Bentuk dan Gaya Kesenian Barongan Blora
DOI:
https://doi.org/10.33153/dewaruci.v15i1.2892Keywords:
Barongan Art, Form, StyleAbstract
Seni Barongan merupakan cerminan kreativitas seni dan budaya Blora di Jawa Tengah yang bersifat kerakyatan dan syarat makna, seperti spontan, sederhana, kekeluargaan, kasar, menantang, dan berani karena memang benar. Sifat kerakyatan membuat masyarakat Blora memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menjalani kehidupannya. Topeng singa dalam kesenian Barongan merupakan simbol kekuatan dan kekuatan. Simbol ini merupakan nilai yang sangat penting untuk digunakan dalam mendukung pendidikan karakter anak bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk dan corak seni Barongan (kearifan lokal) serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan karakter. Urgensi penelitian ini karena beberapa acara budaya tradisional di Blora memerlukan keterlibatan kesenian Barongan di dalamnya, seperti tradisi sedekah bumi, tradisi bersih kampung, dan tradisi lamporan. Hasil penelitian menginformasikan bentuk pertunjukan Barongan di Blora dibedakan menjadi dua yaitu bentuk arak-arakan dan drama. Gaya penampilan Barongan ditentukan oleh pola karyanya dan ragam gerak yang unik.
Form and Art Style of Barongan Blora
Abstract: Barongan art is a reflection of the artistic and cultural creativity of Blora in Central Java, which has populist nature and conditions of meaning, such as spontaneous, simplicity, kinship, rough, challenging, and brave because it is true. The populist nature means that the Blora people have tremendous power in living their lives. The lion mask in Barongan art is a symbol of strength and might. This symbol is a significant value to be used in supporting the character education of the nation's children. This study aimed to examine the form and style of Barongan art (local wisdom) and the values contained therein so that it can be utilized for the benefit of character education. The urgency of this study is because some regular cultural events in Blora require the involvement of the Barongan art in them, such as the earth alms tradition, the clean village tradition, and the lamporan tradition. The results of the study inform the form of Barongan performances in Blora can be divided into two, namely the form of procession and drama. Barongan performance style is determined by the pattern of his work and a unique range of motion.
Downloads
References
Boskoff, Alvin. 1964. “Recent Theories of Social Changes.” In Sociology and History: Theory and Research, edited by Werner J. Cahman and Alvin Boskoff. London: The Free Pess Glencoe.
Dewi, A.P. 2016. “Komodifikasi Tari Barong Di Pulau Bali Berdasarakan Karakter Pariwisata.” Panggung 26 (3).
Hadi, Y Sumandiyo. 1996. Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Manthili Yogyakarta.
Hidayat, Robby. 2011. Koreografi & Kreativitas Pengetahuan Dan Petunjuk Praktikum Koreografi. Yogyakarta: Kendil Media Pustaka Seni Indonesia.
Jazuli, Muhammad. 1994. Telaah Teoretis Seni Tari. Semarang: IKIP Press.
———. 2000. Paradigma Seni Pertunjukan. Yogyakarta: Lentera.
———. 2008. Pendidikan Seni Budaya: Suplemen Pembelajaran Seni Tari. Semarang: UNNES Press.
———. 2014. Sosiologi Seni. 2nd ed. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Koentjaraningrat. 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Kusmayati, A.M Hermien. 2000. Arak-Arakan Seni Pertunjukan Dalam Upacara Tradisional Di Madura. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
MD, Slamet. 2014. Barongan Blora: Menari Di Atas Politik Dan Terpaan Zaman. Surakarta: Citra Sains LPKBN.
Merton, K. Robert. 1968. Social Theory and Social Structure. New York: The Free Press.
Murni, Endri Sintiana, Tjejep Rohendi Rohidi, and M. Ibnan Syarif. 2016. “Topeng Seni Barongan Di Kendayakan Tegal: Ekspresi Simbolik Budaya Masyarakat Pesisiran.” Chatarsis: Journal of Arts Education 5 (2): 150–59.
Pambudi, Fivin Bagus Septiya, Sri Iswidayati, and Teguh Supriyanto. 2015. “Perkembangan Bentuk Topeng Barongan Dalam Ritual Murwakala Di Kabupaten Blora.” Chatarsis: Journal of Arts Education 4 (2): 123–29.
Prihatini, N. S, and dkk. 2007. Ilmu Tari Joged Tradisi Gaya Kasunanan Surakarta. Surakarta: ISI Press Solo.
Putra, Heddy Shri Ahimsa. 2000. Ketika Orang Jawa Nyeni. Yogyakarta: Galang Press.
Rusiani, Rina Veri. 2006. “Struktur Dan Fungsi Pertunjukan Kesenian Barongan Dalam Upacara Ritual Pada Bulan Sura Di Dusun Gluntungan Desa Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan.” Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Soedarsono, RM. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudiana, I Gusti Ngurah. 2006. “Desakralisasi Tari Barong Dalam Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Bali.” Akademika 4 (1).
Supanggah, Rahayu. 2005. “Garap Salah Satu Konsep Pedekatan/Kajian Musik Nusantara.” In Menimbang Pendekatan Pengkajian Dan Penciptaan Musik Nusantara, edited by Waridi. Surakarta: Jurusan Karawitan STSI Surakarta bekerja sama dengan STSI Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License