STRATEGI CITY BRANDING PEKALONGAN “WORLD’S CITY OF BATIK”

Authors

  • Rifda Amalia Susanti Program Pasca Sarjana ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/glr.v16i1.2343

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini membahas tentang strategi kota Pekalongan dalam mempromosikan city branding “World’s City of Batikâ€. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu telaah dokumen, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari tulisan ini adalah (a) menghasilkan pemaparan tentang aset kota yang dimiliki oleh kota Pekalongan, yaitu budaya (cultural) yang diwakili oleh pariwisata berbasis batik dan kemudahan (amenity) termasuk fasilitas yang tersedia di kota Pekalongan. Aset kota ini merupakan salah satu penguat branding kota. (b) strategi branding yang dilakukan pemerintah kota meliputi strategi visual dan strategi promosi. Strategi visual yang dilakukan di antaranya penciptaan identitas visual yang merepresentasikan karakter kota Pekalongan seperti logo, tagline, warna dan tipografi. Identitas visual ini nantinya dikomunikasikan dalam berbagai media promosi seperi merchandise, spanduk, poster, leaflet, dan sebagainya. Strategi promosi yang dilakukan oleh pemerintah kota yaitu dengan mengadakan festival tahunan Pekan Batik, membuat labelisasi batik, landmark, zebracross batik. Selain logo branding, kota Pekalongan secara konsisten menggunakan motif batik khas Pekalongan, yaitu Jlamprang dalam media promosi. Kata kunci: City Branding, Pekalongan, Batik.  ABSTRACT This paper discusses about the strategy of Pekalongan city in promoting the city branding “World’s City of Batikâ€. The method used is qualitative descriptive, with data collection techniques namely document review, interviews and literature study. The results of this paper are (a) an explanation of the city assets owned by Pekalongan city, it is the culture represented by batik-based tourism and convenience (amenities) including available facilities in Pekalongan. This city asset is one of the city’s branding boosters. (b) the branding strategy carried out by the city government includes visual and promotion strategies. Visual strategies carried out include the creation of visual identities that represent the character of Pekalongan city such as logos, taglines, colors and typography. This visual identity will be communicated in various promotional media such as merchandise, banners, posters, leaflets, and so on. Promotional strategies carried out by the city govern-ment include an annual Batik Festival, making batik labels, landmarks, and zebra cross batik. In addition to the branding logo, Pekalongan city consistently uses typical batik motifs of Pekalongan, namely Jlamprang in promotional media. Keywords: City Branding, Pekalongan, Batik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anholt,Simon. 2007. CompetitiveIdentity: The New Brand Management for Nations,Cities and Regions. USA: lgraveMacmillan.

Angelino,P.DeKat. 1930. Rapportbetreffendeeene Gehouden Enquetenaarde Arbeidstoe-standen inde Batikkerijenop Javaen Madoeradoorden Inspecteurbij Het Kantoor Arbeid, PublicatieNo.6 vanhet Kantoorvan Arbeid.

Clifton, R., Ahmad, S., Allen, T., Anholt, S., Barwise, P., Blackett, T., Bowker,D., Chajet, J., Doane, D., Ellwood, I., Feldwick, P., Frampton, J., Gibbons, G., Hosbawm, A., Lindemann, J., Poulter, A., Raison, M., Simmons, J., & Smith, S. 2009. Brands and Branding. USA and Canada: Bloomberg. Second Edition.

Damayanti, Maya. 2015, Strategi Kota Pekalongan Dalam Pengembangan Wisata Kreatif Berbasis Industri Batik. Jurnal Pengembangan Kota. Vol 3, No.2. Pp 100-111.

Egan, J. 2007. Marketing Communication. London:Thomson Learning.

Haig, W. L., dan Harper, L. 1997. The Power of Logo: How To Create Effective Company Logos. USA: Wiley

Hildreth J. 2008.â€The Saffron European City Brand Barometer. Reveling which cities get the brands they deserve.†Saffron Brand Con-sultants.

Kavaratzis, Mihalis. 2008. From City Marketing to City branding; An Interdisciplinery Analysis with Reference to Amsterdam, Budapest and Athens. Groningen, the Netherlands.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management (14th edition). New Jersey: Prentice Hall.

Latifah. 2015. Pariwisata Kreatif Berbasis Industri Batik sebagai Upaya Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Pekalongan. (Bachelor ofEngineering/ST), Universitas Diponegoro, Semarang.

Landry, C. 2008. The Creative City : A Toolkit for Urban Innovators 2nd Edition. London: Comedia.

Oethomo, R.S dan Bambang Adiwahyu Danusaputra. 1986. Menelusuri Berdirinya Kota Pekalongan Rasa Swarga Gapuraning Bumi, Pekalongan.

Pemerintah Kota Pekalongan. 2009. Pekalongan Membatik Dunia. Pekalongan: Pemerintah

Kota Pekalongan.

Ries, Al dan Laura Ries. 1998. The 22 Immutable Laws of Branding: How to Build a Product Or Service Into a World-class Brand. Harper Bussines.

Swystun, Jeff. 2007. Brand Glossary. New York:Palgrave Macmillan Ltd.

Widodo, Sutejo K. 2005. Ikan Layang Terbang Menjulang. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Wheeler, A. 2006. Designing brand identity: A complete guide to creating, building, and maintaining strong brands. Hoboken, NJ: Wiley.

Yoeti. O A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa

UNESCO. 2006. Towards SustainableStrategies for Creative Tourism. Retrieved from Santa Fe: http://en.unesco.org, (diakses pada tanggal 17 Oktober 2016, 20:17 WIB)

UNESCO. 2009. Education and Training in Indone-sian Batik Intangible Cultural Heri-tage in Pekalongan, Indonesia. Paris: UNESCO Intangible Cultural Heritage Sec-tion http://en.unesco.org, (diakses pada tanggal 17 Oktober 2017, 20:49 WIB)

Peraturan Walikota Pekalongan No. 5 Tahun 2014 tentang Branding kota Pekalongan.

Downloads

Published

2019-01-24

Issue

Section

Articles