KESENIAN CÈPÈTAN DALAM UPACARA KHITANAN DI DESA WATUAGUNG KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS

Authors

  • Sastri Yuniarsih Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Jalan Ki Hajar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta 57126

DOI:

https://doi.org/10.33153/grt.v15i1.1731

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bentuk dan arti kesenian Cèpètan dalam upacara khitanan bagi masyarakat Desa Watuagung Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bersifat kualitatif, data yang digunakan meliputi data tertulis dan lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan etnokoreologi. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara-cara: observasi lapangan, wawancara, dan studi pustaka. Hasilnya diantaranya, bentuk penyajian dari kesenian Cèpètan meliputi: gerak, rias busana, ruang dan waktu serta kelengkapannya, dimana secara bersama-sama elemenelemen itu saling terkait antara satu sama lain. Kesenian Cèpètan oleh sebagian besar masyarakat Watuagung masih dilestarikan karena keberadaannya masih memiliki arti yang penting bagi kehidupan masyarakat yaitu sebagai sarana dalam upacara khitanan untuk membuang sukerta atau keburukan dalam diri seseorang serta meminta keselamatan.

Kata kunci: kesenian cèpètan, khitanan, dan masyarakat Watuagung

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2016-11-07

How to Cite

Yuniarsih, S. (2016). KESENIAN CÈPÈTAN DALAM UPACARA KHITANAN DI DESA WATUAGUNG KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS. Greget: Jurnal Kreativitas Dan Studi Tari, 15(1). https://doi.org/10.33153/grt.v15i1.1731

Issue

Section

Articles