SULAPA EPPA PADA LIPA SABBE SENGKANG

Main Article Content

Supratiwi Amir

Abstract

ABSTRAK Lipa sabbe merupakan sebuah sarung yang terbuat dari benang sutra yang ditenun menggunakan alat walida dan bola-bola. Dalam masyarakat Bugis sarung telah menjadi bagian yang tidak pernah lepas dari kegiatan kehidupan sehari-hari, misalnya sarung tuk ibadah, memanjat pohon, mengusir nyamuk, menggendong anak, dan pakaian sehari-hari lain. Berbeda dengan lipa sabbe yang digunakan dalam kegiatan ritual khusus, juga memiliki motif yang mengandung sebuah makna. Kekhususan ini menjadi hal yang menarik bagi penulis untuk mengkaji lipa sabbe. Melihat bentuk dan motif-motif lipa sabbe yang cenderung segi empat kotak-kotak merupakan sebuah manifestasi dari wujud sulapa eppa. Hal ini merupakan bentuk upaya masyarakat untuk melakukan sebuah pemaknaan, agar lipa sabbe mampu bereksistensi dan tidak hilang dari peradaban. Kata kunci: Lipa’ Sabbe, Sulapa’ Eppa’, Sengkang.  ABSTRACT Lipa sabbe is a sarong made of silk thread which is woven using a tool of walida and balls. In Bugis society, the sarong has become a part that has never been separated from the activities of daily life. The sarong for prayer gloves, for climbing trees, for repelling mosquitoes, for carrying children, and other everyday clothes are different. Lipa sabbe which is used in special ritual activities also has a different motive that contains a meaning. This particularity becomes an interesting thing for the writer to study lipa sabbe. Seeing the shape and motifs of lipa sabbe which tend to be rectangular squares is a manifestation of the sulapa eppa form. This is a form of community efforts to make a meaning in order that lipa sabbe is always exist and not disappear from civilization. Keywords: Lipa ’Sabbe, Sulapa’ Eppa ’, Sengkang.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Abdullah, hamid. 1985. Manusia Bugis Makassar. Jakarta: Inti Idayu Press.

Agus Sachari. 2007. Budaya Visual Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kartiwa, Suwati. 1989. Tenun Ikat, Indonesian Ikats. Jakarta: Djambatan.

Mattulada. 1995. Latoa, Satu Lukisan Analitik Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis.

Ujung Pandang: Hasanuddin University Press.

Pelras, Christian. 2005. Manusia Bugis. Jakarta: Nalar bekerja sama dengan Forum Jakarta Paris, EFEO.

Soedarso Sp. 2006. Trilogi Seni, Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan Seniâ€.

Yogyakarta: ISI Yogyakarta.

Soeharto, Tien. 1995. Indonesia Indah Buku 3, Tenunan Indonesia. Jakarta: Perum

Percetakan Negara Republik Indonesia.

Narasumber:

Saharuddin (52) Wirasasta, pemilik Galeri Sutra, Sempange. Sengkang.

Suryadin Laoddang (36) Penggiat Sastra Klasik Bugis, La Galigo. Yogyakarta.

Sudirman Sabbang (...) Kepala Bagian Dinas Pemuda

Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Wajo.

Sengkang.