PEMAKNAAN SIMBOL PADA LAKON “PANGERAN DAN BUAYA PUTIH†TEATER BANGSAWAN
DOI:
https://doi.org/10.33153/glr.v14i2.2080Abstract
Artikel ini dimaksudkan untuk mengungkap makna simbol pada pertunjukan yang berkaitan dengan kehidupanmasyarakatnya, serta fungsi pertunjukan Teater Bangsawan di Palembang. Mengungkap permasalahan tersebutmenggunakan metode kualitatif dan teori yang digunakan untuk memaknai simbol pada pertunjukan menggunakansemiotika Pierce dengan menggunakan tiga tingkatan yaitu interpretant, representament, object. Hasil darikajian dan penelitian adalah Pertunjukan Teater Bangsawan berfungsi sebagai pendidikan masyarakat, penebalrasa solidaritas, sebagai mas kawin, sebagai hiburan yang aman, sebagai sarana hiburan. Seni rakyat atauseni milik rakyat, pengungkap peristiwa kehidupan sehari-hari masyarakat. Ia tumbuh dan berkembang dalammasyarakat itu sendiri, sesuai dengan pola pikir dan adat masyarakat setempat. Nilai-nilai yang terkandungdalam pertunjukan ini adalah nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan, nilai budaya dalam hubunganmanusia dengan masyarakat, nilai budaya dalam hubungan manusia dengan diri sendiri.Kata kunci: Teater Bangsawan, Semiotika, lakon, Pangeran dan Buaya Putih.ABSTRACTThis article is supposed to reveal the meaning of symbol in a performance related to the life of its society andthe function of Teater Bangsawan in Palembang. The qualitative method is used to reveal the problem andPierce’s semiotics using three levels including interpretant, representament, and object is applied to givemeaning to symbols in a performance. Finding of the research shows that Teater Bangsawan performancefunctions as the community education, to reinforce a sense of solidarity, as a dowry, as a safe entertainment,and as a media of entertainment. Folk arts or an art belongs to people reveals the daily lives of the community.It grows and expands in the community itself in accordance to their mindset and traditions. The valuescontained in the performance include cultural value in the relationship between human and God, cultural valuein the relationship between human and society, and cultural value in the relationship between human andhimself.Keyword: Teater Bangsawan, Semiotics, lakon, Pangeran dan Buaya Putih.Downloads
References
Dananjaja, James. 1994. Foklor Indonesia. Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti.
Husny, Lah. 1986. Butir-butir Adat Budaya Melayu
Pesisir Sumatera Timur. Jakarta:
Departemmen Pendidikan dan Kebudayaan
Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia
dan Daerah.
Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat.
Jakarta: Sinar Harapan.
Pramayosa, Dede. 2013. Dramaturgi Sandiwara,
Potret Teater Populer dalam Masyarakat
Poskolonial. Yogyakarta: Ombak.
Sahid, Nur. 2004. Semiotika Teater. Yogyakarta:
Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia
Yogyakarta.
_________. 2008. Sosiologi Teater. Yogyakarta:
Prastista.
Sarwanto. 2008. Pertunjukan Wayang Kulit Purwa
dalam Ritual Bersih Desa: Kajian Fungsi
dan Makna. Surakarta: ISI Press.
Satoto, Soediro. 2012. Analisis Drama dan Teater,
Bagian I. Yogyakarta: Ombak.
Sedyawati, Edi. 2012. Budaya Indonesia, Kajian
Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sp, Soedarso. 2000. “Revitalisasi Seni Rakyat dan
Usaha Memasukkannya dalam Seni Rupa
Kontemporer Indonesiaâ€, dalam “Revitalisasi
Seni Rupa Tradisionalâ€. Jurnal Pinisi Vol. 6
No. 2, tahun 2000. Hal 3-21.
Sumardjo, Jakob. 2007. Ekologi Sastra Lakon Indonesia. Bandung: Kelir.
_____________. 2010. Estetika Paradoks. Bandung:
Sunan Ambu Press.
_____________. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB.
Turner, Victor. 1967. The Forest of Symbol: Aspects
of Ndembu Ritual. Ithaca: Cornel University
Press.
___________. 2011. Dari Ritual ke Teater. Terj.
Hanggar Budi Prasetya. Yogyakarta: ISI
Yogyakarta.
Narasumber:
Alias (47), pemain senior dan sebagai pimpinan
Kelompok Tunas Harapan Teater
Bangsawan. Dusun 1 Desa Pelabuhan
Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten
Ogan Ilir Sumatera Selatan.
Sulaiman (80), tokoh Teater Bangsawan. Dusun 3 Desa
Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan
Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright
Authors who publish with Gelar: Jurnal Seni Budaya agrees to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.