Peningkatan Apresiasi Seni Dan Budaya Masyarakat Dalam Upaya Mewujudkan Desa Mergowati Sebagai Desa Wisata

Authors

  • Soemaryatmi Soemaryatmi Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/abdiseni.v10i1.3034

Abstract

AbstrakPeningkatan Apresiasi Seni Dan Budaya Masyarakat  Dalam Upaya Mewujudkan Desa Mergowati  Sebagai Desa Wisata, merupakan kegiatan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Mergowati terhadap potensi seni budaya yang dimiliki untuk dijadikan industri wisata. Mergowati adalah wilayah pedesaan yang memiliki lingkungan alam yang sejuk asri, dan pemandangan yang indah serta kehidupan sosial  masyarakat yang ramah dan penuh kekeluargaan. Desa Mergowati memiliki sejarah yang menarik, didukung dengan situs-situs peninggalan Kerajaan Mataram dan memiliki seni budaya serta kerajinan tangan terbuat dari bambu. Metode apresiasi dengan pendekatan aplikatif dan dengan meminjam pemikiran Alfian tentang kreatif, digunakan untuk membahas bagaimana  meningkatkan apresiasi seni tradisional masyarakat Desa Mergowati, dan bagaimana meningkatkan kreativitas pengrajin  anyaman  bambu. PPM Tematik di Desa Mergowati kali ini difokuskan pada peningkatan apresiasi seni tradisioal,  workshop pemanfaatan bambu untuk cinderamata, dan mengapresiasi tradisi budaya (Grebeg Gunung Boto). Hasil kegiatan dapat disampaikan sebagai berikut, (1) Pelatihan seni tradisional Tari Kuda Lumping, Tari Kreasi Baru: Tari Rigen, Tari Kupu-Kupu, Tari Merak, Tembang Mocopat, Tembang Dolanan. (2) Workshop pemanfaatan bambu: Lampu Hias, Pot Gerabah Hias, Gantungan Kunci. Diharapkan muncul kegiatan yang bernuansa ekonomi kreatif.Keywords. Apresiasi,  Seni, Mergowati, Wisata. AbstractIncreasing the Appreciation of Arts and Culture in the Community Efforts to Realize Mergowati  as a Tourism Village, is an activity in order to increase the awareness of the Mergowati people  to the potential of the arts and culture they have to make into the tourism industry. Mergowati is a rural area which has a cool natural environment, beautiful scenery and social life that is friendly and full of family. Mergowati village has an interesting history, supported by sites of the kingdom of Mataram and has cultural and handicraft made from bamboo. The appreciation method, with an applicative approach and by borrowing Alfian’s thoughts about creative, is used to discuss how to increase the appreciation  of  traditional  art  from  the  people  of  Mergowati  Village,  and  how  to  increase  the creativity of woven bamboo craftsmen. Thematic PPM in Mergowati Village this time is focused on increasing  appreciation  of  traditional  art,  workshops  on  the  use  of  bamboo  for  souvenirs,  and appreciating cultural traditions (Grebeg Gunung Boto). The results of the activities can be delivered as  follows,  (1)  Traditional  arts  training  on  Kuda  Lumping  Dance,  New Creative  Dance:  Rigen Dance, Kupu Kupu Dance, Merak Dance, Mocopat Song, Dolanan Song. (2) Workshop on the use of bamboo: Decorative lamps, decorative pottery pots, key chains. It is hoped that creative economic activities will emerge.Keywords: Appreciation, Art, Mergowati, Tourism  

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfian. 1986. Transformasi Sosial Budaya Dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: UI Press.

Budhisantoso, 1994. “Kesenian dan Kebudayaan”. Wiled: Jurnal Seni, Edisi I Juli, 1994, STSI. Surakarta,

Hadi Sumandiyo, 2006. Sosiologi Tari. Yogyakarta: ISI Press.

_____, 2003 .Aspek Aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: e’lkaphi.

_____, 2005. Sosiologi Tari: Sebuah Pengenalan Awal. Yogyakarta: Pustaka.

Jazuli, M., 2012. Sosiologi Seni. Surakarta: UNS Press.

Murdowo, S. 2006. Objektivitas Imajinasi dalam Seni. Harmonia Journal of Arts Research and Education, 4(1), 22-31.

Nanik Sri Prihatini, 2008) “Eksistensi Pertunjukan Kuda Kepang Di Lereng Gunung Sumbing Jawa Tengah Menuju Ke Sebuah Identitas”. Artikel dalam Jurnal Greget Jurnal Ilmu dan Seni ISI Surakarta Vol.6. No. 1 Juli

Ratna, N. K., (2010). Metode Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sal Murgiyanto, (2015). Pertunjukan Budaya dan Akal Sehat. Fakultas Seni Pertunjukan - IKJ Kerjasama Komunitas SENRIPTA Yogyakarta.

Soedarsono, (1999). Seni Pertunjukan dan Pariwisata Rangkuman Esai tentang Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata. Yogyakarta: BP ISI.

Soemaryatmi, (2012. Dampak Akulturasi Budaya Pada Kesenian Rakyat Kecamatan Selo Boyolali dalam Panggung Jurnal Seni dan Budaya. Bandung: STSI. Vol 22. No. 1. Januari-Maret.

------, (2010). Pertunjukan Tari Campur Bawur Tradisi Syawalan Desa Lencoh Sela Boyolali dalam Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni. Semarang: UNNES Vol. X. No. 1 Juni.

------, (2015). Sosiologi Seni Pertunjukan Pedesaan. Surakarta: ISI Press

Sugiyanto, 2018. “Sekilas Cerita Desa Mergowati”. Buku Panduan Grebeg Gunung Boto 2018.

Daftar Narasumber

Aswin 35 tahun. Ketua Karang Taruna Dusun Ngebrak.

Dewi Wahyu Sriningsih, 60 tahun. Pelindung Paguyuban Dewi Sri Sundoro Kedu.

Saud 37 tahun. Pemilik Rumah Kopi Waloeh

Suciati 58 tahun. Pengunjung/penonton Grebeg Gunung Boto.

Sugiyanto, 60 tahun. Kepala Desa Mergowati.

Yudi 32 tahun. Ketua Kelompok dan pelatih Kesenian Krido Turonggo.

Downloads

Published

2020-04-28

Issue

Section

Articles