Seri Animasi Pendek untuk Menjelaskan Fungsi Punawakan Kepada Generasi Muda

Authors

  • Novida Nur Miftakhul Arif School of Design, Universitas Bina Nusantara Malang

DOI:

https://doi.org/10.33153/lakon.v19i2.4785

Keywords:

Punakawan, Animation, Young Generation.

Abstract

Wayang kulit contains many good values   that are still relevant today, including the Punakawan characters who always give positive messages that are actually intended for society. However, there has been a decline in interest, especially in the younger generation due to the effects of globalization and a lack of understanding of the Javanese language. The short animated series is a way of conveying good values of wayang, especially the Punakawan. This media is designed to take into account the characteristics of the target audience so that it can be easily enjoyed and understood. This research and design uses the Multimedia Development Life Cycle (MDLC) method which is elaborated with the animation design method. The data obtained comes from books and research on Punakawan, as well as the results of discussions with practitioners such as senior puppeteers in Yogyakarta. This short animated series consists of three videos that use a modern approach by incorporating lots of pop culture elements in the visual aspect that shows Punakawan’s work. There are also several supporting media such as teaser videos or anglers and short comics as prologues. This short animated series was uploaded on the Heritage Punakawan Instagram, received a positive response and showed high enthusiasm from the public.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Edraswara, Suwardi. 2003. Falsafah hidup Jawa. Yogyakarta: Cakrawala.

Dwiyanto, Djoko. Susantina, Sukatmi. & Widyawati, Wiwien. 2009. Ensiklopedi wayang. Yogyakarta: Ragam Media Khazanah.

Dewianti. 2012. Kedudukan bahasa jawa ragam krama pada kalangan generasi muda: studi kasus di desa Randegan kecamatan Dawarblandong, Mojokerto dan di dusun Tutul kecamatan Ambulu, Jember. Jurnal Pengembangan Pendidikan, 9(2), 457-466.

Mukti, M. 2006. Wayang dalam Konteks Budaya. Imaji, 4(1), Article 1. https://doi.org/10.21831/imaji.v4i1.6700.

Murtiyoso, Bambang D.S. 1981. Seni pedalangan Jawa unsur-unsur pokok. ASKI.

Nurgiyantoro, B. 2011. Wayang dan pengembangan karakter bangsa. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.21831/jpk.v1i1.1314.

Perpustakaan Nasional. 2016. Almanak wayang Indonesia. Jakarta: Premada Media Grup.

Putri, Anita. & Sarwoto, Paulus. 2016. Saussurian binary opposition as the narrative structure of Williams’ summer and smoke. JOLL, 16(1), 82-98. http://doi.org/10.24071/joll.v16i1.154.

Sagio, & Samsugi. 1991. Wayang kulit gagrag. Yogyakarta: Morfologi, tatahan, sunggingan, dan teknik pembuatannya (Cet. 1). Haji Masagung.

Santrock, J.W. 2014. Educational Psychology. Jakarta: Salemba Humanika.

Setiaji, Ary.(2017. Perancangan animasi cerita wayang sebagai media pembelajaran pada siswa kelas v SD negeri Kutosari 02 Gringsing. Pixel: Jurnal Ilmiah Komputer Grafis, 10(1), 1-8.

Solichin. 2016. Tokoh wayang terkemuka. Sena Wangi.

Sunardi, S., Murtana, I. N., & Sudarsono, S. 2019. Model pertunjukan wayang sinema lakon Dewa Ruci sebagai wahana pengembangan wayang Indonesia. Jurnal Gelar, 17(2), 140–150.

Sunarto. 2012. Panakawan wayang kulit purwa: asal-usul dan konsep perwujudannya. Jurnal Seni & Budaya Panggung, 22(3).

Sunarto. 2012. Panakawan Yogyakarta. Badan Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Sunarto. 2015. Panakawan nusantara. Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Suprihono, A. E. 2019. Sinematografi wayang: Persoalan transmedia seni pertunjukan tradisional dalam program tayangan televisi. REKAM, 15(2), 137-152. https://doi.org/10.24821/rekam.v15i2.3355.

Surachandra, Danny. Rukiah, Yayah. & Ranuhandoko, FC Ndaru. 2020. Perancangan film animasi punakawan sebagai simbol kebijaksanaan. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya, 3(1), 9-19.

Susetya, Wawan. 2017. Dalang, Wayang dan Gamelan. Yogyakarta: Narasi.

Tanudjaja, Bing Bedjo. 2022. Punakawan sebagai Subculture dalam Cerita Wayang Mahabaratha. Nirmana, 22(1), 52-68. http://doi.org/10.9744/nirmana.22.1.52-68.

Downloads

Published

2022-12-31

Issue

Section

Articles