SURYA MAJAPAHIT SEBAGAI HIASAN JAKET DAN TAS

Authors

  • Fitria Wahyunida Prodi S1- Kriya Seni Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indoneia (ISI) Surakarta
  • kUSMADI Kusmadi Prodi S1- Kriya Seni Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indoneia (ISI) Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/texture.v1i2.2438

Abstract

ABSTRACTDescription This Final Project discusses about how to create jackets and bags of animal skin tanned and apply Surya Majapahit. Surya Majapahit is one of the hallmark of Majapahit kingdom artifacts that on the inside there are nine gods guard the direction of the wind called “Dewata Nawa Sangaâ€. Surya Majapahit is also called the sun as a symbol of life. Most Surya Majapahit can be found in the sky temple relics Majapahit kingdom, museum Trowulan, and on the graves of Islamic leaders in the tomb of Troloyo. The manifestation of the work through 3 stages of exploration, design, and embodiment. The purpose of the creation of the work is to create a design jacket and bag which then apply Surya Majapahit. Application of Majapahit Surya shape applied to sheep skin and cow skin by color. Both types of fashion that are worn together are expected to add value in appearance. Approach method used is approach of iconography of Ratnaesih Maulana theory and Metamorphosis approach of Cassirer theory. The Majapahit Solar form on jackets and bags is a stylization/development. Creation of bag and jacket work with the source of Surya Majapahit idea in addition to producing artwork then indirectly preserve the one of culture that remains of the Majapahit kingdom that still exists today. Keywords: Surya Majapahit, Leather, Bag, JacketABSTRAKDeskripsi Tugas Akhir ini membahas tentang bagaimana menciptakan jaket dan tas dari kulit hewan tersamak dan menerapkan Surya Majapahit. Surya Majapahit merupakan salah satu ciri khas kesenian peninggalan kerajaan Majapahit yang pada bagian dalamnya terdapat sembilan dewa penjaga arah mata angin yang disebut “Dewata Nawa Sangaâ€. Surya Majapahit juga disebut dengan sinar matahari sebagai simbol kehidupan. Kebanyakan Surya Majapahit bisa ditemui pada langit candi peninggalan kerajaan Majapahit, museum Trowulan, dan pada makam pemuka agama Islam di makam Troloyo. Perwujudan karya melalui 3 tahapan yaitu tahap eksplorasi, tahap perancangan, dan tahap perwujudan. Tujuan dari terciptanya karya adalah menciptakan desain jaket dan tas yang kemudian menerapkan Surya Majapahit. Penerapan bentuk Surya Majapahit diaplikasikan pada kulit domba dan kulit sapi dengan cara warna/sungging. Kedua jenis fashion yang dipakai secara bersama diharapkan menambah nilai dalam berpenampilan. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ikonografi teori Ratnaesih Maulana dan pendekatan Metamorfosis teori Cassirer. Bentuk Surya Majapahit pada jaket dan tas merupakan stilasi/pengembangan. Penciptaan karya tas dan jaket dengan sumber ide Surya Majapahit selain menghasilkan karya seni maka secara tidak langsung melestarian budaya salah satunya peninggalan kerajaan Majapahit yang masih ada hingga kini.Kata Kunci: Surya Majapahit, Kulit, Tas, Jaket

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agus Ahmadi. 2014. Karya Kriya Kreatif dari Kulit Samak Nabati dan Perkamen. Surakarta: ISI Surakarta.

Cassirer, Ernt. 1987. An Essa On Man. terjemahan Aloise A Nugroho. 1987. Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esai Tenang Manusia. Jakarta. PT. Gramedia.

Enny Mursitowati. 1987. Variasi Dan Arti Simbolis Hiasan Surya Majapahit. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.

Goet Poespo. 2001. Jaket, Mantel dan Vest. Yogyakarta: Kanisius

I Gusti M.D & I.B Rai W. 1997. Do’a Sehari-hari Menurut Hindu. Jakarta: Hanuman Sakti.

I Made Kusumajaya, dkk. Mengenal Kepurbakalaan Majapahit di Daerah Trowulan

Iswahyudi. Perkembangan Makna Simbolik Motif Hias Medalion pada Bangunan-bangunan Sakral di Jawa pada Abad IX-XVI. Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY.

Margaret Agusta. Perjalanan Seni Rupa Indonesia. Bandung: Panitia Pameran KIAS 1990-1991.

Moh. Alim Zaman. 2002. Pengantar Desain Mode. Diklat Keterampilan Desain Fashion Tingkat Lanjut untuk Industri Kecil dan Menengah. Yogyakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik.

________. Mutiara-mutiara Majapahit. 2007. Jakarta Pusat:

Ratnaesih Maulana, 1997 Ikonografi Hindu. Jakarta. Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Richard Osborne. 1985. Kerajinan Kulit Keterampilan Membuat Barang dari Kulit. Semarang: Dahara Prize.

Siagian Renville. 2002. Candi Sebagai Warisan Seni dan Budaya Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Cempaka Kencana Gadjah Mada University Press.

Soegeng Toekio M. 2003. Kosa Kriya Indonesia. Edisi Pertama. Surakarta: STSI Press Surakarta.

Soepratno. Cetakan pertama 2004. Mengenal Budaya Bangsa Indonesia Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa I: Semarang. Effhar.

Sutriyanto. 2009. Komparasi Busana Wayang Kulit Purwa Gaya Keraton Yogyakarta dan Gaya Keraton Surakarta Kajian Bentuk dan Makna. Yogyakarta. Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

SP Gustami. 2007. Butir-butir Estetika Timur (Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia). Yogyakarta. PRASISTA.

Sunarto. 2001. Pengetahuan Bahan Kulit untuk Seni dan industri. Yogyakarta: Kanisius.

Artikel

Diah Fatma dan Nunuk Giari Murwandani. Tinjauan Visual pada Terakota Koleksi Museum Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya: Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 2 Nomor 3 Tahun 2014, 64-73.

Fansisca Luciana Santoso, Bramantya, Ryan Pratama Susanto. Perancangan Buku Tentang Batik Mojokerto. Surabaya: Jurnal e-book Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra.

Sumadi. 2011. Ragam Hias Kala Sebagai Karya Seni Rupa. Jurnal Ornamen Kriya Seni ISI Surakarta Vol. 8 No.1.

Internet

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbtrowulan/2014/06/06/surya-majapahit/ diakses 3 Mei 2016 pukul 14.55 WIB

Narasumber :

Abdul Rozaq, 47 tahun, Mojokerto, staf Museum Majapahit.

Sri Mujiatin, 40 tahun, Mojokerto, pemilik kerajinan “Batik Cempaka†Jln Marion Rt. 001 Rw. 001, lingkungan kampung Majapahit, Mojokerto

Bambang, 48 tahun, Yogyakarta, staf Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik

Downloads

Published

2019-04-05

Issue

Section

Articles