MAKNA SIMBOLIK TARI SESANDURAN DI KABUPATEN TUBAN

Main Article Content

Ni Ratih Putri Yuniar
Slamet Slamet

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna simbolik yang ada pada tari Sesanduran. Tari Sesanduran merupakan bentuk tari yang terinspirasi dari kesenian Sandur di Kabupaten Tuban. Menggunakan musik vokal serta diiringi dengan gong bumbung dan gendang. Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis tentang: (1) bentuk tari Sesanduran yang mencakup: gerak, penari, kostum, ekspresi atau rasa, tempat pementasan, (2) mendeskripsikan makna simbolik tari Sesanduran dari pandangan aspek dalam dan luar. Menjawab bentuk tari Sesanduran menggunakan teori oleh Slamet Md. Pendeskripsian makna simbolik tari Sesanduran menggunakan teori dari Allegra Fuller Synder. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui dokumentasi karya, studi pustaka, wawancara serta pengamatan terhadap kesenian Sandur dan tari Sesanduran. Hasil penelitian ini menunjukan bentuk tari tidak lepas dari pembentuk tari yang terdiri dari gerak, penari, kostum, ekspresi atau rasa, tempat pementasan. Makna simbolik tari Sesanduran dilihat dari aspek luar melihat sisi ekspresi masyarakat. Penyusun tari Sesanduran terinspirasi dari adegan bancik dalam kesenian Sandur di Kabupaten Tuban. Bagian tersebut memberikan pengertian bahwa manusia di dalam kehidupannya penuh dengan perjalanan yang pasti dilalui sesuai dengan siklus kehidupan. Terdapat sembilan motif gerak yang mengalami tahap stimulasi, transformasi, dan unity. Tujuh rangkaian gerak merupakan pijakan dari adegan bancik dan dua motif gerak merupakan gerakan khas kesenian Sandur di Kabupaten Tuban.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Ni Ratih Putri Yuniar, Institut Seni Indonesia Surakarta

Institut Seni Indonesia Surakarta

References

Agustin, W. D. S. 2019. Makna Simbolis Tari Mayang Rontek di Kabupaten Mojokerto. Skripsi Jurusan Tari Institut Seni Indonesia Surakarta.

Bandem, I. M. 2000. Etnologi Tari Bali. Denpasar: Kanisius.

Budi, E. 2017. Makna Simbolik Tari Macanan dalam Barongan Blora. Tesis, Intitut Seni Indonesia Surakarta.

Fanny, R. 2021. Proses Kreatif Penciptaan Tari Lencir Kuning karya Sumardi. Skripsi Jurusan Tari Institut Seni Indonesia Yoyakarta.

Hadi, S. Y. 2016. Seni Pertunjukan dan Masyarakat Penonton. Yogyakarta: Cipta Media.

Kasim, A. 1981. Teater Rakyat di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

------------. 2006. Mengenal Teater Tradisional di Indonesia. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Maryono. 2015. Analisa Tari. Surakarta: ISI Press Surakarta.

Murgiyanto, S. 1983. Koreografi: Pengetahuan Dasar Komposisi Tari. Jakarta: Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Padmodarmaya, P. 1987. Tata dan Teknik Pentas. Jakarta: Balai Pustaka.

Pramutomo, R. M. 2007. Etnokoreologi Nusantara. Surakarta: ISI Press.

Pravitasari, G. L. 2020. Makna Simbolis Tari Jaro Rojab di Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Skripsi Jurusan Tari Institut Seni Indonesia Surakarta.

Prihatini, N. S. 2007. Dolalak Purworejo. Surakarta: ISI Press Solo.

Pujilestari, S. 2018. Makna dan Fungsi Tari Kayon Astadala dalam Ritual Upacara Ritual Tawur Kesanga di Dusun Ringintelu Blitar. Skripsi Jurusan Tari Institut Seni Indonesia Surakarta.

Royce, A. P. 2007. Antropologi Tari. Terjemahan F. X. Widaryanto. Bandung: Sunan Ambu Press.

Slamet. 2014. Barongan Blora Menari di Atas Politik dan Terpaan Zaman. Surakarta: Citra Sains.

------------ . 2016. Melihat Tari. Surakarta: Citra Sain.

Soedarsono. 1978. Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta: ASTI Yogyakarta.

------------ . 2000. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: MSPI (Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia).

Solikha, I. 2017. Transformasi Tokoh Cawik dalam Kesenian Sandhur pada Tari Lencir Kuning di Kecamatan Semanding kabupaten Tuban. Skripsi Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Surabaya.

Sulianto, F. 2015. Teknik Meracik Warna dan Koreksi Pixel. Yogyakarta: CV Andi OFFSET.

Tyas, G. H. M. 2020. Bentuk dan Fungsi Sandur di Desa Sukorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. Skripsi Jurusan Tari Intitut Seni Indonesia Surakarta.

Widyastutieningrum, S. R., dan Wahyudiarto, D. 2014. Pengantar Koreografi. Surakarta: ISI Press.