PERTUNJUKAN REJUNG DALAM PERSPEKTIF PESAN MORAL
DOI:
https://doi.org/10.33153/dewaruci.v10i1.2147Abstract
Rejung merupakan seni pertunjukan rakyat musik, teksnya berbentuk pantun yang disenandungkan bersama dengan permainan gitar, piol berbentuk seperti biola dan dambus. Munculnya rejung bermula dari kesenian ta’dut dan sardudun. Tulisan ini bertujuan: (1) Menjelaskan bentuk rejung sebagai penyampai pesan moral; (2) Menjelaskan sumber pesan moral dalam pertunjukan rejung; (3) Menjelaskan pemahaman masyarakat terhadap pesan moral dalam pertunjukan rejung. Tersampaikannya pesan moral sangat dipengaruhi oleh lima hal, yakni: (1) diketahuinya sumber dan isi pesan; (2) internalisasi pemahaman; (3) budaya masyarakat penerima pesan moral serta di mana pertunjukan rejung dipentaskan; (4) cara pesan moral digarap secara musikal; (5) sajian pertunjukan rejung dipresentasikan. Apabila seluruh lapisan tersebut diimplementasikan secara bertahap dan konsisten, maka pesan moral dapat tersampaikan kepada masyarakat penonton ataupendengar dengan baik. Analisis pada tulisan ini dilakukan secara deskriptif analisis. Proses analisis ditekankan pada konsep ‘pesan moral’. Penekanan tersebut dilakukan dengan cara mengidentifikasi jenis
pesan moralnya. Setelah diketahui jenis pesan moral, selanjutnya menghubungkan pesan tersebut dengan realitas pertunjukan rejung dan realitas budaya masyarakat pendukungnya. Tulisan ini menyimpulkan (1)
pengemasan pesan tidaklah bersifat tunggal, yakni yang hanya mengandalkan makna sajian pantun yang melekat pada lagu, melainkan juga memanfaatkan sajian musik hingga akhirnya pesan tersebut tersajikan
secara estetis; (2) pesan moral dalam rejung adalah proses transmisi atau penerusan nilai-nilai berharga dalam hidup yang bersumber pada adat istiadat dan hukum agama; (3) pemahaman masyarakat terhadap
pertunjukan rejung tidak terlepas dari cara mereka memandang rejung dan memanfaatkannya.
Kata kunci: rejung, pesan moral, adat istiadat, agama.
Downloads
References
Danandjaja, James. 1987. “Manfaat Media
Tradisional untuk Pembangunanâ€, dalam Nat
J. Colletta, dan Umar Kayam, Kebudayaan dan
Pembangunan, Sebuah Pendekatan Terhadap
Antropologi Terapan di Indonesia. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia. Hal 229 – 239.
Fay, Brian. 1998. Filsafat Ilmu Sosial Kontemporer.
Yogyakarta: Jendela.
Frondizi, 2007. Pengantar Filsafat Nilai. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Haque, Israrul. 2003. Menuju Renaisance Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harsya W. Bachtiar. 1985. “Konsensus dan Konflik
dalam Sistem Budaya di Indonesiaâ€, dalam
Bachtiar, Mattulada, Soebadio, Budaya dan
Manusia Indonesia. Malang: Hanindita. Hal 1 –
Langer, Suzane K. 1988. Problemantika Seni. Terj. Fx.
Widaryanto. Bandung: ASTI.
M. Jazuli. 2008. Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni.
Semarang: Unesa Press.
Muchtar Lubis. 1986. Manusia Indonesia, Sebuah
Pertanggungjawaban. Jakarta: Inti Indayu Press.
Soegarda Poerbakawatja. 1976. Ensiklopedi
Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.
Soekandar Wiriaatmadja. 1978. Pokok-Pokok Sosiologi
Pedesaan. Jakarta: Yasaguna.
Wibowo, Fred. 2007. Kebudayaan Menggugat.
Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License