Edipeni dan Adiluhung Proyeksi Filsafati dalam Pertunjukan Wayang

Authors

  • Suyanto Suyanto Staf Pengajar Jurusan Pedalangan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/lakon.v19i1.4470

Keywords:

Edipeni, Adiluhung, phylosophy.

Abstract

This essay is entitled “Edipeni Dan Adiluhung: Proyeksi Filsafati Dalam Pertunjukan Wayang” (Edipeni and Adiluhung: Proyection of Philosophy in Wayang Performance). The main point is to discuss how far the wayang performance has phylosophical values. It is very important because during the global era, cross culture between Western and Eastern have seriously effect toward the quallity and morallity of Indonesian young generation.Wayang performance seem to be a symbol of human life which has more spiritual than physical values. For the society who like it, it would be used as a reference for the role of action and character buillding, and the values of wayang performance look as a way of life, ideolgy, also as an esence of human life. In wayang performance, there would be found the role of the corellation between human and God, human and human, also human and nature. Beautifullness of wayang performance include the whole values which is exposed in performance. So the meaning of phylosophy in wayang really has a large meaning.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah Ciptaprawira, Filsafat Jawa. Jakarta: Balai Pustaka, 1987

Amir Hazim, Nilai-Nilai Etis Dalam Wayang. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,1994.

Bertens, K. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Budya Pradipta, “Nilai-Nilai Budi Pekerti Dalam Wayang”. Makalah Kongres Pewayangan di Yogyakarta, 2005.

Edi Sedyawati, Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan, 1981.

Frans Magnis Suseno, Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 1988.

Hardiyanti Rukmana, Butir-Butir Budaya Jawa Hanggayuh Kasampurnaning Hurip Berbudi Bawaleksana Ngudi Sejatinig Becik. Jakarta: Yayasan Purna Bakti Pertiwi, 1990.

Haryoguritno, “Kayon atau Gunungan” dalam GATRA, No. 22. IV, 1989.

Heniy Astiyanto, Filsafat Jawa Menggali Butir-Butir Kearifan Lokal. Yogyakarta: Warta Pustaka, 2006.

Imam Budi santoso, Saripati Ajaran Hidup Dahsyat dari Jagad Wayang. Jakarta: Flash Book, 2011.

Kattsoff, Louis O., Elements of Philosophy. Terjemahan Soejono Soemargono. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004.

Murtiyoso, Bambang, Waridi, Suyanto, Kuwato, Harijadi Tri Putranto., Pertumbuhan dan Perkembangan Seni Pertunjukan Wayang. Surakarta: Citra Etnika, 2004.

Nurul Zuriah, Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Prespektif Perubahan. Jakarta: Bumni Aksara, 2007.

Pandam Guritno, Wayang, Kebudayaan Indonesia dan Pancasila. Jaskarta: UI Press, 1988.

Poerwadarminta, W.J.S., Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters’ Uttgevers Maatschappu n.v., 1939.

Suwardi Endraswara, Falsafah Hidup Jawa. Tangerang: Cakrawala, 2003

Soetarno “Nilai Filosofis, Etika dan Estetika Dalam Pertunjukan Wayang” Makalah dalam Kongres Pewayangan di Yogyakarta tanggal 14-18 September 2005.

Scheler, Max, Nilai Etika Aksiologis, terjemahan Paulus Wahana. Yogyakarta: Kanisius, 2004.

Sastra Amidjaja, Sena, Renungan Pertunjukan Wayang Kulit. Jakarta: Kinta, 1962.

Setyodarmodjo, Soenarko, Menggali Filsafat dan Budaya Jawa. Surabaya: Lembaga Javanologi Surabaya Koordinator Jawa Timur, 2007.

Sindunata, Anak Bajang Menggiring Angin. Jakarta: PT. Gramedia, 1995.

Soesilo, Ajaran Kejawen Philosofi dan Perilaku. Jakarta: Yusula, 2002.

Soetarno, Pertunjukan Wayang dan Makna Simbolik. Surakarta: STSI Press, 2005.

Sumanto, Narto Sabdo Kehadirannya dalam Duni Pedalangan Sebuah Biografi. Surakarta: STSI Press, 2002.

Sumaryono, E., Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1999.

Tuti Sumukti, Semar Dunia Batin Orang Jawa. Yogyakarta: Galang Press, 2005.

Yuli Nugroho, Samsunu, Semar & Filsafat Ketuhanan. Jogjakarta: Gelombang Pasang, t.th.

Downloads

Published

2022-09-26

Issue

Section

Articles