PERLUASAN WILAYAH KEPARIWISATAAN DESA SEMBIRAN BULELENG BALI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT
Abstract
Desa Sembiran juga disebut sebagai Desa ‘Bali Aga’ atau Bali mula. Keindahan alam, adat, dan seni budaya Sembiran sangat mempesona. Ritual adat masih dengan ketat mengikuti peninggalan leluhur. Keunikan Desa Sembiran sudah banyak dipublikasikan dalam bentuk tulisan ilmiah kajian sarjana asing dan domestik, namun belum dikemas untuk kepentingan kepariwisataan. Oleh karena itu, potensi tersebut penting digarap agar bisa menjadi aset wisata dan edukasi berkelanjutan. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu bagaimana perancangan desa wisata yang tepat untuk mengangkat potensi wisata Desa Sembiran. Tujuannya untuk mendeskripsikan rancangan desa wisata untuk mengangkat potensi-potensi yang ada di Desa Sembiran. Permaslahan dan tujuan tersebut disikapi dengan melihat data kualitatif melalui metode deskriptif analitis. Analisis SWOT berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap potensi desa wisata Sembiran. Penelitian ini merupakan kaji tindak (action research) dan tindakan kreatif inovatif yang mengolah potensi sosial, seni budaya, dan alam Desa Sembiran agar dapat dijadikan aset wisata. Berdasarkan pendekatan tersebut diperoleh hasil, yaitu deskripsi rancangan desa wisata meliputi wisata alam, religi, seni tari, bahasa, dan kerajinan tangan.References
Abdullah, Irwan. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar:2006.
Alfian. Transformasi Sosial Budaya dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: UI Press. 1986.
Bagiada, Ketut, dkk. Pesona Wisata Kabupaten Buleleng. Dinas Pariwisata Buleleng. 2000.
Bagus, I Gusti Ngurah (ed). Masalah Pembakuan Bahasa Bali . Singaraja :Balai Penelitian Bahasa. Depdikbud. 1975.
Bandem, I Made. “Peranan Seni dan Budaya sebagai Komoditas dalam Pengembangan Industri Pariwisata”. Seminar Nasional Pariwisata Budaya Program Magister (S2) Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar, 1998.
Coulon, Alain. Etnometodologi. Penerjemah: Jimmy Ph. PAAT. Jakarta: Langer. Diterbitkan atas kerjasama Kelompok Kajian Studi Kultural (KKSK) Jakarta dan Yayasan Lange Mataram. 2008.
Garvin, Paul and Mathiot, M.. The Urbanization of the Quarini Language: Problem un Language and Culture dalam Fisherman, J.A. (ed). Reading in Sociology of Language. Monton: The Haque – Paris. 1968.
Jendra, I Wayan, dkk.. Latar Belakang Sosial Budaya Bahasa Bali. Denpasar: Proyek Peneltian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah,
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1975/1976.
____ . “Pengantar Singkat Sosiolinguistik”. Denpasar: Lembaga Penelitian Dokumentasi dan Publikasi Fakultas Satra UNUD. 1980.
_____ . Pembakuan Bahasa Bali (Suatu Studi Pendahuluan yang Ringkas). Denpasar : Fakultas Sastra UNUD.1981/1993.
Murtana, I Nyoman. “Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam Aktivitas Pariwisata Budaya Bali”. Dalam Jurnal Dewaruci ISI Surakarta, volume 5, no.2 Desember 2008.
Ni Nyoman Kerni. “Tradisi Ngundang” dalam Upacara pitra Yadnya di Desa Pakraman Sembiran, Kecamatan Tejakula, kabupaten Buleleng Bali (Perspektif Pendidikan Agama Hindu). Thesis pada Program Pascasarjana Institute Hindu Dharma Negeri, Denpasar. 2011.
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka. 1976.
Purwa, Bambang Keswanti. Bangkitnya Kebudayaan Dunia Linguistik dan Pendidikan. Orasi Ilmiah pengukuhan guru besar linguistic Universitas Atma Jaya, Jakarta : Mega Medan Abadi. 2000.
Riemenschneder, Christian dan Brigitta Hauser-Schaublin. Yang Hidup di Sini, yang Mati di Sana (Upacara Lingkaran Hidup di Desa Sembiran, Bali (Indonesia). Berlin: LITVERLAG. 2006.
Rindjin, Ketut. “Sepintas Kilas Sembiran Membangun”. Disusun dalam rangka menyanbut kunjungan Mentri Dalam Negeri. Lembaga Sosial Desa Sembiran, 1976.
Sedeng, I Nyoman. Morfosintaksis Bahasa Bali Dialek Sembiran, Analisis Tatabahasa Peran dan Acuan. Bali: Udayana University Presss, 2010.
Soedarsono, R.M. Seni Pertunjukan: dari Perspektif Politik, Sosial, dan Ekonomi. Yogyakarta: Gadjahmada University Press, 2003.
Spradley, James P. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart, and Winston.
Sutaba, I Made. Megalithic Traditions in Sembiran North Bali. Jakarta: Proyek Pelita Pembinaan Kepurbakalaan dan Peninggalan Nasional, 1976.
Tim, Format laporan Profil Desa dan Kelurahan Sembiran-Tejakula-Buleleng Bali. 2011.
Tim Panitia Penyusun Kamus Bali – Indonesia. 1978. Kamus Bali Indonesia. Denpasar: Dinas Pengajaran Propinsi Daerah Tingkat I Bali.
Tim Peneliti Fakultas Sastra Universitas Udayana 1978/1979. Unda Usuk Bahasa Bali. Denpasar: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Bali, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1978/1979.
_____ Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Bali. Denpasar: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Dan Daerah Bali, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1979/1980.
Watson dan Kopachevsky. “Interpretation of Tourism as Commodity” dalam Yorgos Apostolopoulos, at. All. Eds., The Sociology of Tourism: Theoritical and Empirical Imvestigations. London: Routledge, 2002.
Yaniasti, Ni Luh. “Wacana Ngaturin di Desa Adat Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng: Analisis Bentuk, Fungsi, dan Makna”. Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. 2003.