MAKNA SIMBOLIS PADA RAGAM HIAS MASJID MANTINGAN DI JEPARA

Authors

  • Eko Roy Ardian Putra Institut Seni Indonesia Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33153/pendhapa.v10i1.2938

Abstract

Sejarah abad pertengahan, pada abad ke 16 masehi masih menyisakan berbagai peninggalan berupa artefak maupun dalam bentuk bangunan yang memiliki nilai historikal yang luar biasa. Perkembangan sejarah yang mengedepankan nilai budaya dalam balutan agama, banyak hal menarik yang dapat dikaji lebih dalam terutama dari sisi desain interior. Masjid Mantingan merupakan salah satu saksi sejarah yang masih berdiri kokoh sampai sekarang banyak sekali ragam hias yang dipakai dalam interior masjid. Penelitian ini fokus terhadap makna simbolis dalam ragam hias yang dipakai dalam bangunan. Adapun wilayah penelitian ini terdapat di desa Mantingan Kabupaten Jepara. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis menggunakan model interaktif. Adapun temuan dalam penelitian ini adalah terdapat ragam hias yang diklasifikasikan masuk dalam struktur bangunan yakni struktur ruang, struktur fungsi, dan struktur kekal, dalam ketiga struktur terdapat persamaan pola hias yakni mengadopsi pola pola yang disusun secara berjajar baik secara diagonal maupun secara vertikal dan horisontal sehingga didapatkan kesamaan struktur bentuk dari bentuk bidang hias yang terdiri dari bidang segitiga, segiempat dan lingkaran. Makna simbolik ragam hias masjid mantingan terdapat pada konsep implementasi ragam hias dalam struktur pola yang mengadopsi kosmologi Jawa. Perpaduan makrokosmos dan mikrokosmos dalam budaya Jawa Islam.  Dalam konteks interior memadukan struktur fungsi akan memberikan kesan yang megah, kuat serta kokoh dalam balutan tradisi dengan memanfaatkan unsur ragam hias klasik dengan penyesuaian pengguna dapat menambah kesan pengguna atau dapat membentuk kepribadian pemilik dalam hal ini adalah masyarakat islam.

 

Kata Kunci :  Interior, Simbol, Makna, Masjid Mantingan

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, A. B., & Mujani, W. K. (2015). Interior Motifs And Designs Of The Malacca Mosque: A Discussion of the Kampung Kling Mosque. Journal of Islam and Science, 2(1). p39-51. 12p.

Darmawanto, Eko, 2015. Wuwungan sebagai simbol identitas budaya lokal, Tesis, Universitas Negeri Semarang.

Dorno, J. (2014). Bentuk dan Makna Simbolik Ornamen Ukir Pada Interior Masjid Gedhe Yogyakarta. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.

Hamzuri. 2000. Warisan Tradisional Itu Indah dan Unik.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kirk dan Miller dalam Lexy J Moloeng, 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2011. Metodologi Penelitian Seni.Semarang. CV.Cipta Prima Nusantara Semarang.

Sadilah, Emiliana. 2007. Makna Simbolik Tradisi Prosesi Gereja Ganjuran. Jurnal Sejarah dan Budaya. Volume 2. No 3.

Sunarman. Yoseph Bayu. 2010. Bentuk Rupa dan Makna Simbolis Ragam Hias di Pura Mangkunegaran Surakarta. Tesis. Surakarta, Program Pasca Sarjana Kajian Budaya Universitas Sebelas Maret.

Sholikhah, I. M., Adiarti, D., & Kholifah, A. N. 2017. Local Wisdom Reflected in The Symbols in Masjid Saka Tunggal Banyumas. Ibda', 15(1).

SP. Gustami, 2003. Seni Kerajinan Mebel Ukir Jepara. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1995. Aneka Ragam Khasanah Budaya Nusantara VI. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Zaenal Arifin, 1998. Dasar – Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta :Grasindo.

Downloads

Published

2019-03-10

Issue

Section

Articles