STRUKTUR DRAMATIK DAN ESTETIK FILM ANIMASI THE LITTLE KRISHNA

Main Article Content

Cahya Surya Harsakya
D., Dharsono

Abstract

Fokus permasalahan yang menjadi pokok pembahasan penelitian ini adalah struktur dramatik dan sisi estetik film dalam serial animasi The Little Krishna dengan kajian intepretasi analisis wacana estetik. Jenis penelitian
ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini berusaha untuk memahami plot (alur cerita) pada program acara anak yaitu film animasi pada objek penelitian yang terkait. Untuk mengkaji alur cerita dalam
serial animasi The Little Krishna, digunakan pendekatan struktur dramatik dan estetik film. Data diperoleh melalui observasi pengamatan film, wawancara, dan studi pustaka. Proses analisis data dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu: pengumpulan data, reduksi, analisis data dan kesimpulan. Kajian unsur dramaturgi antara lain: plot (alur cerita), struktur dramatik, tema, tokoh cerita (karakter dan motivasi), setting, bahasa (teks), genre dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan struktur dramatik dalam serial animasi The Little Krishna terdiri dari exposition (bagian awal), inciting-action (peristiwa awal), conflication (peningkatan eksposisi), crisis (perkembangan menuju klimaks), climax (peristiwa dramatik), resolution (bertemunya
permasalahan), conclusion (tahap akhir). Analisis estetika merupakan analisa yang terdiri dari, kesatuan (unity) yang berupa alur cerita (plot) merupakan suatu analisis cerita yang menimbulkan kesatuan setting lokasi,
kerumitan (complexity) dialog antar tokoh yang menimbukan struktur alur cerita dramatik, dan terakhir kesungguhan (intensity) yang merupakan pergerakan tokoh. Dari keseluruhan teori tersebut ditemukan hasil analisis estetik film animasi The Little Krishna episode The Darling of Vrindavan.
Kata kunci: film animasi The Little Krishna, struktur dramatik, dan analisis estetik Film.


The research focuses on the analysis of dramatic structure and aesthetic side in the series of animation film The Little Krishna through the interpretative study of aesthetic discourse analysis. It is a qualitative descriptive research. The research tries to understand the plot of the children program, animation film, at the related object in the research. The research applies dramatic structure and film aesthetics approach to analyze the plot of animation series The Little Krishna. Data is collected through observation, interview, and library study.
Process of data analysis goes through several steps covering: data collection, reduction, data analysis and conclusion. The study of dramaturgi elements includes plot, dramatic structure, theme, the story characters (characters and motivations), setting, language (text), genre and color. The research finding tells that the applied dramatic structure in animation series The Little Krishna consists of exposition, inciting-action, confliction, crisis, climax, resolution, and conclusion.Aesthetic analysis shows an analysis that consists of unity that represents the plot, a story analysis that creates a unity of location setting; complexity of the dialogues between the characters that leads to dramatic plot structure; and finally intensity that shows the character movements. Based on the above theories, this research produces an aesthetic analysis on animation film The Little Krishna episode The Darling of Vrindavan.
Keywords: animation filmThe Little Krishna, dramatic structure, aesthetic analysis of film.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Achadiati, S. 1988. Sejarah Peradaban Manusia

Zaman India Kuno. Jakarta: P.T Gita Karya.

Agung, Ranang, S. 2010. Animasi Kartun dari Analog

Sampai Digital, Jakarta: Indeks.

Ali, Matius. 2013. Filsafat Timur, Sebuah Pengantar

Hinduisme & Buddhisme. Tangerang:

Sanggar Luxor.

Atmowiloto, Arswendo. 1986. Telaah Tentang Televisi.

PT. Jakarta: Gramedia.

Budiman, Kris. 2004. Semiotika Visual, Yogyakarta:

Yayasan Seni Cemeti.

Darsono. 2007. Estetika Seni Rupa Nusantara.

Surakarta: ISI Press.

David, Bordwell & Thompson Kristin. 2002. Film Art

An Introduction Sixth Edition. Michigan, USA: The Association For Asian Studies

Southeast Asia Council Ann Arbor.

Effendy, Onong Uchyana. 2002. Dinamika Komunikasi.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fiske, John. 2006. Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Komprehensif.

Yogyakarta: Jalasutra.

Gie, The Liang. 1976. Garis Besar Estetik (Filsafat

Keindahan). Yogyakarta: Karya.

Hamad, Ibnu. 2007. Analisis Wacana dari Wujud

Estetik. dalam Jurnal Mediator, Vol. 8 No.

Hal. 328.

Hardjowirogo. 1989. Sejarah Wayang Purwa. Jakarta:

Balai Pustaka.

Kapalaye, Ki Ageng. 2009. Kamus Pintar Wayang,

Dari Versi India Hingga Pewayangan Jawa.

Banguntapan, Yogyakarta: Laksana.

Kisari Mohan Ganguli (2006 - digitalisasi).

“Mahabharata, Buku 5: Udyoga Parwa:

Bhagawata Yana Parwa: bagian CXXXI

(aslinya diterbitkan antara tahun 1883 dan

â€. book. SacredTexts.http://

www.sacredtexts.com. Diakses pada 12

Oktober 2010).

Koentjaraningrat. 1980. Pengantar Ilmu Antropologi.

Jakarta: Aksara Baru.

Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset

Komunikasi. Jakarta: PT. Prenada Media

Group.

Laksono, Dr. P.M. David Kaplan, Robert A. Manners.

Teori Budaya. Yogyakarta: PT.

Pustaka Pelajar.

Lutter, Elizabeth. 2004. Kunci Sukses Menulis

Skenario. Jakarta: PT. Gramedia

WIdiasarana Indonesia.

Marcel, Danesi. 2010. Pengantar Memahami

Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra.

Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hiper Semiotika: Tafsir

Cultural Studies Atas Matinya Makna,

Yogyakarta: Jalasutra.

Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta:

Homerian Pustaka.

Saptaria, Rikrik El. 2006. ACTING HANDBOOK,

Paduan Praktis Akting Untuk Film dan

Teater. Bandung: Rekayasa Sains.

Satoto, Sudiro. 1985. Wayang Kulit Purwo, Makna dan

Struktur Dramatiknya. Yogyakarta : proyek

penelitian dan pengkajian kebudayaan

Nusantara (Javanologi) Ditjen Kebudayaan

Depdikbud.

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media Suatu

Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya Offset.

Sobur, Alex. 2013. Semiotika Komunikasi. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Srimad, Sri. 2001. Krishna. A.C. Bhaktivedanta Swami

Prabhupada. Acarya International Society

for Krishna Consciousness. Jakarta:

Hanuman Sakti.

Stam, Robert, Robert Burgoyne and Sandy FlittermanLewis. 1992. New Vocabularies in Film

Semiotics (Structuralism, Post-Structuralism And Beyond). New York: by routledge

new fetter lane, london simultaneously

published in the usa and canada by

routledge 29 west 35th street.

Strauss, Anselm & Juliet Corbin. 2003. Dasar – Dasar

Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pustaka

Pelajar.

Sudjarwo, Heru S. 2010. Rupa dan Karakter Wayang.

Jakarta: Kakilangit Kencana Prenada Media Group.

Sumber Internet:

h t t p : / / d r a t a k r i s h n a . b l o g s p o t . c o m /

_09_01_archive.htmlLittle Krishna

Kamis, 02 September 2010. diakses tanggal

03.2011, 19.04 WIB).