MAKNA GERAK TARI TANGGAI DI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.33153/grt.v18i1.2644Abstract
Tanggai Dance is a welcome guest dance in the city of Palembang. Tanggai Dance is one of the dance that until now continues to exist and become a dance that must be known and studied by young people especially women. It is not recklessly to dance the Tanggai dance, but dancers should also know the contents of the dance, because there is a value to be conveyed to the people who appreciate the Tanggai dance. There are two focus problems that will be researched and formulated in the research question which is how the form of Tanggai dance and what is the meaning of the movement of Tanggai dance in the city of Palembang. This research uses qualitative research methods. The research aims to discuss the shape and meaning of the dance movements of Tanggai. The discussion of the form uses the concept of Suzzane K. Langer and Soedarsono about the form which means the structure of a relationship of various factors that are intertwined. Discussion of the meaning of motion using the concept expressed by Anya Peterson Roice about the three things of use is, mimetic, abstract, and metaphoric. The result of this research is Tanggai dance in Palembang city is a packaging dance form for welcome guests. Related to the meaning of the whole movement of Tanggai dance that has the meaning of surrender to the Lord Almighty.Keywords: dance form and motion meaning.Downloads
References
Abdullah, Ma’moen. 1991/1992. Sejarah Daerah Sumatera Selatan. Palembang: Departemen Penddidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Provinsi Sumatera Selatan.
Akib, R.H.M, dkk. 1980. Sejarah Dan Kebudayaan Palembang 1 Rumah Adat Limas Palembang.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.
_________________. 1980. Sejarah dan Kebudayaan Palembang 2 Adat- istiadat Perkawinan di Palembang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.
Aprizal, Damri. 2017. “Unsur-Unsur Gerakan Pengantin Dalam Tari Pagar Pengantin Pada Upacara Pernikahan Di Kota Palembang”. Skripsi S- 1 Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Surakarta.
Hadi, Y. Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Penerbit Pustaka.
_________________. 2007. Kajian Tari: Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustika Book Publisher.
Hermawati. 2011. “Busana Aesan Gede di Palembang (Kajian Bentuk dan Fungsi Pada Upacara Adat)”. Tesis S-2 Program Studi Pengkajian Institut Seni Indonesia, Surakarta.
Langer, Suzanne K. 1988. Problematika Seni, diterjemahkan oleh F.X. Widaryanto. Bandung: ASTI.
Meri, La. 1986. Elemen-Elemen Dasar Komposisi Tari, diterjemahkan olh Soedarsono. Yogyakarta: Lagaligo.
Nawiyanto, dkk. 2016. Kesultanan Palembang Darusalam. Jember: Jember University Press.
Parker, DeWitt H. 1979. Dasar-Dasar Estetik, diterjemahkan oleh SD. Humardani. Surakarta: ASKI.
Parwita, Made Tantri. 2015. “Makna Simbolis Tari Topeng Sidhakarya Dalam Upacara Piodalan Di Pura Bekasih Karangasem Bali”. Skripsi S-1 Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Surakarta.
Putra, Yobi Noga. 2017. “Struktur Dan Makna Tari bedana Olok Gading Di Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung”. Skripsi S-1 Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Surakarta.
Pramutomo, R.M. 2007. Etnokoreologi Nusantara. Surakarta: ISI Press.
Rocye, Anya Peterson. 2007. Antropologi Tari, diterjemahkan oleh F.X. Widaryanto. Bandung: Sunan Ambu PRESS.
Rustopo. 2016. Seni Pertunjukan Indonesia. Surakarta: Isi Press.
Satoto, Budiono Heru. 1991. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: PT. Hanindita Graha Widya.
Sartono. 2000. Tari Tanggai Versy Elly Rudi Sebagai Tari Penyambutan Tamu di Kota Palembang Sumatra Selatan : Analiasis Koreografi dan Fungsi. Skripsi S-1 Universitas Negeri Padang, Padang.
. 2007. Seputar Tari Tanggai. Palembang: Dewan Kesenian Palembang.
__ . 2013. Mata Kuliah Tari Tanggai Daerah Setampat. Palembang: Univesitas PGRI Palembang.
Santun, Dedi Irwanto Muhammad. 2010. Venesia Dari Timur: Memaknai Produksi dan Reproduksi Simbolik Kota Palembang dari Kolonial Sampai Pascakolonial. Yogyakarta: Ombak.
Saputra, Muhammad Juniussava, dkk. 2016. “Tari Tanggai dan Habitus Masyarakat Palembang,” Jurnal Empirika Vol.1 No.1 (Mei 2016):83- 100.
Sevenhoven, J.L. Van. 1971. Lukisan Tentang Ibukota Palembang, diterjemahkan dengan pengawasan dewan redaksi oleh Prof. Sugarda Purbakawatja. Jakarta: Bhatara.
Sobur Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Soedarsono. 1975. Komposisi Tari Elemen-Elemen Dasar. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.
__ . 1978. Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.
Sudartati, Yulie. 2004. “Pembentukan dan Perkembangan Tari Gending Sriwijaya dalam Kajian Koreografi dan Makna Simbolis”. Tesis S-2 Program Studi Pengkajian Institut Seni Indonesia, Surakarta.
Syarofie, Yudhy. 2012. Songket Palambang. Palembang: Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
. 2013. Tari Sambut di Sumatera Selatan. Palembang: Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
NARASUMBER
Elly Rudi sebagai pencipta tari Tanggai yang ada di kota Palembang.
Lisa selaku ketua bidang kebudayaan di kota Palembang.
Laras selaku penari tari Tanggai.
Sela selaku penari tari Tanggai.
Arief selaku pemusik tari Tanggai.
Naomi Diah Ayu selaku Dosen Universitas PGRI.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright
Authors who publish with GREGET agrees to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.