Motif Wayang Beber Gaya Pacitan Pada Tas Wanita Berbahan Kulit Dan Tapestry

Authors

  • Nisma Inas Sabina Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Agus Ahmadi Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/ornamen.v20i2.5487

Keywords:

Wayang Beber, Tas Wanita, Dan Tapestry

Abstract

Motif Wayang Beber Gaya Pacitan Pada Tas Wanita Berbahan Kulit dan Tapestry, merupakan sebuah karya yang terispirasi dari motif Wayang Beber pada karya Wayang Beber dan pertunjukannya. Tujuan dari kekaryaan ini yaitu mensosialisasikan visual Wayang Beber Pacitan dengan cara menerapkan motif Wayang Beber Pacitan ke dalam karya tas. Landasan penciptaan karya ini mengacu pada 3 unsur estetika modern milik Monroe Beardsley yaitu; kesatuan, kerumitan, dan kesungguhan. Penciptaan karya ini dilakukan menggunakan teori SP Gustami yaitu metode “tiga tahap enam langkah penciptaan karya seni kriya”. Proses penciptaan karya dimulai dari tahap eksplorasi yaitu dengan melakukan pengamatan pada Wayang Beber, dilanjutkan tahap perancangan alternatif desain untuk dipilih sebagai motif hias yang diaplikasikan pada tas wanita dengan tapestry. Berikutnya merupakan teknik perwujudan penciptaan karya ini menggunakan teknik tatah sungging. Proses perwujudan karya diawali dengan proses pembuatan pola tas, pemotongan bahan, pemindahan motif hias pada pola tas, memahat kulit sesuai dengan motif, penyunggingan, proses pembuatan tapestry, menipiskan kulit, merakit pola tas, menjahit pola, pewarnaan tas, dan finishing. Penciptaan karya ini menghasilkan 2 tas wanita dengan judul; Sekartaji dan Naladerma. Dengan terciptanya karya tas wanita yang mengangkat Wayang Beber diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai Wayang Beber pada sebuah karya dapat juga diaplikasikan menjadi sebuah karya fungsional yang menarik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmadi, A., Murfianti, F., & Candra, N. A. (2019). Penciptaan Ikon Baru Di Kabupaten Pacitan Melalui Desain Relief & Patung Wayang Beber Berbasis Seni Kriya Logam Sebagai Upaya Pelestarian Dan Peningkatan Industri Kreatif. Surakarta.

Budiono, W. S., Pudiastuti, W., & Orjiyati, D. (2018). Kriya Tekstil Untuk SMK Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Chenoune, F. (2005). Tas Carried Away: All About Bags. New York: Vendome Press.

Darmojo, K. W. (2011). Penerapan Motif Wayang Beber Pada Warangka Keris Sebagai Upaya Pengembangan Produk Guna Meningkatkan Apresiasi Masyarakat Terhadap Budaya Lokal. Surakarta.

Guntur. (2004). Ornamen Sebuah Pengantar. Surakarta: STSI Press.

Marwoto. (2009). Tema dan Amanat dalam Cerita Pendek Indonesia. Semarang: ALPRIN.

Paramita, P. (1981). Ringakasan Sejarah Wayang . Jakarta: Pradnya Paramita.

SP, S. (1990). Tinjauan Seni. Yogyakarta: Saku Dayar Sarana.

Sutriyanto. (2011). Ornamen. Surakarta: UPT. Penerbitan dan ISI Press.

Utomo, A. M. (2017). Dasar-dasar Desain & Produk. Denpasar: LP2MPP ISI Denpasar.

W., S. S. (2012). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Press.

Wayan, A. (1985). Pokok-pokok Ilmu Jiwa Umum. Surabaya: Usaha Nasional.

Wibisana, B., & Hernawati, N. (2018). Mengenal Wayang. Klaten: PT. Intan Pariwara.

Yusuf, E. (1987). Seni Tenun. Jakarta: DDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Downloads

Published

2023-11-15

Issue

Section

Articles