Kontekstualisasi, Rekontekstualisasi, dan Dekontekstualisasi Pertunjukan Wayang Kulit sebagai Langkah Pembinaan Penonton Wayang Kulit

Authors

  • Timbul Subagya Fakultas Seni Pertunjukan ISBI Bandung

DOI:

https://doi.org/10.33153/lakon.v18i2.4116

Keywords:

contextualization, recontextualization, decontextualization, wayang kulit show, audience.

Abstract

The presence of the audience in arts performance is generally a hope for the art presenters. It is due to the principle that a work of art that is performed aims to convey messages of values to the community. Therefore, the presence of the audience in performing arts needs to be built. In this paper, several steps are presented relating to the audience building especially for the wayang kulit show. The steps include the concepts of contextualization, recontextualization and decontextualization in wayang kulit performances. Through the audience building, it is hoped that the community will always be present every time the art is performed. it is also hoped that, through the three concepts, public enthusiasm for appreciating wayang kulit show will be maintained.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bambang Murtiyoso, Sumanto, Suyanto, dan Kuwato. 2007. Teori Pedalangan. Surakarta dan Karanganyar: ISI Surakarta dan CV. Saka Productioan.

Ismunandar, K. 1985. Wayang, Asal-Usul Dan Jenisnya. Semarang: Dahara prize.

Sumardjo, Jakob. 1997. Seni Pertunjukan dan Penontonnya. Dalam Jurnal Seni Panggung No11/VI/1997. Bandung: Puslitmas STSI Bandung.

Dananjaya, James. 1973. Pewayangan Jawa Adalah Folklore Orang Jawa. Dalam Buletin Pewayangan Indonesia. Jakarta: Pusat Pewayangan Indonesia.

Nojo Wirongko, M.Ng. 1960. Serat Tuntunan pedhalangan Tjaking Pakeliran Lampahan Irawan Rabi. Tjabang Bagian Bahasa, Djawatan Kebudajaan Dep. PP dan K.

Saini, Km. 1997. Pembinaan Penonton seni Pertunjukan Di Kota-Kota Besar. Dalam Jurnal Seni Panggung No. 11/VI/ 1997. Bandung: Puslitmas STSI Bandung.

Santosa. 2012. Wayang Kulit: Refleksi Tentang Kehidupan Dan Masa Depannya. Dalam Seni Pewayangan Kita , Dulu, Kini dan Esok. Editor: Rustopo. Surakarta: ISI Press Solo.

Slamet Suparno, T. 2007. Seni Pedalangan Gagrak Surakarta. Surakarta: ISI Prss Solo.

Soetarno. 1990. Relevansi Nilai-Nilai Pertunjukan Wayang Kulit Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia. Dalam Gatra, Majalah Warta Wayang. Jakarta: Senawangi.

Sri Mulyono. 1982. Wayang Asal-Usul Filsafat Dan Masa Depannya. Jakarta: Gunung Agung.

Klaten.go.id: Wayangan Selasa Kliwon, RSPD Januari, 2017. Rini Kustiani Dalam Tempo. Co. Minggu 17-2-2017.

Narasumber

Oni Sulistyono, 61 tahun, Sukoharjo, Pensiunan Pegawai RRI Surakarta.

Downloads

Published

2022-02-24

Issue

Section

Articles