PEMAKNAAN SIMBOL PADA LAKON “PANGERAN DAN BUAYA PUTIH” TEATER BANGSAWAN

Main Article Content

Indah Zulhidayati

Abstract

Artikel ini dimaksudkan untuk mengungkap makna simbol pada pertunjukan yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakatnya, serta fungsi pertunjukan Teater Bangsawan di Palembang. Mengungkap permasalahan tersebut
menggunakan metode kualitatif dan teori yang digunakan untuk memaknai simbol pada pertunjukan menggunakan
semiotika Pierce dengan menggunakan tiga tingkatan yaitu interpretant, representament, object. Hasil dari
kajian dan penelitian adalah Pertunjukan Teater Bangsawan berfungsi sebagai pendidikan masyarakat, penebal
rasa solidaritas, sebagai mas kawin, sebagai hiburan yang aman, sebagai sarana hiburan. Seni rakyat atau
seni milik rakyat, pengungkap peristiwa kehidupan sehari-hari masyarakat. Ia tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat itu sendiri, sesuai dengan pola pikir dan adat masyarakat setempat. Nilai-nilai yang terkandung
dalam pertunjukan ini adalah nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan, nilai budaya dalam hubungan
manusia dengan masyarakat, nilai budaya dalam hubungan manusia dengan diri sendiri.
Kata kunci: Teater Bangsawan, Semiotika, lakon, Pangeran dan Buaya Putih.
ABSTRACT
This article is supposed to reveal the meaning of symbol in a performance related to the life of its society and
the function of Teater Bangsawan in Palembang. The qualitative method is used to reveal the problem and
Pierce’s semiotics using three levels including interpretant, representament, and object is applied to give
meaning to symbols in a performance. Finding of the research shows that Teater Bangsawan performance
functions as the community education, to reinforce a sense of solidarity, as a dowry, as a safe entertainment,
and as a media of entertainment. Folk arts or an art belongs to people reveals the daily lives of the community.
It grows and expands in the community itself in accordance to their mindset and traditions. The values
contained in the performance include cultural value in the relationship between human and God, cultural value
in the relationship between human and society, and cultural value in the relationship between human and
himself.
Keyword: Teater Bangsawan, Semiotics, lakon, Pangeran dan Buaya Putih.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Dananjaja, James. 1994. Foklor Indonesia. Jakarta:

Pustaka Utama Grafiti.

Husny, Lah. 1986. Butir-butir Adat Budaya Melayu

Pesisir Sumatera Timur. Jakarta:

Departemmen Pendidikan dan Kebudayaan

Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia

dan Daerah.

Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat.

Jakarta: Sinar Harapan.

Pramayosa, Dede. 2013. Dramaturgi Sandiwara,

Potret Teater Populer dalam Masyarakat

Poskolonial. Yogyakarta: Ombak.

Sahid, Nur. 2004. Semiotika Teater. Yogyakarta:

Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia

Yogyakarta.

_________. 2008. Sosiologi Teater. Yogyakarta:

Prastista.

Sarwanto. 2008. Pertunjukan Wayang Kulit Purwa

dalam Ritual Bersih Desa: Kajian Fungsi

dan Makna. Surakarta: ISI Press.

Satoto, Soediro. 2012. Analisis Drama dan Teater,

Bagian I. Yogyakarta: Ombak.

Sedyawati, Edi. 2012. Budaya Indonesia, Kajian

Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sp, Soedarso. 2000. “Revitalisasi Seni Rakyat dan

Usaha Memasukkannya dalam Seni Rupa

Kontemporer Indonesiaâ€, dalam “Revitalisasi

Seni Rupa Tradisionalâ€. Jurnal Pinisi Vol. 6

No. 2, tahun 2000. Hal 3-21.

Sumardjo, Jakob. 2007. Ekologi Sastra Lakon Indonesia. Bandung: Kelir.

_____________. 2010. Estetika Paradoks. Bandung:

Sunan Ambu Press.

_____________. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB.

Turner, Victor. 1967. The Forest of Symbol: Aspects

of Ndembu Ritual. Ithaca: Cornel University

Press.

___________. 2011. Dari Ritual ke Teater. Terj.

Hanggar Budi Prasetya. Yogyakarta: ISI

Yogyakarta.

Narasumber:

Alias (47), pemain senior dan sebagai pimpinan

Kelompok Tunas Harapan Teater

Bangsawan. Dusun 1 Desa Pelabuhan

Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten

Ogan Ilir Sumatera Selatan.

Sulaiman (80), tokoh Teater Bangsawan. Dusun 3 Desa

Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan

Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.