PENGEMBANGAN DESAIN BATIK KLIWONAN DENGAN SUMBER IDE KEMBANG KANTIL
DOI:
https://doi.org/10.33153/texture.v3i1.2809Abstract
ABSTRAK
Pengembangan desain motif Kembang Kantil dilatarbelakangi oleh peluang untuk mengembangkan desain baru yang berfokus pada pengolahan visual (motif). Sumber ide ini diambil dengan mempertimbangkan manfaat Kembang Kantil sebagai pengharum pekarangan rumah bagi warga desa Kliwonan pada zaman dahulu. Sumber ide Kembang Kantil yang diolah dengan teknik desain panel dengan penggayaan stilasi dekoratif. Hasil pengembangan desain ini dapat disimpulkan: (1) berawal dari sumber ide Kembang Kantil menghasilkan delapan desain, dengan motif utama Kembang Kantil dan biji kembang kantil sebagai motif pendukung. (2) Delapan desain yang dihasilkan telah diwujudkan menjadi tiga produk kain batik, dengan menggunakan bahan katun primissima ukuran 115cm x 240cm, yang dikerjakan dengan teknik batik tulis menggunakan pewarnaan Sogan dalam finishing pembuatanya.
Kata kunci:Pengembangan, Desain, Batik Kliwonan, Kembang Kantil, Kliwonan.
ABSTRACT The development of Kantil Flower Motif designs is backgrounded by the opportunity to develop new designs that focus on visual processing (motifs). The source of this idea was taken by considering the benefits of Kantil Flowers as fragrances of house yards for Kliwonan villagers in ancient times. Source of Kantil Flower idea that are processed with panel design techniques with decorative stylized styling. The results of the developments of this design can be concluded : (1) Originated from the source of the idea of Kantil Flower produced eight designs, with the main motif of Kantil Flower and Kantil Flower seeds as supporting motifs. (2) Eight designs produced have been transformed into three batik fabric products, by using primissima cotton size 115x240 cm, which is done by used batik technique used sogan coloring in the finished process.
Keywords: Development, Design, Batik Kliwonan, Kantil Flower, Kliwonan.
Downloads
References
Affanti, Tiwi, Nurcahyani, Desy. (2017). Batik Girli. Universitas Sebelas Maret UNS Press.
Djoemena, N. (1990). Ungkapan Sehelai Batik, Its Mystery and Meaning. Jakarta: Djambatan.
Doellah, H. Santosa. (2002). Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan. Solo: Danar Hadi.
Dwiyanto, Djoko & D.S Nugrahani. (2000). Perubahan konsep Gender Dalam seni Batik Tradisional Pedalaman dan pesisiran. Yogyakarta :Pusat Studi wanita UGM.
Musman, Asti dan Ambar. B. Arini. (2011). Batik: Warisan Adi Luhung Nusantara. Yogyakarta. G-Media.
Nazir. Moh. (1998). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Pujianto, (2003). Mitologi Jawa dalam Motif Batik Unsur Alam , artikel pada Jurnal Bahasa dan Seni, tahun 31, nomor 1, Februari. Malang: Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang.
Rizali,Nanang. (2012). Metode Perancang-an Tekstil. Surakarta. UPT. Penerbitan dan Percetakan UNS (UNSPress).
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D.Bandung : ALFABETA.
Surianawati, Rosa. (1997). Prospek dan Perkembangan Batik Tulis Brotoseno di Desa kliwonan, Kecamatan Masaran, Kab-upaten Sragen. UNS: FKIP.
Susanto, S.K. Sewan. (1980). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: BBKB: Dept-Perindustrian RI.
Wulandari, Ari. (2011). Batik Nusantara – Makna Filosofis, Cara Pembuatan dan Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Pembinaan Sek-olah Menengah Kejuruan.
Wulandari, Nawangsih Sri. (2016). Analisis Usaha Industri Kreatif Di Kota Surakarta. Surakarta: Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Ekonomi dan Bisnis.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Author continues to retain the copyright if the article is published in this journal. The publisher will only need publishing rights