MAKNA SIMBOLIK ORNAMEN MASJID AL-ISLAM MUHAMMAD CHENG HO PALEMBANG
Main Article Content
Abstract
Ornamen Masjid Al-islam Muhammad Cheng Ho Palembang merupakan budaya tradisi, dengan tiga kultur
yang berbeda, Islam, Melayu Palembang dan Thionghoa, dengan metode penelitian menggunakan data kualitatif.
Sumber data penelitian diperoleh dari sumber tertulis, karya, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data
dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumen (arsip). Proses analisis data
menggunakan interaksi analisis data, hasil penelitian dapat di simpulkan keberadaan Masjid Cheng Ho yang
ada di Palembang merupakan masjid yang kelima dibangun oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI)
yang berada di palembang. Keberadaan masjid ini merupakan satu identis muslim Tionghoa yang ada di
Palembang khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya, minoritas muslim Tionghoa di Indonesia, ada
dan terus berkembang. Perjuangan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Provinsi Sumatera Selatan
adalah mempersatukan Muslim Tionghoa secara utuh dan mempersatukan Muslim Tionghoa dengan kaum
muslimin di Republik Indonesia dan dunia internasional secara global. Budaya ornamentasi yang terdapat
pada masjid Al-Islam Muhammad Cheng Ho Palembang terlahir atas dorongan kebutuhan estetik yang berakar
dari kebudayaan masyarakat muslim Tionghoa, bersama dengan pengetahuan budaya Islam dan tradisi
masyarakat Melayu Palembang. Al-Quran dan Al-Hadist, merupakan ajaran Islam sebagai tuntunan untuk
membangun sebuah masjid, bentuk yang menyerupai hewan, manusia tidak diperkenankan dalam bangunan
masjid tetapi ada tiga unsur ornamen yang ada pada masjid Al-Islam Muhammad Cheng Ho Palembang, yaitu
kebudayaan Islam, Thionghoa dan Palembang, bangunan masjid Al-Islam Muhammad Cheng Ho palembang,
menjadikan budaya modern yang tidak menghilangkan tardisi, yang diterapkan dalam simbol-simbol ornamen
masjid yang penuh makna dan filosofi dalam tuntunan ajaran agama Islam.
Kata kunci: ornamen Masjid Al-Islam Muhammad Cheng Ho Palembang.
yang berbeda, Islam, Melayu Palembang dan Thionghoa, dengan metode penelitian menggunakan data kualitatif.
Sumber data penelitian diperoleh dari sumber tertulis, karya, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data
dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumen (arsip). Proses analisis data
menggunakan interaksi analisis data, hasil penelitian dapat di simpulkan keberadaan Masjid Cheng Ho yang
ada di Palembang merupakan masjid yang kelima dibangun oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI)
yang berada di palembang. Keberadaan masjid ini merupakan satu identis muslim Tionghoa yang ada di
Palembang khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya, minoritas muslim Tionghoa di Indonesia, ada
dan terus berkembang. Perjuangan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Provinsi Sumatera Selatan
adalah mempersatukan Muslim Tionghoa secara utuh dan mempersatukan Muslim Tionghoa dengan kaum
muslimin di Republik Indonesia dan dunia internasional secara global. Budaya ornamentasi yang terdapat
pada masjid Al-Islam Muhammad Cheng Ho Palembang terlahir atas dorongan kebutuhan estetik yang berakar
dari kebudayaan masyarakat muslim Tionghoa, bersama dengan pengetahuan budaya Islam dan tradisi
masyarakat Melayu Palembang. Al-Quran dan Al-Hadist, merupakan ajaran Islam sebagai tuntunan untuk
membangun sebuah masjid, bentuk yang menyerupai hewan, manusia tidak diperkenankan dalam bangunan
masjid tetapi ada tiga unsur ornamen yang ada pada masjid Al-Islam Muhammad Cheng Ho Palembang, yaitu
kebudayaan Islam, Thionghoa dan Palembang, bangunan masjid Al-Islam Muhammad Cheng Ho palembang,
menjadikan budaya modern yang tidak menghilangkan tardisi, yang diterapkan dalam simbol-simbol ornamen
masjid yang penuh makna dan filosofi dalam tuntunan ajaran agama Islam.
Kata kunci: ornamen Masjid Al-Islam Muhammad Cheng Ho Palembang.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
Issue
Section
Articles
Copyright
Authors who publish with Gelar: Jurnal Seni Budaya agrees to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.