STRUKTUR DAN FUNGSI DESAIN INTERIOR RUMAH PERANAKAN TIONGHOA DI SURAKARTA PADA AWAL ABAD KE-20

Authors

  • Dhian Lestari Hastuti ISI Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/pendhapa.v3i2.1201

Abstract

Peranakan Tionghoa-Indonesia adalah hasil dari kontak dua budaya antara Tionghoadan Nusantara yang berlangsung ratusan tahun dan mengakibatkan asimilasi darikedua budaya. Rumah adalah wujud asimilasi dari kontak dua budaya tersebut. Fokusdari penelitian ini adalah desain interior rumah peranakan Tionghoa-Indonesia sebagaihasil dari asimilasi kedua budaya di Pecinan Surakarta. Rumah dianggap sebagai“way of life†bagi mereka sebagai bentuk mempertahankan hidup untuk mencapaikeseimbangan hidup. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategipenelitian studi kasus tiga rumah rumah di area Pecinan Pasar Gedhe, kelurahanKepatihan Wetan. Pendekatan historis dan budaya digunakan untuk memperkuatkonteks dari obyek rumah yang menjadi studi kasus. Landasan teori yang digunakanuntuk membantu analisis adalah kebudayaan, filsafat Cina, Feng-Shui, polapemukiman dan ilmu desain interior secara formal. Hasil dari penelitian adalah untukmenjaga keseimbangan dalam rumahnya masyarakat peranakan Tionghoa tetapmempertimbangkan Feng-Shui dalam menjawab kebutuhan energi baik agar bisahadir di dalam rumah. Budaya yang mempengaruhi desain interior rumah peranakanTionghoa adalah budaya Jawa dalam bentuk program ruang yang telah diadaptasidengan budaya Cina dan budaya Eropa dalam program ruang dan visual desaininterior. Kebutuhan untuk bertahan hidup dan menjawab perkembangan zaman,lebih mereka utamakan dalam bentuk visual desain interior dengan pertimbangansisi fungsional.Kata kunci: Peranakan Tionghoa, desain interior rumah, Feng Shui

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2016-02-05

Issue

Section

Articles