Permainan Kendang Bali

Authors

DOI:

https://doi.org/10.33153/dewaruci.v15i2.2991

Keywords:

Kendang Bali, Balanc, Rwa Bhineda

Abstract

Kendang Bali merupakan alat musik yang termasuk dalam keluarga perkusi. Kendang lanang dan kendang wadon memiliki pola yang berbeda-beda, namun jika dimainkan bersama bisa menimbulkan keseimbangan di dalamnya. Keseimbangan merupakan salah satu unsur estetika yang peneliti gunakan untuk menganalisis keseimbangan pola permainan kendang Bali yang dapat dilihat dari konsep rwa bhineda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menghasilkan data kualitatif. Data yang diperoleh dari penelitian ini dilakukan dengan teknik metode penelitian berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Setelah data diperoleh, peneliti mengkaji unsur estetika bunyi kendang Bali dengan teori estetika keseimbangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ditemukannya keseimbangan estetika lanang dan kendang wadon. Pola kendang gegilak dan tetambat menjadi salah satu bentuk estetika keseimbangan yang timbul dari bunyi kendang Bali yang dalam filosofinya memunculkan konsep rwa bhineda berupa lanang dan wadon atau laki-laki dan perempuan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agung, Lingga. 2017. Pengantar Sejarah Dan Dimensi Estetika. Yogyakarta: Pt. Kanisius.

Ardana, I Ketut. 2011. Pengaruh Gamelan Semarandana Terhadapa Gamelan Eleganjur Semarandana. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.

Bandem, I Made. 1989. Prakempa Sebuah Lontar Gamelan Bali. Denpasar: ASTI.

———. 2013. Gamelan Bali Diatas Panggung Sejarah. Denpasar: BP. Stikom bali.

Irawan Sukma, T, Slamet Suparno. 2018. “Kesenian Senjang Antara Tradisi Dalam Arus Gllobalisasi Sebagai Media Propaganda.” Dewaruci 13: 122–31.

Kunst, Jaap. 1968. Hindu-Javanese Musical Instruments. The Hague: Martinus Nijhoff.

McPhee, Colin. 1960. Tabuh-Tabuhan: Toccata for Orchestra and 2 Pianos. New York: Assciated Music.

Rai S, I Wayan. 2001. “Rwa Bhineda Dalam Berkesenian Bali.” Mudra, 147–51.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya Dan Ilmu Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rembang, I Nyoman. n.d. Hasil Pendokumentasian Notasi Gending-Gending Lelambatan Klasik Pegongan Daerah Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Roelof Goris. 1954. Prasasti Bali I. Bandung: Lembaga Bahasa dan Budaya, Fakultas Sastra dan Filsafat. Universitas Indonesia, NV Masa Baru.

Sadguna, I Gede Made Indra. 2010. Kendang Bebarongan Dalam Karawitan Bali Sebuah Kajian Organologi. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI).

Santosa, Hendra. 2017. “Seni Pertunjukan Bali Pada Masa Dinasti Warmadewa.” Mudra Jurnal Seni Budaya 32: 81–91.

———. 2019. Mredangga: Perubahan Dan Kelanjutannya. Denpasar: Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar.

Sudirana, I Wayan. 2009. “Kendang Tunggal: Balinese Solo Drumming Improvisation.” The University of British Columbia.

Sukerta, Pande Made. 1998. Ensiklopedi Mini Karawitan Bali. Bandung: Satrataya-Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).

Suweca, I Wayan. 2009. Buku Ajar Estetika Karawitan. Denpasar: UPT. Penerbitan Institut Seni Indonesia Denpasar.

Yanuar, Dani. 2019. “Interaksi Musikal Dalam Pertunjukan Kesenian Topeng Betawi.” Dewaruci 14: 10–19.

Downloads

Published

2020-12-11

Issue

Section

Articles