HUBUNGAN EKSPRESI PENUANGAN TARI BEDHAYA DENGAN KOREOGRAFI BEDHAYA SARPA RODRA SUSUNAN SARYUNI PADMININGSIH

Main Article Content

Ryndhu Puspita Lokanantasari
S., Slamet

Abstract

Tari Bedhaya Sarpa Rodra merupakan karya tari model bedhaya yang diciptakan di luar istana. Tari ini menggambarkan keserakahan manusia yang diwujudkan pada tokoh Sarpakenaka. Sajian koreografinya menghadirkan keunikan terutama pada gerak dan musik tarinya. Untuk itu, perlu dianalisis bentuk tari bedhayadan proses pembentukan koreografinya dengan pisau analisis konsep bentuk Suzanne K. Langer, konsep Hastasawanda, dan teori Effortshape, serta aspek koreografi kelompok Y. Sumandiyo Hadi.Kata kunci: bedhaya, Bedhaya Sarpa Rodra.The dance Bedhaya Sarpa Rodra is a dance work of bedhaya model created outside the palace. The dance shows human greedmanifested in the figureSarpakenaka. The choreography presents uniqueness especiallyon the movement and the dance music. For the reason, the form of dance Bedhaya and the composing process of choreography need to be analyzed by the concept of form by Suzanne K. Langer, concept of Hastasawanda, and Effortshape theory, as well as aspect of group choreography by Y. Sumandiyo Hadi.Keywords: Bedhaya, Bedhaya Sarpa Rodra.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Dewi, Nora Kunstantina. “Tari Bedhaya Ketawang:

Reaktualisasi Hubungan Mistis

Panembahan Senopati dengan Kanjeng

Ratu Kencana Sari dan Perkembangannya.â€

Tesis S2 Pengkajian Seni Pertunjukan Universitas Gadjah Mada, 1994.

Hadiwidjojo, K.G.P.H. Bedhaya Ketawang. Jakarta:

PN.Balai Pustaka,1981.

Hadi, Y.Sumandiyo. Aspek-aspek Dasar

Koreografi Kelompok. Yogyakarta:

ELKHAPI, 2003.

Morris, Desmon. People Watching: the Desmon

Morris Guide to Body Language. Great Britain: Bookmarque Ltd, Croydon, Surrey,

Prihartini, Nanik Sri. Ilmu Tari Joged Tradisi

Gaya Kasunanan Surakarta. Surakarta:

ISI Press, 2007.

Suharti, Theresia. “Penari Wanita Keraton Dulu

dan Kiniâ€. SENI,Jurnal Pengetahuan dan

Penciptaan Seni. Vol. 7, No. 4 (April 2000):

-305.

_________________ . Bedhaya Semang Karaton

Ngayogyakarta Hadiningrat Reaktualisasi

Sebuah Tari Pusaka. Yogyakarta:

PT.Kanisius, 2015.

Narasumber:

Saryuni Padminingsih (57), penyusun tari

Bedhaya Sarpa Rodra. Jl. Garuda No

Perum UNS 1V Triyagan, Mojolaban,

Sukoharjo.

Didik Bambang Wahyudi (55), dosen ISI

Surakarta. Semanggi RT 01 RW 11, Pasar

Kliwon, Surakarta.

Wahyu Santoso Prabowo (63), dosen ISI

Surakarta. Perumahan Mojosongo

Pratama No B9 Sabrang Kulon,

Mojosongo, Jebres, Surakarta.

Dedek Wahyudi (55), penyusun musik tari Bedhaya

Sarpa Rodra. Jl. Petruk Block G No 19

RT 05 RW 22, Ngringo Indah, Jaten,

Karanganyar.

Agus Tasman (79), seniman tari. Karangasem, RT

RW 03, Laweyan, Surakarta.

Silverter Pamardi (57), dosen ISI Surakarta. Jl.

Garuda No

Perum UNS 1V Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo.

Surni (33 ), penari Bedhaya Sarpa Rodra. Jl. MH.

Thamrin no 9B, Manahan.

Supriyadi (39), penata lampu tari Bedhaya Sarpa

Rodra. Jl. Teratai No 16, Perum Sapen

Raya, Mojolaban, Sukoharjo.