KAJIAN ADAPTASI DONGENG TRADISIONAL DALAM FILM ANIMASI TIMUN MAS PRODUKSI STUDIO KASATMATA JOGJAKARTA

Main Article Content

Anugrah Irfan Ismail

Abstract

Dongeng tradisional adalah salah satu aset budaya bangsa Indonesia yang sangat bernilai namun keberadaannya perlahan tersisihkan.Perkembangan zaman membuat budaya mendongeng semakin jarang dilakukan.Terlebih dengan munculnya televisi, membuat budaya masayarakat saat ini lebih cenderung menjadi budaya melihat ketimbang hanya sekedar mendengar.Semakin pesatnya arus teknologi dan informasi membuat cerita-cerita dari luar negeri semakin familiar bagi anak-anak Indonesia masa kini.Dongeng tradisional Indonesia semakin asing bagi mereka. Dongeng tradisional agar bisa bertahan harus beradaptasi.Dongeng tradisional harus merubah karakter atau bahkan mediumnya untuk menyesuaikan diri dengan karakter masyarakat masakini. Film animasi Timun Mas (2012) adalah sebuah film hasil adaptasi dongeng tradisional yang diproduksi sebagai upaya memperkenalkan kembali dongeng tradisional kepada anak-anak masa kini.Dalam upaya adaptasi tersebut dongeng tradisional yang merupakan sastra lisan dengan karakter ceritanya yang spontan kemudian dirubah menjadi film yang sangat memperhatikan struktur cerita.Untuk menarik minat penonton, film animasi juga harus menampilkan beberapa strategi kreatif. Strategi tersebut dapat berupa tampilan visual maupun gaya penceritaan.Kata kunci: adaptasi, dongeng, film animasi.Traditional tale is one of the Indonesian valuable cultural heritages but its existence gradually excluded. The developing era leads to decrease the tale telling culture. Along with the television growing, people tend to beaudiences than listeners. The rapid growing of technology and information make the foreign stories more familiar to Indonesian children. Traditional tales become unfamiliar to them. It has to adapt in order to survive. It has to change its characteristic and medium supposed to adjust to the modern society. The animation filmTimun Mas (2012) is an adapted film of traditional tales produced as an effort to introduce traditional stories to the present children. In the adaptation process, the traditional tales as a spoken literature withspontaneous stories are changed to be a film concerning the story structure. To get the audience’s interest, an animation film has to present some creative strategies including visual presentation as well as the style ofstory -telling.Keywords: adaptation, traditional stories, animation film.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Boggs, Joseph M,Cara Menilai Sebuah Film

(Terjemahan oleh Asrul Sani).Jakarta:

Yayasan Citra, 1992.

Danandjaja, James, Folklor Indonesia Ilmu Gosip,

Dongeng, dan Lain-lain (Cetakan ke V).

Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1997.

Hutcheon, Linda, A Theory of Adaptation. New York:

Routledge, Taylor & Francis Group, 2006.

Krevolin, Richard, Rahasia Sukses Skenario Film-Film

Box Office, 5 Langkah Jitu Mengadaptasi

Apapun Menjadi Skenario Jempolan.

Bandung: Mizan Media Utama, 2003.

Purwadi,Folklor Jawa (Cetakan ke IV). Yogyakarta:

Pura Pustaka, 2012.

Seger, Linda, The Art of Adaptation: Turning Fact and

Fiction into Film. New York: Holt Paperbacks, 1992.

Sullivan, Karen, Garry Schummer and Kate Alexander,

Ideas forthe Animated Short Finding and

Building Stories. Burlington MA: Focal

Press, 2008.