ESTETIKA WANGSALAN DALAM LAGU SINDHENAN KARAWITAN JAWA
DOI:
https://doi.org/10.33153/glr.v16i1.2338Abstract
ABSTRAK Sindhenan merupakan salah satu aspek penting dalam pergelaran Karawitan Jawa baik dalam pertunjukan mandiri maupun fungsi karawitan sebagai salah satu pendukung pertunjukan yang memiliki unsur-unsur estetis maupun etis. Unsur-unsur estetis berkaitan dengan bentuk susunan frasa serta diksi yang digunakan dalam teks sindhenan, antara lain yang terdapat dalam wangsalan. Wangsalan merupakan salah satu teks sindhenan yang memiliki kandungan nilai yang dihayati dan diyakini sebagai pandangan hidup masyarakat jawa, nilai-nilai tersebut selanjutnya disebut sebagai nilai etis yang terbingkai dalam budaya jawa. Penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji makna yang terkandung dalam wangsalan sindhenan yang dikaji dengan perspekstif estetika bunyi dan persajakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan model penelitian kualitatif dimana data yang disajikan merupaka data yang diperoleh secara langsung dari lapangan, dengan sudut pandang penulis sebagai pelaku. Hasil dari penelitian ini mengungkap makna yang terkandung dalam wangsalan yang disampaikan oleh seorang sindhen hubunganya dengan ideologi serta cara pandang orang jawa dalam memaknai kehidupan. Kata kunci: Sindhen, Wangsalan, Estetika Bunyi.  ABSTRACT Sindhenan is an important aspect in the performance of Javanese Karawitan both in independent perfor-mances and karawitan functions as one of the supporting aspects of the performance that has aesthetic and ethical elements. Aesthetic elements are related to the form of the phrase structure and the diction used in the sindhenan text, including those in the wangsalan. Wangsalan is one of the sindhenan texts which has values that are appreciated and believed to be a Javanese view of life. These values are then referred to as ethical values framed in Javanese culture. This research studies the meaning contained in the sindhenan wangsalan which is studied with aesthetic perspectives of sound and poetry. The method used in this study is a qualitative research model where the data presented is data obtained directly from the field, with the author’s perspective as the actor. The results of this study reveal the meaning contained in wangsalan conveyed by a sindhen in relation to the Javanese view and ideology in interpreting life. Keywords: Sindhen, Wangsalan, Sound Aesthetics.Downloads
References
Padmosoekotjo, S. 1960. Ngèngrèngan Kasusastran Djawa II. Jogjakarta: Hien Hoo Sing.
Perlman, Marc. 1993. “Unplayed Melodies: Music Theory in Postcolonial Java.†Disertasi.Wesleyan: Wesleyan University.
Prawiroatmojo, S. 1985. Bausastra Jawa–Indone-sia. Jilid I–II. Jakarta: Gunung Agung.
Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1976. Ensiklopedi Seni Musik dan Seni Tari Daerah Jawa Timur. Surabaya: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Rahayu Supanggah. 1983. “Pokok-pokok Pikiran tentang Garap,†makalah disajikan dalam diskusi mahasiswa dan dosen ASKI Surakarta.
__________. 1984. “Pengetahuan Karawitan,†makalah Pengabdian pada Masyarakat (ASKI Surakarta).
__________. 1985. “Introduction aux styles d’interpretation dans la musique Javanais.†Thèse de doctorat (musique), Université de Paris.
__________. 1990. “Balungan,†dalam Seni Pertunjukan Indonesia, Jurnal Masyarakat Musikologi Indonesia Vol. I, No. 1:115–136.
__________. 1994. “Gatra, Inti dari Konsep Gendhing Tradisi Jawa,†dalam Wiled, Jurnal Seni STSI Surakarta Th. I (1994):13–26. Surakarta: Sekolah Tinggi Seni Indonesia.
__________. 1996. “Seni Tradisi, Bagaimana Ia Berbicara,†makalah Penataran Tenaga Peneliti Madia Dosen STSI Surakarta, pada tanggal 29 Juni 1996.
