PROSPEL: KEMUNCULANNYA PADA MUSIK KERONCONG

Authors

  • Mohammad Tsaqibul Fikri Program PascaSarjana ISI Surakarta
  • Zulkarnain Mistortoify Program PascaSarjana ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/dewaruci.v12i2.2527

Abstract

ABSTRAKTulisan dalam jurnal ini merupakan salah satu bagian dari pembahasan penelitian tesis dengan judul “Prospel: Wujud, Eksistensi dan Peranannyadalam musik keroncong” oleh penulis dan sebagai bagian dari ujian akhir magister.Fokus kajian tulisan ini adalah kemunculan prospel pada lagu keroncong. Prospel merupakan salah satu fenomena musikal sebagai pembuka lagu keroncong yang diduga muncul karena adaptasi dari repertoar komposisi musik Barat. Persentuhan dengan komposisi musik Barat tersebut tidak lepas dari pengaruh Belanda pada saat melakukan ekspansi di Nusantara. Adaptasi tersebut kemudian menjadi sebuah fenomena yang berkembang dan bertahan pada lagu-lagu keroncong hingga sampai saat ini.Prospel kemudian menjadi salah satuciri khas dalam musik keroncong.Kata kunci: kemunculan, pembuka lagu, adaptasi, ciri khas.ABSTRACTThe journal is one part of the discussion of the research thesis entitled “Prospel: Being, Existence and His Role in Keroncong” by writer and as part of the final exam master. The case of studies is the emergence prospel article on keroncong. Prospel is one of the musical phenomenon as the opening song kroncong in my prediction emerged as an adaptation of the repertoire of Western music composition. Exposure to Western music composition could not be separated from the Dutch influence at the time of expansion in the archipelago. These adaptations became a phenomenon to grow and survive in songs Keroncong until today. Prospel later became one characteristic in keroncong music.Keywords: appearance, the opening song, adaptation, characteristic.

Downloads

References

Adi, Windoro. 2010. Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Any, Andjar, et al. 1997. Musik Keroncong Menjawab Tantangan Jamannya (Kumpulan tulisan tentang Keroncong). Surabaya: Direktorat Kesenian.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik.Yogyakarta: Kanisius.

Darini, Ririn. “Keroncong: Dulu dan Kini,” Mozaik Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 6, No 1 (2012): 19-31.

Edmund Prier SJ, Karl. 1993. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

_______. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

_______. 2011. KamusMusik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Ganap, Victor. 2011. Krontjong Toegoe. Yogyakarta: Badan Penerbit Institut Seni Indonesia Yogyakarta (BP ISI).

_______. “Pengaruh Portugis pada Musik Keroncong: (Portuguese Influence to Kroncong Music),” Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. VII No.2/Mei-Agustus 2006: 93-99.

Harmunah. 1996. Musik Keroncong: Sejarah, Gaya dan Perkembangan. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Hastanto, Sri. 2009. Konsep Pathêt dalam Karawitan Jawa. Surakarta: ISI Press Solo.

_______. 2011. Kajian Musik Nusantara-1. Surakarta: ISI Press Solo.

Lisbijanto, Herry. 2013. Musik Keroncong. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soeharto, dkk. 1996. Serba-Serbi Musik Keroncong. Jakarta: Musika.

Wasono, Adi. “Langgam Jawa: Faktor-faktor Penyebab dan Wujud Perkembangan tahun 1967-1971.” Etnomusikologi: Sekolah Tinggi Seni Indonesia – Surakarta, 1999.

Downloads

Published

2019-07-16

Issue

Section

Articles