TARI BANTENGAN DI DUSUN RANDEGAN, DESA JATIREJO, KABUPATEN MOJOKERTO
DOI:
https://doi.org/10.33153/grt.v18i2.2872Abstract
Bantengan Dance is a dance depicting bull animals at war. The name of the Bantengan is taken because it adjusts to the bull animal as the main character in the Bantengan presentation. Based on the explanation above, the issue is formulated Related to the following problems: 1. How is the development of Bantengan dance at Dususn Randegan, Jatirejo village, Mojokerto Regency?, 2. How to form a Bantengan dance in the hamlet of Randegan, Jatirejo village in Mojokerto Regency?. This writing uses Sri Rochana’s opinion Widyastutieningrum that the development is an effort to package and make renewal of better direction and give new breath to the existing arts. The target of research is the issues related to the problems formulated above. This writing uses qualitative research methods that focus on the peculiarities and specificity of the object. This writing data is gathered with library studies, field observations, interviews, documentation, data analysis techniques. Results showed that the development of the form of dance presentation Bantengan want to show the presentation becomes more interesting and still enthused by the supporting community. The development of the Bantengan dance form is influenced by internal factors and external factors. Internal factors are the creativity of artists and leaders. External factors are government, technological developments, people’s outreach, social conditions and other performing arts competition. Keywords: Bantengan dance, development.Downloads
References
Danandjaya, James. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta Utara: PT. Pustaka Grafitipers. 1986.
Dewi, Sisilia Dian Santika. “Tari Barongan Kucingan Pada Pertunjukan Jaranan Kelompok Seni Guyubing Budaya di Kota Blitar”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta. 2015.
Hadi, Y. Sumandyo. Aspek-Aspek Koreografi Kelompok. Yogyakarta: eLKAPHI. 2003.
Herawati, Kezia Putri. “Reog Krido Santoso di Dusun Ngasinan Desa Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta. 2014.
Hariyati, Siska. “Kesenian Ebeg Paguyuban Taruna Niti Sukma di Grumpul Larangan, Desa Kembaran, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas (Studi Kasus Tentang Wuru)”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta. 2013.
Hawkins, Alma. Mencipta Lewat Tari. Terj. Y. Sumandyo Hadi. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 1990.
Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 1993.
Kasrath, Tessaniva Agusta. “Tari Lembu Suro Karya Parijo Parsik di Jagalan Kecamatan Jebres Surakarta”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta. 2014.
Kayam, Umar. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan. 1998. Kisworo, Eri. “Reyog Gemblug Sanggar Condromowo Kabupaten Tulungagung”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta. 2014.
Koentjaraningrat. Kebudayaan Jawa Seri etnografi Indonesia No.2. Jakarta: PN Balai Pustaka. 1984.
Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya. 1994.
. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2013.
Marsitah, Emi. “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Masuknya Tari Lenggeran Dalam Pertunjukan Ebeg Turangga Kridha Utama”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta.
Maryono. Penelitian Kualitatif Seni Pertunjukan. Surakarta: ISI Press. 2011.
. Analisa Tari. Surakarta: ISI Press. 2012.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007.
Murgiyanto, Sal. Tradisi dan Inovasi. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. 2004.
Dewi, Sisilia Dian Santika. “Tari Barongan Kucingan Pada Pertunjukan Jaranan Kelompok Seni Guyubing Budaya di Kota Blitar”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta. 2015.
Hadi, Y. Sumandyo. Aspek-Aspek Koreografi Kelompok. Yogyakarta: eLKAPHI. 2003.
Herawati, Kezia Putri. “Reog Krido Santoso di Dusun Ngasinan Desa Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta. 2014.
Hariyati, Siska. “Kesenian Ebeg Paguyuban Taruna Niti Sukma di Grumpul Larangan, Desa Kembaran, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas (Studi Kasus Tentang Wuru)”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta. 2013.
Hawkins, Alma. Mencipta Lewat Tari. Terj. Y. Sumandyo Hadi. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 1990.
Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 1993.
Kasrath, Tessaniva Agusta. “Tari Lembu Suro Karya Parijo Parsik di Jagalan Kecamatan Jebres Surakarta”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta. 2014.
Kayam, Umar. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan. 1998. Kisworo, Eri. “Reyog Gemblug Sanggar Condromowo Kabupaten Tulungagung”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta. 2014.
Koentjaraningrat. Kebudayaan Jawa Seri etnografi Indonesia No.2. Jakarta: PN Balai Pustaka. 1984.
Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya. 1994.
. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2013.
Marsitah, Emi. “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Masuknya Tari Lenggeran Dalam Pertunjukan Ebeg Turangga Kridha Utama”. Skripsi S1 Seni Tari Institut Seni Indonesia Surakarta.
Maryono. Penelitian Kualitatif Seni Pertunjukan. Surakarta: ISI Press. 2011.
. Analisa Tari. Surakarta: ISI Press. 2012.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007.
Murgiyanto, Sal. Tradisi dan Inovasi. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. 2004.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright
Authors who publish with GREGET agrees to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.