SANGGIT TOKOH DALAM BANJARAN SENGKUNI

Authors

  • YB Rahno Triyogo Jurusan Pedalangan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/lakon.v15i1.2323

Abstract

Banjaran Sengkuni is a play that tells about the life journey of a character named Sengkuni. Through the play the puppeteer believes that the character’s character is formed not only from birth, but also from the process of the fetus through sexual intercourse by both parents. Unless formed since in the womb, it will also be formed by the environment that surrounds it. What is meant by the environment includes the family environment, the surrounding community, and the universe. The character of Sengkuni in Banjaran Sengkuni is very determined by the process of the occurrence of a baby or fetus in the womb, which is through the process of adultery that is culturally considered negative even sin. He inherited his father’s character, namely a gandarwa named Setibar. The thing that signifies the character that can be observed is that Sengkuni’s baby despite being born in a handsome face but he fuses like a fangled father. In the tradition of canine puppet reflects a negative value.Keywords: character, fetus, environment, universe

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atmazaki.Ilmu Sastra, Teori dan Terapan.Padang: Angkasa Raya. 1990.

Endraswara, Suwardi. Antropologi Wayang: Simbolisme, Mistisisme, dan Realisme Hidup. Yogyakarta: Morfalingua. 2017.

Esten, Mursal. Kesusastraan, Pengantar Teori & Sejarah. Bandung: Angkasa.1982.

Gericke, J.F.C. dan Roorda T.Javaanch-Nederlansch Handwoordenboek.Amsterdam: Johannes Muller. 1901.

Hidayat, Arif.Aplikasi Teori Hermeneutika dan Wacana Kritis. Purwokerto: STAIN Press. 2012.

Lord, Albert B. The Singer of Tales.Yogyakarta: Tiara Wacana. 1976.

Mardjono.Sanggit Catur Nartosabdo & Manteb Sudharsono dalam Lakon Kresno Duta.Surakarta: ISI Press Surakarta. 2015.

Mulyono, Sri. Wayang dan Karakter Manusia.Jakarta: Gramedia. 1979.

Narto Sabdo. Pamuksa. Klaten: Kusuma. 1993.

Nugroho, Sugeng.Lakon Banjaran: Tabir dan Likulikunya Wayang Kulit Purwo Gaya Surakarta. Surakarta: ISI Press. 2012.

Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1995.

Sarjono, Suwito. Musnahnya Sengkuni. Yogyakarta: DIVA Press. 2013.

Semi, Atar.Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.1990.

Sindhunata, Anak Bajang Menggiring Angin. Jakarta: Gramedia. 1984.

Subono, Blasius, Garap Pakeliran. dalam CEMPALA , Juli, edisi Gathotkaca. Jakarta: Studio. 1996.

--------------------, Kreativitas Naskah Wayang Orang Lakon Kadharmaning Kunthi, dalam LAKON Vol. X N0.2, Desember 2013.ISI Surakarta. 2013.

---------------------, Proses Penciptaan Karya Seni: Refleksi Dunia Batinku dalam Pidato Ilmiah Dies Natalis ISI Surakarta ke 49 Senin 15 Juli 2013.

Sudaryanto dan Pranowo.Kamus Pepak Basa Jawa. Yogyakarta: Badan Pekerja Konggres Bahasa Jawa. 2001.

Wityamartana, Kuntara, 1985. “Transformasi Wiracarita Mahabarata Dalam Pewayangan Jawa: Tinjauan Khusus Baratayuda TradisiYogyakarta†dalam Citra Pahlawan Dalam Kebudayaan Jawa. Soedarsono dkk (ed). Yogyakarta: Javanologi.

Ki Joko Santoso, Pegelaan Wayang Kulit Purwa 38 jam pada peringatan Hari Wayang Dunia 7-8 Nopember 2016 di ISI Surakarta dengan lakon Baratayuda.

Ki Julung Gandhik Eko Asmoro, Pagelaran Wayang Kulit Purwa lakon Sengkuni Gugur pada Peringatan Hari Wayang Dunia 7-8 Nopember 2016 di ISI Surakarta.

Ki Mantep Sudarsono, Pagelaran Wayang Kulit lakon Banjaran Sengkuni 9 Desember 2016 pertunjukan di halaman RRI Jalan Merdeka Barat 4 – 5 Jakarta.

Wawancara:

Dr. Suratno, S.Kar.M.Mus. 63 tahun adalah seorang dosen pada Fakultas Seni Pertunjukan Progam Studi Pedalangan ISI Surakarta.Ia merupakan pelaku dan pengamat seni pakeliran.

Subono, S.Kar.,MSn 63 tahun seorang dosen pada Fakultas Seni Pertunjukan Progam Studi Pedalangan ISI Surakarta. Ia merupakan pelaku seni (dalang) dan pengamat seni pakeliran serta composer seni karawitan.Wawancara tgl 8 Agustus 2017.

Ki Purbo Asmoro, mengenai proses penciptaan lakon Banjaran Sengkuni.

Joko Santoso, 58 tahun, adalah dalang professional yang bertempat tinggal di Mojosongo – Solo, mengenai sanggit lakon.

Downloads

Published

2019-01-23

Issue

Section

Articles