KAHYANGAN: SEPENGGAL KISAH DALAM LEGENDA PERADABAN TANAH JAWA DALAM KOMPOSISI MUSIKAL
DOI:
https://doi.org/10.33153/dewaruci.v10i1.2141Abstract
Legenda Kahyangan merupakan sepenggal kisah penting dalam legenda peradaban Tanah Jawa karena berkisah mengenai Panembahan Senopati yang merupakan raja besar pertama Kerajaan Mataram.Kahyangan terletak di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Situs Kahyangan menjadi objek wisata spiritual yang ramai dikunjungi peziarah dari dalam dan luar kota Wonogiri. Menurut legenda, Kahyangan adalah salah satu tempat bertemunya Nyai Roro Kidul dan Panembahan Senopati.Tujuan pertunjukan ini adalah menggarap kisah legenda Kahyangan dalam bentuk komposisi musik agar dipahami masyarakat Wonogiri karena banyak warga Wonogiri yang tidak mengetahui legenda Kahyangan. Berangkat dari masalah tersebut, pengkarya melakukan observasi kepustakaan dan observasi lapangan untuk mencari legenda yang sebenarnya dari Kahyangan. Setelah mendapatkan data dari buku, internet, dan juru kunci, pengkarya melakukan eksplorasi untuk mencari bentuk pertunjukan dan membuat komposisi musik. Hasil eksplorasi pengkarya memutuskan untuk membuat pertunjukan komposisi musik dengan bentuk Chamber Orchestra yang disertai dengan teatrikal urutan ritual peziarah Kahyangan. Tujuan teatrikal adalah agar masyarakat mengetahui lokasi yang diceritakan dalam legenda Kahyangan, yaitu Selo Bethek dan Selo Payung. Instrumen yang digunakan adalah Piano, Biola alto, Viola, Violin,Cello, French Horn, dan Flute. Komposisi terdiri atas tujuh repertoar yang masing-masing berbeda suasana untuk menggarap kisah legenda Kahyangan. Suasana yang digarap dalam pertunjukan ini adalah nuansa pedesaan, sakral, agung, dan surgawi. Pertunjukan dilaksanakan di Situs Kahyangan pada sore hari.Kata Kunci: legenda, Kahyangan, peziarah, dan komposisi.Downloads
References
Irma Damajanti. 2006. Psikologi Seni. Bandung: PT.
Kiblat Buku Utama. Halaman 61.
Olthof, W.F. 1941. Babad Tanah Jawi. Terj H.R.
Sumarsono. Yogyakarta. Penerbit Narasi.
Halaman 62-77.
Pande Made Sukerta. 2014. Sakralisasi dalam Budaya
Nusantara. Makalah Prosiding Seminar
Nasional Sakralisasi dalam Budaya Nusantara
di Pendapa Kantor Bupati Klaten (3 Desember
. Halaman 58.
NARASUMBER
Ardi Firmansyah, (14), siswa SMP N 1 Wonogiri.
Girimarto, Wonogiri.
Dila Fanani, (9), siswa SD Negeri 4 Wonogiri.
Kaloran RT 3 RW 6, Giritirto, Wonogiri.
Ganang, (14), siswa SMP N 1 Wonogiri. Banyak
Prodo, Tirtomoyo, Wonogiri.
Jumadi, (54), Warga sekitar Kahyangan. Dlepih,
Tirtomoyo, Wonogiri.
Pradana KBS, (8) , siswa SD Negeri 4 Wonogiri.
Sukorejo RT 2 RW 9, Giritirto, Wonogiri.
Selvia Indah, (9), siswa SD Negeri 4 Wonogiri.
Sukorejo RT 1 RW 5, Giritirto, Wonogiri.
Wakid, (59), Peziarah (ritual) di Kahyangan. Madiun,
Jawa Timur.
Wakino, (70), Juru Kunci Kahyangan. Dlepih,
Tirtomoyo, Wonogiri.
Warto, (40), Juru Kunci Kahyangan. Dlepih,
Tirtomoyo, Wonogiri.
Zainul, (8), siswa SD Negeri 4 Wonogiri. Sukorejo
RT 3 RW 8, Giritirto, Wonogiri.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License