KONVENSI-KONVENSI DALAM PEMENTASAN KARAWITAN KLENENGAN TRADISI GAYA SURAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.33153/keteg.v15i1.2031Abstract
Karawitan atau seni gamelan telah ada setidaknya sejak zaman pemerintahan Kerajaan Kediri, hingga sampai dengan pemerintahan Raja Paku Buwono X di Keraton Kasunanan Surakarta seni karawitan telah mencapai bentuknya yang sempurna baik di aspek: wangun (wujud) dan ukuran instrumen, panjang-pendek empuk–atos suara (nada), bentuk gending, garap kendangan, garap cengkok, garap instrumen, serta aturan-aturan dalam penyajian gendingnya. Seni Karawitan Gaya Surakarta sejak dulu sampai sekarang hidup dalam budaya lisan, sehingga sampai sekarang tidak satupun komposisi gending yang ditulis secara partitur. Begitu juga halnya aturan-aturan yang berlaku dalam duniaKarawitan Gaya Surakarta hanya bersifat kesepakatan. Oleh karenanya, perlu diadakan suatu kajian guna mengungkap mengenai aturan-aturan yang berlaku dalam dunia Karawitan Gaya Surakarta. Melalui pendekatan etnomusikologi, pendekatan karawitanologi, pendekatan fungsi, serta pendekatangarap dapat diketemukan, bahwa di dalam pementasan karawitan terdapat aturan-aturan atau konvensi-konvensi yang mengikat dan perlu diperhatikan pengrawit di dalam penggarapan gending.Kata kunci: Karawitan gaya Surakarta, budaya lisan, penggarapan, konvensi.Downloads
References
Hastjarjo, G. S., Macapat jilid I. Surakarta: ASKI,
____________. Macapat jilid II. Surakarta: ASKI,
____________. Macapat jilid IIII. Surakarta: ASKI,
Humardani, S.D., “Kumpulan Kertas Tentang
Kesenianâ€. Surakarta: ASKI, 1983.
Martopangrawit, “Pengetahuan Karawitanâ€.
Surakarta: ASKI, 1972.
____________, Titilaras Kendangan. Surakarta:
Bagian Research Konservatori
Karawitan Indonesia, 1972.
____________, Titilaras dan Cengkok-Cengkok
Genderan dengan Wiledannya, jilid I.
Surakarta: ASKI Surakarta, 1976.
____________, “Titilaras dan Cengkok-Cengkok
Genderan dengan Wiledannya, jilid
IIâ€.Surakarta: ASKI Surakarta, 1976.
Mloyowidodo, Gending-Gending Jawa Gaya
Surakarta jilid I. Surakarta: ASKI
Surakarta, 1976.
____________, Gending-Gending Jawa Gaya
Surakarta jilid II. Surakarta: ASKI
Surakarta, 1976.
____________, Gending-Gending Jawa Gaya
Surakarta jilid III. Surakarta: ASKI
Surakarta, 1976.
Pradjapangrawit, Wedhapradangga Serat Saking
Gotek. Surakarta: STSI Surakarta dan The
Ford Foundation, 1990.
Supanggah, R., Bothekan Karawitan I: Garap.
Surakarta: ISI Press, 2002.
___________, Bothekan Karawitan II. Garap.
Surakarta: ISI Press, 2007.
Soedarsono, R.M., “Peran Seni Budaya dalam
Sejarah Kehidupan Manusia Kontinuitas
dan Perubahannya†dalam Pidato
Penmgukuhan Guru Besar pada
Fakultas Sastra UGM. Yogyakarta:
UGM, 1985.
Suparno, T. S., Bawa Srambahan. Surakarta: ASKI,
__________, Bawa Gawan Gending. Surakarta:
ASKI, 1976.
Daliyun, 72 tahun. Karanganyar, seniman dan
pelatih karawitan.
Darsono, 61 tahun. Surakarta, dosen Jurusan
Karawitan ISI Surakarta, seniman
karawitan , dan pelatih karawitan.
Hartono, 75 tahun. Surakarta, Pensiunan pegawai
Negeri di Balaikota Surakarta, dan
kepala bagian Langenpraja dan abdi
dalem niyaga Mangkunegaran Surakarta.
Saptono Prajadiningrat, 62 tahun. Sukoharjo,
dosen Jurusan Etnomusikologi ISI
Jogjakarta, pengageng karawitan dan
abdi dalem niyaga karaton Kasunanan
Surakarta, dan seniman karawitan.
Suwito, 58 tahun. Klaten, seniman karawitan, abdi
dalem niyaga Kraton Kasunanan
Surakarta, seniman karawitan, dan
dosen luarbiasa bidang karawitan ISI
Surakarta.
Suyadi Tedjopangrawit, 73 tahun. Surakarta,
Pensiunan pegawai dan kepala bidang
kesenian RRI Surakarta, abdi dalem niyaga
Mangkunegaran Surakarta, seniman
karawitan, dan dosen luar biasa bidang
karawitan ISI Surakarta.
Wakijo Warsopangrawit. 75 tahun. Surakarta,
Pensiunan pegawai dan kepala bidang
kesenian RRI Surakarta, abdi dalem niyaga
Mangkunegaran Surakarta, seniman
karawitan, dan dosen luar biasa bidang
karawitan ISI Surakarta.