Buah Pace Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Mebel Ruang Kerja Tenaga Medis

Authors

  • Dona Fikriansyah Prodi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Rahayu Adi Prabowo Institut Seni Indonesia Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/ornamen.v21i1.5385

Keywords:

Buah Pace, Motif/Ornamen hias, Mebel

Abstract

Penciptaan tugas akhir karya seni yang berjudul “Buah Pace Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Mebel Ruang Tenaga Medis” menggunakan kayu mahoni sebagai media utama dan menggunakan batu bali green sebagai bahan pendukung yang bertujuan untuk menciptakan desain-desain mebel pada ruang tenaga kerja kesehatan dan penerapan buah pace sebagai bentuk dasar dan stilasi pohon pace sebagai motif/ornamen hias. Pendekatan estetika karya merujuk teori Dewit H. Parker dalam teori bentuk estetika membagi menjadi enam asas yaitu: 1. The principle of organic unity (asas kesatuan organis). 2. The principle of theme (asas tema). 3. The principle of thematic variation (asas variasi menurut tema). 4. The principle of balance (asas keseimbangan). 5. The principle of evolution (asas perkembangan. 6. The principle of hierarchy (asas tata jenjang). Metodologi penciptaan menggunakan teori SP. Gustami meliputi tahapan: Eksplorasi, Perancangan, dan Perwujudan. Proses pengerjaan karya dimulai dari persiapan bahan dan alat, pembentukan karya yang meliputi pemotongan, perataan dan penghalusan kayu, proses pola, proses konstruksi dan dilanjutkan proses mengukir. Teknik yang digunakan dalam proses pengerjaan karya adalah teknik kerja bangku, teknik mesin, teknik scroll, dan teknik ukir. Bahan finishing yang digunakan adalah melamine wood stain dan clear gloss transparan sebagai pelapis akhir. Penciptaan karya seni mebel pada ruang tenaga medis ini berjumlah 3 karya. Karya tersebut adalah almari sebagai tempat obat dan alat, meja kerja dan kursi duduk sebagai tempat konsultasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Gandawardaya, R. (1977). Babat Pacitan. Balai Pustaka.

Gustami, S. (2007). Butir-Butir Estetika Timur Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia. Prasista.

Harefa, D., Nias Selatan, S., Kunci, K., & Tanaman Obat Keluarga, P. (2020). Pemanfaatan Hasil Tanaman Sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Indonesian Journal Of Civil Society, 2(2), 28–36. https://doi.org/10.35970/madani.v1i1.233

Heru Arif Pianto. (2016). PENTINGNYA PENULISAN SEJARAH LOKAL DI PACITAN TAHUN 1999-2014. Jurnal Ilmiah LPPM UST Yogyakarta, 2(2), 61–69. https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/sosio/article/view/553/247

Kartika, D. S. (2007). Kritik Seni. Rekayasa Sain.

Kusuma, S. F., Pawening, R. E., & Dijaya, R. (2017). Otomatisasi klasifikasi kematangan buah mengkudu berdasarkan warna dan tekstur. Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi, 3(1), 17–23. https://doi.org/10.26594/register.v3i1.576

Sajbana, D. (2002). Mengkudu, Pesona Tradisional dan Ilmiah. Salemba Medika.

Sutopo, B. (n.d.). Buku_Cerita_Rakyat_Pacitan.

Yuliana, C., & Mengkudu, S. P. B. (2015). PENGGUNAAN BUAH MENGKUDU (Morinda citrifoliaL.)UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH TINGGI. In Morinda citrifolia L.) untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi J MAJORITY | (Vol. 4).

Zein, U. (n.d.). Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dalam Upaya Pemeliharaan Kesehatan.

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles