SENDHANG SINANGKA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI TERCIPTANYA IDE KARYA SENI
DOI:
https://doi.org/10.33153/grt.v16i1.2353Abstract
Abstrak Sumber mata air bagi kehidupan makluk hidup menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan. Tanpa adanya kepedulian dari masyarakatnya untuk merawat sumber mata air maka akan berpengaruh terhadap perkembangan ekosistem disekitar area tersebut. Fenomena ini menjadi ketertarikanbagi pengkarya tentang keberadaan sumber mata air yang sangat penting bagi keberlagsungan kehidupan masyarakatnya dan di transformasikan dalam bentuk karya seni pertunjukan. Keberadaan Sendhang Sinangka bagi masyarakat Desa Keloran menciptakan titik temu diantara keduanya. Dalam perspektif ini, masyarakat tidak dapat terlepas dari lingkungan sebagai sumber kehidupan. Begitu pula sebalikya, Sendhang Sinangka juga membutuhkan kesadaran dari masyarakatnya untuk bersinergi dalam membangunsebuah keseimbangan kosmos. Proses penciptaan seni sebagai representasi dari fenomena manfaat sumber air, membawa pengkarya pada pengembangan eksplorasi ruang, membuat alur cerita yang berkaitan dengan Sedhang Sinangka, serta mengakomodir beberapa elemen masyarakat setempat yang juga turut berpartisipasi melakukan proses. Untuk memperkuat esensi dari pertujukan seni, pengkarya melakukan observasi lokasi, wawancara, pendekatan secara emosional kepada penduduk setempat, pengumpulan data, studi pustaka, dokumentasi, analisis data hingga melakukan kroscek data.Kata kunci: Sendhang Sinangka, Inspirasi, Seni Pertunjukan. Abstract The source of springs for the life of living beings becomes a very important necessity for the sustainability of life. Without public awareness to treat springs, it will affect the development of ecosystems around the area. This phenomenon becomes the attraction for the pengkarya about spring which is very important for the sustainability of community life and transformed in the form of performance art. The existence of Sendhang Sinangka for Keloran Village community creates similarities between them. In this perspective, society can not be separated from the envi- ronment as a source of life. Similarly, on the contrary, Sendhang Sinangka also requires aware- ness from the community to work together in building the balance of the cosmos. The process of art creation as a representation of the phenomenon of the benefits of water resources, bringing pengkarya on the development of space exploration, create a story line associated with Sedhang Sinangka, and accommodate some elements of local communities who also participate in the  process. To strengthen the essence of art performances, pengkarya make location observations, interviews, emotional approaches to the local population, data collection, literature studies, docu- mentation, data analysis to cross check data.Keywords: Sendhang Sinangka, Inspiration, Performing Arts.Downloads
References
Hadi, Y. Sumandiyo.
Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pinus. Kusumo, Sardono. W.
HANUMAN, TARZAN, HOMO
ERECTUS. Jakarta: Jayakarta Agung Offset dan Paperina Dwi Jaya
Mulyanto.
“Profil Situs Sejarah dan Budaya Peninggalan R.M SAID KGPAA
MANGKUNEGORO I DI BUMI
NGLAROH,WONOGIRIâ€. Direktoral Pembinaan Kesenian dan Perfilman Direktoral Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Perkumpulan Pengarang Serat Ing Mangkunegaran, Babad KGPAA Mangkunegara I Pangeran Sambernyawa. Surakarta: Yayasan Mangadeg Surakarta dan Yayasan Centhini Yogyakarta.
Royce, Anya.
Reberson.Antropologi Tari. Terj. F.x. Widaryanto. Bandung: Sunan Ambu PRESS STSI Bandung,
Subandi.
“ Legenda Pangeran Sambernyawa Di Eks Karisidenan Surakarta.†Laporan Penelitian Sendiri Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Supanggah, Rahayu.
Bothekan Karawitan II Garap. Surakarta: ISI Press Solo.
Supriyanto, Mt.
Inkulturasi Tari Jawa. Surakarta: Citra Etnika Surakarta,
NARASUMBER
Sardono W. Kusumo, seniman, Surakarta.
Gus Fajar (53), sebagai Juru Kunci Sendhang Sinangka.
Mulyanto (57), bekerja sebagai PNS Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri dan menjabat Ketua Paguyuban
Sendhang Sinangka, Keloran Rt 01 Rw 01 Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Jawa tengah.
Sin Widodo (65), bekerja sebagai Guru SMP 1 Wonogiri dan menjabat pengurus Paguyuban Sendhang Sinangka. Dusun Keloran Rt 02 Rw 01 Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Jawa tengah.
Wijayanto (60), bekerja sebagai Kepala Dusun Keloran, Rt 03 Rw 01 Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Jawa tengah.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright
Authors who publish with GREGET agrees to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.