The Concept of Nyarira Lagu in Jineman Maduswara, A New Sindhenan Tradition Composed by Peni Candra Rini
Main Article Content
Abstract
"Maduswara" is a new musical work whose creation is based on memoirs, or the journey of Peni Candra Rini's in interpreting the sounds she has encountered. The memoir in question is the composer's memory from childhood when he first knew the tembang macapat, which was later termed as wiji tembang. The song continues to develop into a sound journey when the artist grows up, enters a formal karawitan school, and becomes a tembang lecturer in the musical department at the Indonesian Institute of the Arts Surakarta.
The method of creation used is through several stages inspired by the composer's personal process, namely (1) reflection, (2) dialectics, (3) giving the tone of expression, (4) determining the form, (5) determining the medium, (6) compiling compositional musical notation, (7) transmedium, (8) practice, (9) improvisation.
These steps of creation finally found a concept of nyarira lagu which was built on 5 indicators, namely; (1) language, (2) voice, (3) expression, (4) spirituality, and (5) improvisationDownloads
Article Details
Copyright
Authors who publish with Gelar: Jurnal Seni Budaya agrees to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
D Djelantik, A.A.M. 1999. Estetika: Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia bekerja sama dengan Arti.Line
Gie, The Liang. 1996. Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna
Gitosaprodjo, Sulaeman. 1971. “Ichtisar Teori Sindhènan.” Malang: tanpa nama penerbit.
Guntur. 2016. Metode Penelitian Artistik. ISI Press. Solo
Haryanto, Sindung. 2011. Spektrum Teori Sosial dari Klasik hingga Postmodern. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Hun
Hardjoprawiro, Kunardi. 1985. Kajian Bentuk dan Lagu Kidungan Jawa Timuran. Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Hastanto, Sri. 2016. Konsep Pathet Dalam Karawitan Jawa. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Martopangrawit 1969. Pengetahuan Karawitan. Jilid I dan II. Surakarta: ASKI.
Mudji Sutrisno SJ, dan Christ Verhaak SJ. 1993. Estetika: Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Kanisius.
Nurcahyani, Nani. 2008. “Anasir-Anasir Feminisme Dalam Dua Novel Tetralogi Pulau Buru Karya Pramoedya Ananta Toer” Skripsi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Padmosoekotjo, S. 1960. Ngèngrèngan Kasusastran Djawa II. Jogjakarta: Hien Hoo Sing.
Perlman, Marc. 1993. “Unplayed Melodies: Music Theory in Postcolonial Java.” Disertasi. Wesleyan: Wesleyan University
Peurseun, Van. 2016. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius
Piliang, Yasraf Amir. 2018. Medan Kreativitas Memahami Dunia Gagasan. Bandung ; Aurora
Prawiroatmojo, S. 1985. Bausastra Jawa–Indonesia. Jilid I–II. Jakarta: Gunung Agung
Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1976. Ensiklopedi Seni Musik dan Seni Tari Daerah Jawa Timur. Surabaya: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Relawati, Rahayu. 2012. Konsep dan Aplikasi Penelitian Gender. Bandung: Muara Indah
Sadra, I Wayan. 2005. “Lorong Kecil Menuju Susunan Musik”. Dalam bunga rampai Menimbang Pendekatan Pengkajian dan Penciptaan Musik Nusantara. Surakarta : Pasca Sarjana STSI, 2005
Soetomo, Greg. 2003. Krisis Seni Krisis Kesadaran. Jogjakarta: Kanisius
Sukerta, Pande Made. 2011. Metode Penyusunan Karya Musik. Surakarta: Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia
Sukesi. 2017. Garap Sindenan Gaya Jawatimur Surabayan. Surakarta : ISI Press
Sudiatmaka, Ketut. 2014. “Peran Desa Pakraman pada Pemilu”. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 2, No 3 (2014): September . Universitas Pendidikan Ganesha
Sumaryono. 1993. Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta : Kanisius
Supriyanto, Eko. 2018. Ikat Kait Impulsif Sarira Gagasan yang Mewujud Era 1990-2010. Yogyakarta : Garudha Wacana
Suranto, Hanif (Editor). 1998. Wanita dan Media Konstruksi Ideologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Supanggah, Rahayu. 1983. “Pokok-pokok Pikiran tentang Garap,” makalah disajikan dalam diskusi mahasiswa dan dosen ASKI Surakarta.
__________. 1984. “Pengetahuan Karawitan,” makalah Pengabdian pada Masyarakat (ASKI Surakarta).
__________. 1985. “Introduction aux styles d'interprétation dans la musique Javanais.” Thèse de doctorat (musique), Université de Paris.
__________. 1990. “Balungan,” dalam Seni Pertunjukan Indonesia, Jurnal Masyarakat Musikologi Indonesia Vol. I, No. 1:115–136.
__________. 1994. “Gatra, Inti dari Konsep Gendhing Tradisi Jawa,” dalam Wiled, Jurnal Seni STSI Surakarta Th. I (1994):13–26. Surakarta: Sekolah Tinggi Seni Indonesia.
__________. 1996. “Seni Tradisi, Bagaimana Ia Berbicara,” makalah Penataran Tenaga Peneliti Madia Dosen STSI Surakarta, pada tanggal 29 Juni 1996.
__________. 2002. Bothèkan Karawitan I. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
__________. 2005. “Garap: Salah Satu Konsep Pendekatan/Kajian Musik Nusantara,” dalam Ed. Waridi, Menimbang Pendekatan Pengkajian dan Penciptaan Musik Nusantara (1–25). Surakarta: Jurusan Karawitan bekerja sama dengan Program Pascasarjana dan STSI Press.
__________. 2009. Bothèkan Karawitan II: Garap. Surakarta: ISI Press.
Sunarto, Bambang. 2013. Epistemologi Penciptaan Seni. Idea Press. Yogyakarta.
. 1989. “Music, Communication and Medicine: Discussion Paper.” Journal of the Royal Society of Medicine 82 (12): 743–746.
Barrett, Margaret S. 2016. “Attending to ‘Culture in the Small’: A Narrative Analysis of the Role of Play, Thought and Music in Young Children’s World-Making.” Research Studies in Music Education 38 (1): 41–54. https://doi.org/10.1177/1321103X15603557.
Dunbar-Hall, Peter. 2000. “Concept or Context? Teaching and Learning Balinese Gamelan and the Universalist-Pluralist Debate.” Music Education Research 2 (2): 127–139. https://doi.org/doi.org/10.1080/14613800050165604.
Mendonça, Maria. 2010. “Gamelan in Prisons in England and Scotland: Narratives of Transformation and the ‘Good Vibrations’ of Educational Rhetoric.” Ethnomusicology 54 (3): 369–194.
Pretković, Marina, and Tea Škrinjarić. 2017. “Reviving Javanese Picture Scroll Theatre.” Etnološka Tribina 47 (40): 198–221. https://doi.org/10.15378/1848-9540.2017.40.08.