EKSISTENSI KERIS JAWA DALAM KAJIAN BUDAYA

Authors

  • Kuntadi Kuntadi Program Studi Keris & Senj. Tradisional, Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta,

DOI:

https://doi.org/10.33153/texture.v2i1.2630

Abstract

AbstractKeris as a cultural product whose existence in addition has a beauty value is also loaded with meaning and function that are so important in society. Kris is a masterpiece of indigenous Indonesian cultural heritage that has a beautiful and unique form. So that the kris has been recognized as the World Heritage of Humanity from the world body, UNESCO.The main objective of this research is to find out the description of the existence and development of Javanese kris through a cultural perspective. This research is qualitative research, to reveal the existence of Javanese kris in a cultural context using qualitative interactive analysis with hegomoni and constructive approaches.The results of this study are the discovery of two categories of Javanese kris, namely: tangguh kris, with the concept of working on mutrani, and kamardikan kris, where artists / masters in free work are not bound by the hegemony of the king’s power, they have an ideology by prioritizing creativity as self-expressionKeywords: kris, culture, tangguh and kamardikanAbstrakKeris sebagai produk budaya keberadaannya di samping memiliki nilai keindahan juga sarat dengan makna dan fungsi yang begitu penting dalam masyarakat. Keris merupakan karya agung warisan budaya asli Indonesia yang memiliki bentuk indah dan uniq. Sehingga keris telah diakui sebagai World Heritage of Humanity dari badan dunia yaitu UNESCO.Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui gambara tentang eksistensi dan perkembangannya keris Jawa melalui perspektif budaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, untuk mengungkap eksistensi keris Jawa dalam konteks budaya menggunakan analisis interaktif kualitatif dengan pendekatan hegomoni dan deskontruksi.Hasil penelitian ini adalah ditemukannya dua kategori keris Jawa yakni: keris tangguh, dengan konsep garap mutrani, dan keris kamardikan, dimana seniman/empu dalam kekaryaan bebas tidak terikat oleh hegomoni kekuasaan raja, mereka dalam berkarya memiliki idiologi dengan lebih mengutamakan kreativitas sebagai ungkapan aktuali diri.Kata Kunci: keris, budaya, tangguh dan kamardikan

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bambang Harsrinuksmo, 2009, Ensiklopedi Budaya Indonesia Mengenai Keris dan Senjata tradisional Lainnya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Barbara A. Babcock, “Artefak,” dalam Richaerd Bauman,Folklore, 1992. Cultural performances, and Popular Entertainments. New York: Oxford University Press,

Celia Lury. Budaya Konsumen. 1998, (terj: Hasti T. Champion), Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hamzuri, 1993, Keris , Jakarta: Djambatan.

Hamzuri dalam Basuki Teguh Yuwono, 2012, Keris Indonesia, Indonesia: Citra Sain LPKBN.

Joko Suryono, 2009, “Transformasi Keris Jawa”, (Tesis, S2 Pasca Sarjana ISI Surakarta.

.Haryono Haryoguritno, 2006, Keris Jawa ( antara Mistik dan Nalar), Jakarta: PT Indoneisa Kebanggaan.

Serat Centhini, 1985, Yasan dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunegara III (Pakubuwana V), Disalin sesuai dengan aslinya oleh Kamajaya, Yogyakarta: Yayasan Centhini.

Santoso, Soewito, 1990, Urip-Urip, memperingati 25 tahun KRT Hardjo Nagoro sebagai Ketua Presidium Museum Radya Pustaka, Surakarta: Museum Radya Pustaka,

Artikel dan katalog

Artikel “Teori Hegemoni Gramsci”, Sabtu, 17 Oktober 2009, dalam situs http://valasiseng.blogspot.com/2009/10/teori-hegemoni-gramsci.html

Dharsono. Indonesia Masa Depan Adalah Indonesia Masa Lalu Yang Kreatif. Makalah seminar nasional seni rupa 2018, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, universitas Negeri, Medan, 15 November 2018

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana. Yogyakarta: LkiS Printing Cemerlang http://sosiologibudaya.wordpress.com/2011/04/17/hegemoni-2

https://id.wikipedia.org/wiki/Hegemoni_budaya

Unggul Sudrajat, Keris dalam Perspektif Keilmuan, Pusat Penilitian dan Pengmebangan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan pariwisata Kementerian Kebudayaan dan pariwisata, Jakarta, 2011

Teori Dekonstruksi Dan Penerapannya, diposting oleh ahmada-tasnim-fib12 pada 13 November 2014

www.Academia.Edu/.../Teori_Dekonstruksi_Dan_Penerapannya

www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-ideologi

Toni Junus, Katalog keris Kamardikan Award 08, Bentara Buday Jakarta, 2008

Downloads

Published

2019-09-02

Issue

Section

Articles