MODEL-MODEL PENGEMBANGAN WAYANG UNTUK GENERASI MUDA

Authors

  • S., Sunardi Staf Pengajar Jurusan Pedalangan Fak. Seni Pertunjukan ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/lakon.v12i1.2161

Abstract

The less of the youth interest toward wayang is caused by the transmission system stagnancy
of wayang and the decrease of commitment to make wayang closer to them. Besides, the
technology progress and media publication bring the transparancy for the youth tofollow the
trend of instant arts outside their own culture. The effort to get their interest is bytrying to love
wayang progressively and simultaneously. Wayang development is based on theIndonesian
values. It needs to design an alternative model of Indonesian wayangdevelopment as an effort
to increase the youth interest toward wayang. Strategy of wayang developing is executed by
determining the target; composing public segmentation; arranging model concept; building
cooperation; designing the various model of wayang developing; socializing the model to the
public; and keeping the continuity. The wayang developing is led to focus on the manners
education and the extension of the creative industry to sustain the nation building.
Keywords: model of wayang developing, the youth, value, strategy, manners.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anderson, Benedict R O’G. 2000. Mythology

and The Tolerance of The Javanese.

Terjemahan Ruslani. Yogyakarta:

Qalam.

Haryono, Timbul. 2008. Seni Pertunjukan dan

Seni Rupa dalam Perspektif Arkeologi

Seni. Surakarta: ISI Pres Solo.

Hazeu, G.A.J. Kawruh Asalipun Ringgit sarta

Gegepokanipun Kaliyan Agami ing

Jaman Kina. Ed. Mangkudimedjo, alih

aksara oleh Sumarsana, alih bahasa

oleh Hardjana HP. Jakarta: Proyek

Penerbita Buku Bacaan dan Sastra

Indonesia dan Daerah, Depdikbud,

Mangkunegoro VII, K.G.P.A.A.1933. “On the

Wayang Kulit (Purwa) and Its Symbolic and Mystical Elementsâ€.

Terjemahan Claire Holt Original Text

published in Jawa. Vol. XIII.

Rianto, Jaka dkk. 2010. “Model Pertunjukan

Wayang Golek Padat Upaya

Penanaman Budi Pekerti bagi Siswa Sekolah Dasar†Laporan Hibah

Penelitian Prioritas Nasional.

Rustopo [Ed.]. 1991. Gendhon Humardani

Pemikiran dan Kritiknya, Surakarta:

STSI Press.

Santoso, Trisno. 2008.Mendongeng itu Mudah.

Surakarta: ISI Press.

Sindunata.1983. Anak Bajang Menggiring Angin.

Jakarta: Gramedia.

———. 1996. Semar Mencari Raga.

Yogyakarta: Kanisius.

Solichin dan Suyanto. 2011. Pendidikan Budi

Pekerti dalam Pertunjukan Wayang.

Jakarta: yayasan Senawangi.

Sudarko.2003. Pakeliran Padat Pembentukan

dan Penyebaran. Surakarta: Citra

Etnika.

Sunardi. 2004.â€Pakeliran Sandosa dalam

Perspektif Pembaharuan Wayangâ€.

Tesis S2 STSI Surakarta.

————. 2009.â€Wayang Transparan: Wayang

Eksperimen Berbahasa Indonesia

sebagai Sarana Transmisi Pendidikan

Budi Pekerti bagi Siswa SLTA di

Surakarta†Laporan Hibah Penelitian

Prioritas Nasional.

Suyanto, dkk. 2010. “Produk Kreatif Pentas

Wayang Kulit Sebagai Pendukung

Komuditas Wisata dan Budaya

(Implementasi pesan Moral untuk

Anak Usia Sekolah Dasar dan

Menengah)†Laporan Penelitian Dirjen

Dikti Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Wiryamartana, I Kuntara. 1990. Arjunawiwaha

Transformasi Teks Jawa Kuna Lewat

Tanggapan dan Penciptaan di

Lingkungan Sastra Jawa. Yogyakarta:

Duta Wacana Press.

Downloads

Published

2018-09-27

Issue

Section

Articles