KAJIAN FORMALISTIS PATUNG SAPI DESA SAPEN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

Authors

  • Florentinus Osa Tohea Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Henry Cholis Institut Seni Indonesia Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/brikolase.v11i2.2932

Keywords:

Seni Patung, Patung Monumen, Patung Sapi, Desa Sapen

Abstract

Karya patung sapi merupakan bagian dariseni patung yang memiliki beberapa tujuan penciptaan. Salah satunya adalah sebagai monumen penanda keberadaan suatu daerah atau suatu pengingat akan peristiwa yang telah terjadi.Penelitian ini membahas tentang latar belakang dibangunya karya seni patung sapi di desa Sapen dan kajian visual formalistik unsur-unsur yang terdapat pada patung tersebut. Fokus permasalahan yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah latar belakang, visual dan makna keberadaan patung sapi desa Sapen bagi masyarakat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber narasumber, sumber tertulis dan foto guna memperoleh data yang diperlukan. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui obserasi, dokumentasi dan wawancara. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan etnografi dan visual. Serta teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif.Hasil dari penelitian berjudul Kajian Formalistik Patung Sapi Desa Sapen, Mojolaban, Sukoharjo adalah: (1) Sejarah pembuatan patung sapi dan cerita rakyat yang melatar-belakangi pemilihan sosok sapi pada seni patung tersebut. (2) Kajian visual patung sapi menggunakan pendekatan prinsip-prinsip dasar seni rupa. (3) Makna yang dirasakan warga sekitar tentang keberadaan seni patung sapi di desa Sapen.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dharsono Sony Kartika. 2004. Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.

Dharsono Sony Kartika. 2004. Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.

But Muchtar. 1992. Seni Patung Indonesia. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Soedarso SP. 1996. Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Yogyakarta: Suku Dayarsana.

Mikke Susanto. 2011. Diksirupa. Yogyakarta: Dictiart.

James Spradley. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Artikel

Roky budy wahana. 2011. Seni Patung “Kawi Designs” Blora: Kajian Proses Produksi dan bentuk Estetis. Laporan penelitian di terbitkan di lib.unnes.ac.id. Semarang: UNNES.

Dianthus Louisa Pattiasina. 2014. Kajian Estetika Dan Realisme Sosialis Tiga Patung Monumen (Patung Selamat Datang, Pembebasan Irian Barat Dan Dirgantara) Era Soekarno Di Jakarta. http://se-journal.jurwidyakop3.comindex.phpjurnal-ilmiaharticleview160139.pdf. Diakses pada 28 Agustus 2019.

Amir Gozali. 2016. Representasi Simbolik Fenomena Alam Dalam Karya Seni Patung Landmark ‘Keseimbangan’. https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/abdiseni/article/view/1829 /1753. Diakses pada 23 Desember 2019.

Ahmad. 2019. Prinsip Seni Rupa. http://www.yuksinau.id/prinsip-seni-rupa-dan-gambarnya/. Diunduh pada 10 Desember 2019.

NARASUMBER

Sayoto, 63 tahun, Sukoharjo, pegawai kelurahan bagian KAUR KERSA.

Sumbarno, 58 tahun, Sukoharjo, pemilik toko kelontong. Adi Sumilarjo, 65 tahun, Sukoharjo, mantan kepala desa Sapen.

Suharno, 73 tahun, Sukoharjo, mantan pelaksana tugas kepala desa Sapen.

Sutasmi, 77 tahun, Sukoharjo, ibu rumah tangga.

Bajang Sukarmo, 47 tahun, Sukoharjo, kepala desa Sapen.

Lilik Kurniawan. 37 tahun, Sukoharjo, pembina karang taruna desa Sapen.

Abdulah Muntaha, 69 tahun, Sukoharjo, pemilik persewaan sound sistem di desa Sapen.

Downloads

Published

2020-02-27

Issue

Section

Articles