__________. 2002. Bothèkan Karawitan I. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni PertunjukÂan Indonesia.
Slamet Suparno, T. 1984/1985. “Sindhènan Andhegan Nyi Bei Mardusari.†Laporan Penelitian ASKI Surakarta.
Soebagyo. 1992. Parikan Jawa Puisi Abadi. Jakarta:PT. Aksara Garda Pustakatama.
Soenarto, R.P. 1980. Tuntunan Belajar Dasar-dasar Tabuhan Karawitan Jawa Timuran. Surabaya: Sekolah Menengah Karawitan Indonesia.
Sri Hastanto. 1985. “The Concept of Pathet in Cen-tral Javanese Gamelan Music.†Disertasi doktoral pada Durham University.
Sri Suyamti, V.M. 1985. “Garap Sindhènan Gendhing-gendhing Surabaya di Dalam Laras Sléndro: Suatu Studi Kasus Gaya Remu di RRI Surabaya, Desa Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kodya Surabaya.†Skripsi S-1. Surabaya: Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta.
Sri Toporini. 1980. “Vokal Jineman Nyi Soemarmi.†Skripsi Sarjana Muda ASKI Surakarta.
Sudarko. 2013. “Ragam Sulukan Wayang kulit Purwa Gaya Yogyakarta: Studi Kasus Timbul Hadiprayitno, Hadi Sugito, dan Suparman†dalam Resital Jurnal Seni Pertunjukan. Vol. 14 No. 1. Juni 2013: 56-70.
Sugeng Nugroho. 2003. “Studi tentang Pertunjukan Wayang Kulit Enthus Susmono.†Tesis S-2 Program Studi Pengkajian Seni, Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Seni Indone-sia (STSI) Surakarta.
__________. 2007. “Konsep-konsep Artistik dan Estetik Seni Pedalangan Jawa,†dalam Dewaruci Vol. 4 No. 3, Desember 2007 (hal. 319–338). Surakarta: Program Pendidikan Pascasarjana Institut Seni Indonesia.
Sukesi Rahayu, Garap Sindhenan Jawa Timur Surabayan, Surakarta: ISI Press, 2017
Sumarsam. 1976. “Inner Melody in Javanese Mu-sic.†M.A. (music). Middletown, Connecti-cut: Wesleyan University.
__________. 2003. Gamelan: Interaksi Budaya dan Perkembangan Musikal di Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suraji. 2005. “Sindhenan Gaya Surakarta.†Tesis S-2 Program Studi Pengkajian Seni, Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Seni Indone-sia (STSI) Surakarta.
Suwarno. 1985. “Garap Sindhènan Gendhing Jawa Timur Gaya Mojokerto dalam Laras Sléndro: Suatu Studi Eksplore Toris Sulyani dan Suti’ah di Desa Randu Bangau, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.†Skripsi S-1. Surabaya: Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Soenarto Timoer. 1998. Serat Wewaton Padhalangan Jawi Wetanan. Jilid I. Jakarta: BalaiPustaka.
Waridi. 2000. “Garap dalam Karawitan Tradisi: Konsep dan Realitas Praktik,†makalah dipresentasikan dalam rangka Seminar Karawitan Program Studi S-1 Seni Karawitan, Program DUE-Like STSI Surakarta.
__________. 2001. Martapangrawit, Empu Karawitan Gaya Surakarta. Tesis S-2 Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan UniÂversitas Gadjah Mada Yogyakarta. Yogyakarta: Mahavira.
__________. 2002. “Jineman Uler Kambang: Tinjauan dari Berbagai Segi,†dalam Dewa Ruci, Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Program Pascasarjana STSI Surakarta Vol. 1 No. 1 April 2002.
Widiastuti Rahma, “Keindahan Bunyi Dalam Pantun Berolek Godhang Masyarakat Melayu Luhak Rokan Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Huluâ€, Skripsi Universi-tas Riau, 2009
Zoetmolder, Kamus Jawa Kuna – Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995
Published
Issue
Section
License
Copyright
Authors who publish with Gelar: Jurnal Seni Budaya agrees to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.