Fungsi Ritual Tari Maulud Lengger Dalam Upacara Suran Di Desa Gandu Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung

Main Article Content

Anim Kartika Dilla
Slamet MD

Abstract

This study explores the Maulud Lengger dance in the Suran ceremony. The problem is focused on discussing the form and function of the ritual. The problem of form is analyzed using Slamet MD's theory, while the problem of ritual function is analyzed using Soedarsono's theory. This research uses qualitative research methods. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews, and literature studies. The results of the study indicate that the Maulud Lengger dance has an important role in the implementation of the Suran ceremony, which is believed to have a major influence on the survival of the Gandu Village community. In terms of the form of the performance, this dance contains religious elements that can be seen from the poems that are played. 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Fitriana, Arlinda Ardiyati. 2016. “Ritual Kebo Bule Pada Malam

Satu Suro di Keraton Kasunanan Surakarta Sebuah Kajian

Pertunjukan,” Pergelaran, Jurnal Kajian Pertunjukan,

Program Studi Seni Teater Vol. 1 No. 1 (Juni 2016): 56.

Haryono, Sutarno. 2003. Tayub dalam Ritual Bersih Desa.

Yogyakarta: Yayasan Lentera Budaya

Kayam, Umar. 1981. Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta:Sinar

Harapan

Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai

Pustaka

Maryono. 2011. Penelitian Kualitatif Seni Pertunjukan.

Surakarta: ISI Press

---------- . 2015. Analisa Tari. Surakarta: ISI Press

MD, Slamet. 2014. Barongan Blora (Menari Diatas Politik Dan

Terpaan Zaman). Surakarta: STSI PRESS

----------. 2016. Melihat Tari. Surakarta: Citra Sain

Rustopo. 1996. Seni Pertunjukan Tradisi Jawa. Surakarta:

Sekolah Tinggi Seni Indonesia

Sedyawati, dkk. 1986. Pengetahuan Elementer Tari Dan

Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian

Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan Soedarsono. 1976. Tari-

tarian Rakyat Di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

----------. 1978. Diktat Pengantar

Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta: Akademi

Seni Tari Indonesia Yogyakarta

---------- . 1985. Peranan Seni Budaya Dalam Sejarah Kehidupan

Manusia Kontinuitas Dan Perubahannya. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada

---------- . 2002. Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Soedarsono. 2007. Etnokoreologi Nusantara, ed. R.M.

Pramutomo. Surakarta: ISI Press

Soemaryatmi, dan Suharji. 2015. Sosiologi Seni Pertunjukan

Pedesaan. Surakarta: ISI Press

Subagyo, Hadi. 1999. “Fungsi Ritual Seblang Pada Masyarakat

Olehsari Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.” Tesis S-2

Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni

Rupa Jurusan Ilmu-ilmu Humaniora Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta.

Suharto, Ben. 1999. Tayub Pertunjukan dan Ritus Kesuburan.

Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia

bekerjasama dengan arti.line

Sunaryadi. 2000. Lengger Tradisi Dan Transformasi. Yogyakarta:

Yayasan Untuk Indonesia

Widyastutieningrum, Sri Rochana. 2007. Tayub Di Blora Jawa

Tengah Seni Pertunjukan Ritual Kerakyatan. Surakarta:

Pascasarjana ISI Surakarta dan ISI Press.

Narasumber

Daliman (80 tahun), seniman dan sesepuh tari Maulud

Lengger. Gandu, Tembarak, Temanggung.

Darto (85 tahun), seniman dan sesepuh tari Maulud Lengger.

Gandu, Tembarak, Temanggung.

Gunawan (86 tahun), seniman dan sesepuh tari Maulud

Lengger. Gandu, Tembarak, Temanggung.

Sudirjo (75 tahun), seniman dan sesepuh tari Maulud Lengger.

Gandu, Tembarak, Temanggung.

Sucipto (63 tahun), seniman dan sesepuh tari Maulud

Lengger. Gandu, Tembarak, Temanggung.

Teguh (23 tahun), seniman muda dan penari tari Maulud

Lengger. Gandu, Tembarak, Temanggung.