in India. Voyages to the Zast-Indies, Vol. 1, 66.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Wahyono, M. (1981). Lurik, Garis-garis Bertuah. Jakarta: Djamban.

Downloads

Published

2023-06-30

Issue

Section

Articles