TARI OPAK ABANG SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS MASYARAKAT KABUPATEN KENDAL
DOI:
https://doi.org/10.33153/grt.v17i1.2294Abstract
Abstrak
Tari Opak Abang berasal dari Desa Pasigitan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Opak Abang adalah akronim kata Opak yang diambil dari kata kethoprak dan Abang merupakan alat musik pengiringnya yaitu terbang atau rebana. Gerakan pada tari Opak Abang sederhana dan banyak yang diulang-ulang. Ragam gerak dan musik pada tari Opak Abang yang khas dengan menggunakan gerak-gerak kerakyatan yang rampak dan diiringi alat musik rebana. Tari Opak Abang diresmikan dan diakui oleh Pemerintah Kabupaten Kendal sekitar tahun 1970-an. Tari Opak Abang dianggap oleh masyarakat Kabupaten Kendal sebagai salah satu tarian yang menjadi identitas Kabupaten Kendal. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana bentuk pertunjukan tari Opak Abang dan mengapa tari Opak Abang menjadi simbol identitas masyarakat Kabupaten Kendal. Metode penelitian yang akan digunakan untuk melaksanakan penelitian menggunakan pendekatan etnokoreologi. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif analitis. Penelitian kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data antara lain dengan studi pustaka, observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data.
Kata kunci: Opak Abang, Simbol, Identitas, Kendal.
Abstract
Opak Abang dance come from, Pasigitan Village, Boja Subdistrict, Kendal Regency. Opak Abang is an acronim, Opak is come from kethoprak and Abang is one of music escort it is terbang or rebana. The motion of Opak Abang is simple and a lot of repetitive motion. The typical Range of motion and music in Opak Abang using populist motions that dense and the music rebana is escorted. Opak abang dance inagurated and recognized by Kendal Regency Goverment about 1970’s. Opak Abang dance reputed by Kendal Regency society as one of dance that to be the identity of Kendal Regency. The problem of this research is How is the performance form of Opak Abang dance and Why is Opak Abang dance is to be an identity of Kendal Regency society. The method of this reseach is using ethocoreology approach. This type of the research is using qualitative research methods descriptive anaysis. Qualitative research using data collecting technique it is with literature review, observation, interview, documentation and data analysis.
Keywords : Opak Abang, Symbol, Identity, Kendal.
Downloads
References
Gie, The Liang.
Garis Besar Estetika. Yogyakarta: Penerbit Karya.
Hadi, Y. Sumandiyo.
Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: eLKAPHI.
Helsdiengen , Van B. - Schoevers.
Serat Bedhaya Srimpi. Weltevreden: Bale Pustaka.
Kartika, Dharsono Sony dan Nanang Ganda Prawira.
Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.
Kartika, Dharsono Sony.
a. Budaya Nusantara, Kajian Konsep Mandala dan Tri-Loka terhadap Pohon Hayat pada Batik Klasik. Bandung: Rekayasa Sains.
--------------------------------
.2007b. Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.
Kresna, Ardian.
Semar dan Togog Yin Yang dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Narasi.
MD, Slamet.
a. Barongan Blora Menari di atas Politik dan Terpaan Zaman. Surakarta: Citra Sains.
------------------
b. Garan Joged Sebuah Pemikiran Sunarno. Surakarta: Citra Sains.
Parker, De Witt H.
“Dasar-dasar Estetika,â€di Indonesiakan oleh SD. Humardani. Sub Proyek ASKI Proyek Pengembangan IKI.
Prabowo, Wahyu Santoso, dkk.
Sejarah Tari Jejak Langkah Tari di Pura Mangkunegaran. Surakarta: ISI Press.
Prihatini, Nanik Sri, dkk.
Ilmu Tari Joged Tradisi Gaya Kasunanan Surakarta. Surakarta: ISI Press.
Rusini.
“Bedhaya Surya Sumirat Kreasi Pura Mangkunegaran di Akhir Abad XX.†Laporan Penelitian Perorangan STSI Surakarta.
Simatupang, Lono.
Pergelaran Sebuah Mozaik Penelitian SeniBudaya. Yogyakarta: Jalasutra.
Soedarsono, R.M.
“Diktat Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari.†ASTI Yogyakarta.
Sri, Almanak Dewi.
Serat Sastra Gendhing Sekar Macapat. Yogyakarta: Kamajaya Up. Indonesia.
Suharti, Theresia.
“Tari Mangkunagaran Suatu Pengaruh Bentuk dari Gaya Dalam Dimensi Kultural 1916-1988.†Thesis untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai drajat Sarjana S-2 program pasca sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Suharto, Benedictus.
Dance Power: The Concept Of Mataya in Yogyakarta Dance, Benedictus Suharto. Bandung: Sastrataya-Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Susetya, Wawan.
Pengendalian Hawa Nafsu Orang Jawa. Yogyakarta: Narasi.
NARASUMBER
Sri Hartono, R.T. (75 tahun), empu karawitan di Mangkunagaran. Keprabon, Banjarsari, Surakarta.
Rusini (68 tahun), pelatih tari di Mangkunegaran dan pensiunan dosen Jurusan Tari ISI Surakarta. Keprabon, Banjarsari, Surakarta.
Umiyati Sri Warsini (61 tahun), pelatih tari, dan pengeprak di Mangkunagaran. Keprabon, Banjarsari, Surakarta.
Wahyu Santoso Prabowo (65 tahun), dosen ISI Surakarta. Mojosongo, Jebres, Surakarta
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright
Authors who publish with GREGET agrees to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.