“Bansi Rang Solok” music composition of (Re-interpretasi tradisi)
DOI:
https://doi.org/10.33153/dewaruci.v12i1.2516Keywords:
kesenian Bansi Solok, the Art of Bansi Solok, musik, music, tradisiAbstract
Kesenian Bansi Solok, adalah sebuah kesenian tradisi khas daerah Solok Sumatera Barat. Kesenian ini terdiri dari satu orang pendendang, dan satu orang peniup Bansi. Instrumen musik Bansi Solok terbuat dari bambu, hampir mirip dengan instrumen tiup recorder, namun instrumen bansi Solok hanya memiliki enam buah lobang nada saja, kesan melodi, warna bunyi, garitiak, teknik tiupan, dari permainan instrumen bansi Solok, akan menghasilkan melodi-melodi yang cenderung terkesan minor, bila diukur dengan sistim tangga nada, pada musik barat. Biasanya dalam menghasilkan melodi, teknik garitiak pada bansi Solok lebih rapat dan punya tekanan-tekanan pada nada-nada tertentu, kadang terkesan tidak sama, atau tidak se irama dengan melodi dendang yang diiringinya. Namun pada saat ini, kesenian Bansi Solok, dalam kondisi hampir punah. Di Kota Solok hanya tinggal satu orang pendendang Bansi Solok yang masih setia menggeluti dendang kesenian Bansi Solok ini, yaitu bapak Kaslan (63 tahun). Hal inilah yang menjadi alasan pengkarya menjadikan kesenian Bansi dan dendang khas Solok sebagai materi utama dalam penggarapan karya yang berjudul ”Bansi Rang Solok” (re Interpretasi tradisi).
ABSTRACT
The art of Bansi Solok is the traditional musical art from Solok West Sumatera, The Bansi Solok consists of one singer and one bansi player. The Bansi is made of bamboo, it looks almost like regular Recorder, only it has six hole instead of eight. The melody that comes from bansi mostly forms a minor play, because of the colour of the sound, blowing and fingering technique, and the very characteristic of bansi it self, comparing bansi whith western musical instrument. Bansi has more pressure on certan note and more density between the notes, some times it sounds mismatched with the vocal, but it is only some part of the performance, that when we listen to the whole thing, it become a perfect siphoni “Bansi Rang Solok” (re interpretasi tradition)
Downloads
References
Anwar Khairil (ed). Adat Dan Budaya Kota Solok. Kota Solok. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata (DPORKP) Kota Solok. 2013.
Suka Hardjana : Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, 2002.
DAFTAR NARASUMBER
Nama : Agusmil, SH
Gelar Adat : DT. Magek Batuah
Umur : 61 tahun
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Alamat : Kelurahan Aro IV Korng
Nama : Elvi Wirman
Gelar Adat : Malano
Umur : 43 tahun
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Alamat : Gurun Bagan Kelurahan Anam Suku
Nama : Junita Alias Upik
Umur : 51 tahun
Pekerjaan : pendendang Saluang tradisi
Alamat : Kandang Aua Kelurahan Simpang Rumbio
Nama : Kaslan
Gelar Adat : DT. Majo Lelo
Umur : 62 Tahun
Pekerjaan : Tani
Alamat : Gurun Bagan Kelurahan Anam Suku
Nama : Musri alias taledo
Umur : 60 Tahun
Pekerjaan : Tukang Ojek
Alamat : Parak Gadang Desa Silayo
Nama : Saipul alias mak ipun
Gelar Adat : DT. Rajo Nan Sati
Umur : 85 Tahun
Pekerjaan : Tani
Alamat : Gurun Bagan Kelurahan Anam Suku
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License