FUNGSI KIDUNG DALAM BOJANA EKARISTI

Authors

  • Renaldi Lestianto Utomo Putro Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta Jl. Ki Hadjar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta 57126

DOI:

https://doi.org/10.33153/dewaruci.v10i1.2139

Abstract

Persoalan yang diangkat dalam tulisan ini adalah, bagaimana nyanyian difungsikan oleh rama dan kawula dalam Bojana Ekaristi? Untuk menjawab, digunakan metode analisis strukturalisme Lèvi-Strauss. Analisis dilakukan dengan menetapkan rama dan kawula sebagai pasangan oposisi yang melantunkan kidung. Kemudian kidung dicari relasi fungsinya terhadap Bojana Ekaristi. Tulisan dihasilkan melalui kerja kualitatif, yaitu pengamatan, perekaman, studi pustaka, dan wawancara. Hasil yang diperoleh adalah kidung difungsikan oleh rama dan kawula untuk menyertai berbagai aktivitas dalam Bojana Ekaristi. Kegiatan itu memberi makna terhadap berbagai fenomena yang disertai.
Kata kunci: fungsi kidung, Bojana Ekaristi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alek Surya, dkk. 2004. Positioning, Diferensiasi dan

Brand. Jakarta: Gramedia.

Aris Wahyudi. 2012. Lakon Dewaruci Cara menjadi Jawa:

Sebuah Analisis Strukturalisme Lèvi-Strauss dalam

Kajian Wayang. Yogyakarta: Bagaskara.

Heddy Shri Ahimsa. 2000. “Wacana Seni dalam

Antropologi Budaya†dalam Ketika Orang Jawa

Nyeni. Yogyakarta: Galang Press, 399-430.

__________________. 2006. Strukturalisme

Lèvi-Strauss. Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta:

Kepel Press.

Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang. 1989.

Kidung Panglimbang lan Kidung Cecala Tahun A.

Yogyakarta: Komlit KAS.

Komisi Liturgi Konferensi Wali Gereja Indonesia.

Pedoman Umum Misale Romawi. Jakarta:

Nusa Indah.

Mariyanto, E. 2004. Kamus Liturgi Sederhana.

Yogyakarta: Kanisus.

Martasudjita & Kristanto. 2007. Panduan Memilih

Nyanyian Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.

Prier, K. E. 2010. Kedudukan Nyanyian dalam Liturgi.

Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Panitia Liturgi. 1980. Tatalaksana Bojana Kurban

Ekaristi. Yogyakarta: Kanisius.

Pusat Musik Liturgi. 2007. Kidung Adi. Yogyakarta:

PML.

Sapardi Djoko Damono. 2012. Alih Wahana. Jakarta:

Editum.

Xiao Lixian. 2003. “Analisis Struktural Novel Hong

Lou Mengâ€. Humaniora Volume 25 Nomor 2

Tahun 2013. 163-174.

NARASUMBER

Karl-Edmund Prier SJ, (75), rama dan salah satu

pendiri Pusat Musik Liturgi Yogyakarta.

Savio FIC, (70), bruder, guru, dan biarawan, bertugas

di SMK Santo Leonardus Pangudi Luhur

Klaten.

Yohanes Triwijdiyanto Pr, (32), salah satu rama di

Gereja Katolik Santa Maria Regina

Purbawardayan.

Downloads

Published

2018-09-25

Issue

Section

Articles