AKNA SIMBOLIS RAPA’I GELENG DI SANGGAR BUJANG JUARA DESA SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH

Authors

  • Syera Fauzya Lestari Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta Jl. Ki Hadjar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta, 57126
  • S., Slamet ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/glr.v14i2.2081

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna simbolik Tari Rapa'i Geleng yang terdapat di Sanggar Bujang Juara, Desa Seunelop, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya. Untuk menjawab permasalahanini, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etno-koreologi. Data lapangan dikumpulkan dengan teknik etno-koreologi dari Kurath. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa posisi Rapa'i Geleng diDesa Seunelop adalah sebagai kesenian yang digunakan sebagai bagian dari media untuk melakukan dakwah agama islam, dan juga sebagai aktivitas sosial bagi masyarakat setempat. Dari bentuk koreografi, tari Rapa'iGeleng merepresentasikan tarian religi yang ditunjukkan oleh adanya unsur-unsur yang bisa ditemukan di dalam koreografinya, dimana unsur-unsur tersebut mencerminkan ketentuan-ketentuan hidup menurut agamaIslam. Tari Rapa'i Geleng juga adalah salah satu aktivitas kesenian bagi komunitas lokal masyarakat di Desa Seunelop, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya. Makna simbolik tari Rapa'i Geleng adalahsebagai salah satu ekspresi keimanan terhadap agama Islam. Tari tradisional ini merupakan salah satu dari kesenian masyarakat Aceh yang memiliki hubungan signifikan dengan dakwah agama Islam, dan juga sebagaisebuah hiburan.Kata kunci: Rapa'i Geleng, koreografi, makna, relijus, tari.This research aims at understanding the symbolic meaning of dance Rapa’i Geleng in Sanggar Bujang Juara, Seunelop, Sub district Manggeng, District of Southwest Aceh. This writing uses qualitative method and ethnochoreology approach to answer the problems. The data is collected by ethno choreology technique by Kurath. The research finding shows that Rapa’i Geleng is placed as a part of media in spreading Islam and also as a social activity for people in the village. From the form of choreography, it can be seen that dance Rapa’i Geleng represents a religious dance indicated by the elements found in its choreography. The elements reflect the norms of life according to Islam. Dance Rapa’’i Geleng also represents an art activity of local society inSeunelop, Sub district Manggeng, District of Southwest Aceh. The symbolic meaning of dance Rapa’i Geleng is as an expression of religiosity towards Islam. The traditional dance represents one of arts belongs to Acehpeople which has significant relationship with the spreading of Islam and also as an entertainment.Keywords: Rapa’i Geleng, choreography, meaning, religious, dance.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfian. 1985. Persepsi Masyarakat Tentang

Kebudayaan Kumpulan Karangan. Jakarta.

PT Gramedia.

Bandem, I Made. 1996. Etnologi Tari Bali. Pustaka

Budaya.

Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Kamus Besar

Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi

Keempat. Jakarta. PT.Gramedia Jakarta.

Doubler, N.H. Margaret. 1959. Tari Sebuah

Pengalaman Seni Yang Kreatif. Terjemahan

A.Tasman. University Of Winconsin Press

Medison.

Pramutomo, R.M. 2005. Antropologi Tari Sebagai

Basis Disiplin Etnokoreologi. Surakarta: ISI

Press.

______________. 2007. Etnokoreologi Nusantara

Batasan Kajian Sistematika Dan Aplikasi

Keilmuannya. Surakarta: ISI Press.

_____________. 2011. Etnokoreologi Seni Pertunjukan

Topeng Tradisional Di Surakarta,

Yogyakarta, Dan Malang. Surakarta: ISI

Press.

Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan.

Jakarta. Sinar Harapan.

Setiabudi Anton. 2010. Fungsi Tari Rapa’i Geleng

Dalam Kehidupan Masyarakat Aceh Barat

Daya Pasca Konflik dan Pasca Tsunami,

Tesis. Surakarta. Program Pascasarjana

Institut Seni Indonesia Surakarta.

Tiro, Tengku Hasan M. 2013. Aceh Di Mata Dunia.

Banda Aceh. Bandar Publishing.

Zentgraff, H.C. 1983. Aceh. Terjemahan Firdaus

Burhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai

Tradisional.

______________. 1989-1990. Diskripsi Tari Rapa’i

Geleng. Banda Aceh. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Kantor

Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Aceh,

Proyek Pembinaan Kesenian Daerah

Istimewa Aceh.

Narasumber:

Darma Ali (50) tahun, geucik Desa Seunelop

Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh

Barat Daya.

Dindin Achmad Nazmuddin (37) tahun, Seniman dan

Dosen di ISBI Aceh.

Drs. H. Azhar Munthasir, M.Si (56) tahun, Kabid

Bahasa dan Seni. DISBUDPAR Aceh.

Faisal (36) tahun, syahi (vokalis) tari Rapa’i Geleng

Bujang Juara Desa Seunelop Kecamatan

Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

Hj. Nurjannah Bey (73) tahun, masyarakat Kecamatan

Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

Mellur Idhayanti (26) tahun, Guru Seni Budaya

Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh

Barat Daya.

Mizwardi (26) tahun, penari (syekh) tari Rapa’i Geleng

Bujang Juara Desa Seunelop Kecamatan

Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

Nasruddin (Syekh Yong) (53) tahun, pembina dan

pemimpin tari Rapa’i Geleng Bujang Juara,

Maestro Tari Rapa’i Geleng Aceh.

Rismawati (45) tahun. Kabid Pemberdayaan

Perempuan dan Olahraga. Kecamatan

Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

Said Firdaus (55) tahun, Tuha Peut Desa Seunelop

Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh

Barat Daya.

Suhaibah (55) tahun, masyarakat Kecamatan

Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

Sulaiman Juned (50) tahun, Dosen dan seniman Aceh.

Syari (50) tahun. Imam Mesjid Gampong Glee Madat.

Syarifuddin (60) tahun, Tengku (ustad) di Balai

Pengajian.

Tasyah Maichel Sulaiman (15) tahun, para santri di

balai pengajian Nurul Huda.

Yarlis (55) tahun. Pak Camat Manggeng Kabupaten

Aceh Barat Daya.

Zulfi Hermi (50) tahun. Seniman tari tradisi Aceh. Banda

Aceh.

Downloads

Published

2018-04-09

Issue

Section

Articles